⚠️BUKAN UNTUK DITULIS ULANG!!⚠️
[Follow sebelum membaca, karna beberapa chapter akan di privat acak!]
Follow acc
Ig : @wp.bintangmeysa
"Kamu percaya cinta?"
Langit terkekeh hambar. "Cinta? Bullshit! Buktinya keluarga gue hancur tuh"
Langit itu benci...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
- 𝕭𝖎𝖓𝖙𝖆𝖓𝖌 𝖚𝖓𝖙𝖚𝖐 𝖑𝖆𝖓𝖌𝖎𝖙 -
***
Bintang menghela nafas gusar, rasanya ia sangat mengantuk mendengar penjelasan guru didepan sana. Ia menguap sesekali mengucek matanya. Bintang mengambil tasnya lalu merogoh saku kecil yang ada disana.
Bintang tersenyum saat menemukan sesuatu yang ia cari.
Sebuah permen.
Gadis itu membuka bungkus permen yang ada ditangannya dengan sangat hati hati. Pasalnya kini keadaan kelas sangat hening dikarenakan yang mengajar didepan adalah seorang guru yang dikenal cukup galak.
Alih alih memperhatikan penjelasan didepan, Langit lebih memilih memperhatikan tingkah gadis yang ada disampingnya secara diam diam. Ia menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan Bintang yang sudah biasa ia lihat, yaitu makan permen diam diam disaat jam pelajaran.
"Kebiasaan" gumamnya.
Reno meregangkan otot otot tangannya yang terasa kaku, ia memutar kepalanya kebelakang hingga tatapannya bertemu dengan tatapan Bintang yang baru saja memasukkan satu buah permen kedalam mulutnya.
Reno tersenyum miring. Bintang yang merasa dipergoki mendadak gugup. "Ngapain lo makan di jam pelajaran, hm? Gue aduin ya" Bisiknya dengan nada mengancam.
Bintang gelagapan sendiri jadinya. Ia menempelkan telunjuknya didepan bibirnya sembari menggeleng pelan "stt" bisiknya. Ia mengambil kembali beberapa bungkus permen lalu memberikannya pada Reno.
"Lo nyogok gue"? Tanya Reno sambil menaikkan sebelah alisnya.
Dengan polosnya Bintang mengangguk.
Reno terkekeh kemudian menerimanya. "Thanks" ucapnya lalu kembali pada posisi semula.
Bintang menghela nafas lega. Kepalanya ia putar kesamping dan sedikit terkejut saat melihat Langit yang kini sedang menatapnya.
"K-kamu mau?" Tanyanya gugup sambil tersenyum canggung. Ia sangat takut jika cowok ini akan membuka suara lalu memberitahukan apa yang ia lakukan dijam peljaran.