"Eh udah dulu ya. Gue mau ngurusin Bisnis nih," kata Phia membuat Fio mendengus kesal.

"Bilang aja lo mau ngurusin kucing!" sentak Fio kesal. "Lagian mana ada kucing lo namain Bisnis."

"Adalah. Gue gitu. Bisnis is name for my cat and only one in the world."

"Dih pede gila. Udah sono urusin peliharan lo. Keburu mati entar."

"Heh mulut. Bisnis gue nggak bakal mati."

"Elo bukan Tuhan," koreksi Fio pelan.

"Pokoknya nggak bakal mati."

"Terserah elo deh. Udah matiin vcnya."

"Okey. See you, Fio. Bye...."

"Hem, see you too. Bye."

Tut!

Dirasa hari semakin siang, Fio langsung beranjak dari duduknya, masuk ke dalam kamarnya tak lupa membawa cangkir tehnya. Segera mandi pagi agar orang tuanya tidak terlalu lama untuk menunggunya sarapan bersama.

Tak butuh waktu terlalu lama Fio turun ke lantai satu dan sarapan pun segera dimulai. Setelah selesai Fio kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaian. Setelah siap dia segera turun untuk pamit kepada orang tuanya.

Fio menoleh kesana ke mari saat tak melihat keberadaan papanya. "Ma, papa kemana?"

Fabiana yang tengah membalas chat dari teman sosialitanya langsung menoleh ke arah anaknya. Mengernyit saat melihat pakaian yang digunakan anaknya berbeda dengan pakaian yang Fio kenakan saat sarapan tadi.

"Papa lagi pergi ke rumah temannya."

"Begitu ya."

"Emang kenapa?" tanya Fabiana yang kini sudah sibuk dengan ponselnya lagi.

"Fio cuma mau minta ijin, Ma. Fio mau pergi ke mall. Entar jam dua belas Fio bakal pulang. Boleh kan, Ma?" tanya Fio dengan raut wajah yang berharap.

Melihat anaknya yang seperti ingin sekali pergi ke mall akhirnya Fabiana mengangguk untuk mengijinkan.

"Bener ya, kalo udah jam dua belas kamu pulang."

"Iya, Ma. Fio janji deh."

"Ya udah. Mama ijinin kamu pergi."

"Yes! Thank you, Ma," girang Fio langsung memeluk tubuh Fabiana singkat. Melepaskan pelukannya dan mundur sejenak agar Fabiana bisa menilai menampilannya.

"Baju Fio, gimana, Ma?" Pertanyaan Fio membuat Fabiana menghentikan niatnya untuk membuka ponselnya lagi.

Langsung memperhatikan pakaian yang Fio kenakan. Bukannya apa-apa Fio hanya ingin mamanya menilai penampilannya.

Saat ini Fio memakai baju crop berwana lilac, untuk bawahan Fio memakai rok pendek mengembang berwarna putih. Kakinya terbungkus sepatu Sniker yang berwarna putih juga. Tak lupa sling bag berwarna putih terang dengan ornamen buang Daisy berwarna hijau muda. Rambutnya yang hitam sepunggung dia biarkan tergerai menambah poin plus pada dirinya.

CelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang