Chapter 20

1 1 0
                                    

Happy reading :)

Awas banyak typo!!!

-
-
-

GLAR!

"AAKH! MAMA! Tolongin Alessa, hiks."

Alessa tak bisa berhenti menangis. Kini dirinya sudah duduk bersimpuh di atas tanah masih dengan menutup telinganya. Dia benar-benar takut.

"Mama, kita mau kemana?"

"Kita mau pergi jauh."

Kilasan kejadian yang entah terjadi kapan itu kembali melintas membuat kepala Alessa menjadi pusing. Ingatan tentang Alessa kecil yang sedang duduk di jok belakang mobil dengan sang Ibu yang menyetir kembali hinggap di ingatannya.

"Papa kok nggak ikut?"

"Papa sibuk, jadi nggak bisa ikut."

"Tapi hujan deras, Ma. Kenapa nggak besok aja?"

"Kita nggak punya waktu lagi, Sayang."

"Argh!" Alessa mengerang karena kepalanya bukan hanya pusing lagi sekarang melainkan sakit. Sakit sekali.

-

"ALESSA! LO DIMANA?!"

Rezvan berteriak berkali-kali memanggil nama Alessa berharap gadis itu menjawab panggilannya. Sudah hampir 1 jam semenjak pencarian dilakukan. Namun, Alessa belum juga ditemukan.

"Alessa, lo dimana?" ucap Rezvan lirih. Tanpa sadar air matanya mengalir namun tersamarkan dengan air hujan yang membasahi wajahnya.

"Gimana, Van?" tanya Farrel yang ikut mencari Alessa.

"Disini nggak ada, Rel," jawab Rezvan lesu.

"Ya, udah. Kita cari ke sana," kata Farrel sembari menunjuk ke arah yang berlawanan. Keduanya pun kembali melanjutkan pencarian.

-

"Argh! Sakit." Alessa terus mengerang kesakitan karena bayang-bayang ingatan masa lalu, yang Alessa sendiri tidak tahu itu pernah terjadi, terus terlintas.

"Mama, kenapa nangis?"

"Nggak apa-apa, Sayang. Kamu tidur aja. Nanti kalau udah sampai, Mama bangunin."

"Iya, Ma."

"Mama sayang kamu, Alessa."

"Alessa juga sayang sama Mama." Alessa kecil tersenyum manis saat Mamanya menatapnya dengan senyuman manis.

"MAMA, AWAS!"

"AAKH!"

CKIT!

BRAK!

GLAR!

"ARGH! MAMA, TOLONG!"

Alessa benar-benar tidak kuat. Kepalanya sakit luar biasa. Bahkan sakitnya melebihi yang sebelum-sebelumnya. Tubuhnya pun mulai lemas dan suaranya mulai serak karena terus berteriak. Kini dia hanya bisa berharap ada orang yang menemukannya.

"Tolong..." Suara Alessa mulai melemah. Dia juga mulai menggigil kedinginan.

"Alessa? Itu lo?"

Sayup-sayup Alessa mendengar suara seseorang ditengah suara hujan dan petir yang saling bersahutan.

"Ya, ini gue. Tolong gue!" Sebisa mungkin Alessa mengeraskan suaranya agar orang itu mendengar.

Tak lama kemudian, Alessa melihat cahaya yang mulai mendekat. Ia juga bisa melihat siluet seorang pemuda menghampirinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 13, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Downpour (On Hold)Where stories live. Discover now