CHAPTER 9 - SHANZIKU

271 37 1
                                    

Matahari mulai terbit dan suara teriakan seorang gadis menggema di penginapan.

"KYAAAAAA! d-dimana aku !"

Linling berteriak kencang hingga membuat Rimuru dan Nayan terbangun dari tidurnya.

Rimuru yang tadinya tidur di kursi pun segera bangun mengangkat kepala nya dari meja dan bertanya kepada Linling.

"Ada apa ?!"

"Aoru chan! B-bagaimana aku bisa disini! Dan dimana m-makhluk itu?" Tanya Linling sambil menengok kesana kemari dengan badan yang masih gemetar.

"Bocah itu sudah mengurus semuanya, dan sekarang kita berada di kamar bocah itu" kata Nayan dengan datar

Pandangan Linling sekarang beralih ke arah seorang Rubah berbulu putih yang sedari tadi berada di samping nya.

Linling mengedipkan mata nya berkali-kali untuk memastikan apakah ini dunia nyata atau bukan.
Lalu ia bolak balik menengok Rimuru dan Nayan berkali-kali.

Rimuru berjalan mendekati Linling lalu menepuk pundak Linling sambil berkata

"Ini bukan mimpi, tenang kan dirimu" kata Rimuru sambil menatap Linling dengan tatapan hangat lalu berubah menjadi sebuah tatapan serius.

Rimuru mulai menceritakan apa yang telah terjadi kemarin serta masalah Siluman dan juga identitas asli Nayan.

...

"a-apa hal itu mungkin terjadi? tentang Gokya atau apakah itu?" Wajah Linling dipenuhi ketakutan karena membayangkan hal tersebut mungkin terjadi.

Rimuru hanya menganggukan kepala nya dengan ekspresi sedih terukir di wajah nya lalu lanjut mengatakan

"Jangan khawatir, aku akan membantu mu untuk menjadi lebih kuat."

"a-apa mungkin aku bisa?"

"Tentu saja!"

Rimuru memberikan Linling senyum percaya diri hingga membuat hati Linling terpesona lalu tergerak untuk membantu Nayan.

"baiklah! Aoru-chan dan Nayan, Tolong bantu aku untuk menjadi lebih kuat !"

"Tentu !" Jawab Rimuru dengan energik.

Sedangkan Nayan disana hanya diam dan tiduran di kasur sambil mengoyang-goyangkan ekor nya.

".../..."

"Apa?" Tanya Nayan dengan datar seperti biasanya.

"Anu Nayan-"

"Jangan panggil aku Nayan! Panggil aku Master Nayan!" Jawab Nayan dengan suara nyaring seperti anak kecil.

Rimuru dan Linling hanya menatap nya datar dan tidak bisa berekspresi apapun.

"Master Nayan, apa anda akan membantu saya juga?"

"... ya"

"Terimakasih banyak Master Nayan yang agung" Kata Linling sambil mengelus kepala Nayan.

"h-hei a-apa yang kau lakukan Manusia!" Nayan meloncat menjauhi Linling, terlihat ada sedikit rona merah di pipi Nayan namun tidak ada satu pun orang disana yang menyadari hal itu termasuk Rimuru.

AUTHOR POV END

RIMURU POV:

Aku, Linling, dan juga Nayan yang menggunakan sihir tidak terlihat pun keluar dari Ruangan ku dan menuruni tangga.

"Nenek !" Linling berlari memeluk nenek nya yang sedang menyambut pelanggan di meja resepsionis.
Disaat Linling dan Nenek nya masih berpelukan, pandangan ku tertuju pada pelanggan tersebut.

OUR STORY STILL CONTINUES - TENSURA FANFICTION 🇮🇩Where stories live. Discover now