⚠️BUKAN UNTUK DITULIS ULANG!!⚠️
[Follow sebelum membaca, karna beberapa chapter akan di privat acak!]
Follow acc
Ig : @wp.bintangmeysa
"Kamu percaya cinta?"
Langit terkekeh hambar. "Cinta? Bullshit! Buktinya keluarga gue hancur tuh"
Langit itu benci...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
***
Cowok dengan tinggi 187 cm itu melepas helm full facenya lalu memarkirkan motora miliknya digarasi rumahnya.
"Kamu bolos lagi?" Satu langkah lagi kaki Langit menyentuh anak tangga menuju kamarnya, suara bariton itu sontak menghentikan langkahnya.
Cowok itu membalikkan badan dan mendapati papanya yang berdiri tepat dibelakangnya. Padahal jam masih menunjukkan pukul 16.30 tumben sekali papanya sudah berada dirumah.
Biasanya Bumi selalu menghabiskan waktu berpacaran dengan kertas.
"Hm" Langit hanya membalas dengan deheman saja.
"Kamu ini! Sudah berapa kali papa bilang, sekolah yang benar! Jangan bolos mulu. Kamu fikir papa biayain sekolah kamu nggak pake uang?!" Ucap Bumi dengan nada sedikit membentak.
"Papa nggak mau ya nilai kamu turun kaya ujian semester kemarin! Apapun yang terjadi kamu harus tetap berada yang paling atas!"
"Ini ada apa lagi sih kok ribut ribut" ucap Mentari yang sedang berjalan turun di anak tangga.
"Lihat nih anak kamu, kerjaannya tiap hari bolos mulu, ngelawan orang tua, nyusahin"
"Langit itu anak kamu, kamu sebagai papanya seharusnya kamu didik dia yang bener" jawab Mentari.
"KAMU ITU NGACA! KAMU JUGA MAMANYA LANGIT KAN? HARUSNYA MENDIDIK DAN MENASEHATI ANAK ITU BAGIAN DARI TANGGUNG JAWAB KAMU JUGA MENTARI!"
"AKU SIBUK!" Jawab Mentari tak kalah membentak suaminya.
"BERKALI KALI AKU BILANG SAMA KAMU YA, KAMU DIRUMAH AJA JADI ISTRI YANG BAIK! SUSAH BANGET DIBILANGIN"
"AKU UDAH BERUSAHA JADI ISTRI YANG BAIK, KAMU--"
"AKU CUMA NYURUH KAMU DIRUMAH! AKU SEDIAIN SEMUA YANG KAMU MAU, AKU LENGKAPI SEMUA FASILITAS YANG KAMU MAU" Bumi memotong ucapan Mentari
Mentari menatap suaminya dengan mata yang berkaca kaca. "OKE KALAU ITU MAU KAMU AKU BAKALAN TURUTIN! TAPI BISA NGGAK KAMU LUANGIN WAKTU KAMU SEDIKIT AJA UNTUK AKU SAMA LANGIT?"
Sedangkan langit yang berdiri ditengah tengah keduanya hanya menatap lurus kedepan. Suara teriakan seperti ini sudah menjadi makanan sehari hari baginya.
"AKU SIBUK!"
"SIBUK APA? SIBUK SELINGKUH SAMA PEREMPUAN LAIN?!"
"AKU NGGAK SELINGKUH! JUSTRU KAMU YANG SELINGKUH DIBELAKANG AKU SAMA LAKI LAKI LAIN!" Bumi menatap marah pada istrinya sembari mengangkat tangan ingin melayangkan tamparan pada Mentari.
