CHAPTER 7 - PENYEBAB

281 45 1
                                    

Api hitam keluar dari katana Rimuru dan membuat tingkat kewaspadaan para Siluman ikan menjadi lebih tinggi daripada sebelumnya.

Rimuru melebarkan kaki nya selebar bahu dan mengangkat kedua tangan yang memegang katana nya setinggi pundak lalu mengayunkan nya kebawah dengan cepat.

"..."

Suasana hening terjadi, sekelompok Siluman itu hanya terdiam keheranan dengan apa yang terjadi karena seharusnya mereka sudah menjadi potong-potongan daging yang dibakar oleh api tapi ternyata tidak terjadi apa pun.

Para Siluman yang merasa memiliki kesempatan untuk menyerang Rimuru mulai meng-geromboli tubuh Rimuru dan melancarkan sebuah lendir beracun sembari menggigiti Rimuru, Tapi.

"Eits tidak semudah itu ferguzoh"

Siluman itu terpental kebelakang dan dalam sekejap, satu per satu siluman mulai terbelah lalu dimakan oleh api hitam yang ganas. Beberapa dari Siluman mengeluarkan suara aneh dan menjerit kesakitan.

"Kehhhkkk"

"lapar..kehhkk"

Rimuru kembali menyarungkan pedang nya dan menatap para Siluman itu terbakar satu persatu.

Rimuru yang ada di depan mereka berwajah datar tanpa ekspresi dan emosi apapun namun kegelapan dan kekejaman tergambarkan jelas di mata iris emas Rimuru.

Api mulai menjalar dari satu ke yang lain sehingga Jumlah siluman tersebut mulai berkurang drastis. Beberapa dari mereka mulai mundur dan berniat kabur ke arah sumur tadi namun sayang itu hanya usaha yang sangat sia-sia.

Hanya dengan 0,1 milidetik tatapan Rimuru, tubuh mereka terpotong menjadi beberapa bagian lalu disusul dengan Api hitam yang membuat badan mereka sama sekali tidak bisa beregenerasi.

"hah..ini terlalu lama.."

Rimuru mendesah kasar lalu menunjukkan wajah yang penuh kebosanan, Rimuru mengangkat tangan nya ke atas lalu menjentikkan jari nya.

Tak !

Dalam sekejap mata memandang, semua yang ada di sekitar sudut pandang Rimuru termasuk para siluman tadi di selimuti Api hitam.

Tentu saja Rimuru telah memasang barrier di sekitar Linling untuk mencegah nya terbakar juga.

Dalam beberapa detik kemudian, Api hitam itu menyusut lalu menampilkan arang yang berserakan dimana-mana.

"aah selesai juga."

Rimuru menatap Linling dengan mata nya yang penuh kehangatan bukan mata yang penuh kekejaman seperti tadi.

"Baguslah kau baik-baik saja, Tunggu sebentar."

Rimuru mengangkat tubuh Linling dan menaruh Linling di punggung nya dengan gaya Piggy back.
Tidak lupa Rimuru mengalungkan tangan Linling di leher nya untuk mencegah Linling nyungsep ke belakang saat Rimuru berlari.

"Nah, masih ada yang harus aku lakukan sebelum kembali ke atas."

Tl/n: 'Atas itu artinya dunia yang di tempatin Rimuru (bumi)'

Rimuru mulai berjalan beberapa langkah dari tempat tadi dan tiba-tiba menghentikan langkahnya karena merasa ada sesuatu yang janggal.

Rimuru menatap sekilas ke arah salah satu pohon yang tidak ikut terbakar oleh Api Rimuru tadi.

"Ciel."

< ya, master benar. >

"baiklah, itu urusan nanti"

Rimuru lanjut melangkah kan kaki nya kembali menuju sebuah lubang bekas sumur Siluman itu muncul.

AUTHOR POV END

OUR STORY STILL CONTINUES - TENSURA FANFICTION 🇮🇩Where stories live. Discover now