1- Dia kembali

2.4K 212 59
                                    

Seorang gadis yang sedang tertidur pulas, dengan senyuman. Di iringi suara burung berkicau di setiap pagi membuat gadis itu cepat bangun dari tempat tidurnya. Namanya Kalara Khania Ratu, gadis cantik dengan kulit putih pucat. Dan rambut panjang gelombang.

Kalara adalah sesosok gadis yang selalu tersenyum, dan tak pernah mau marah. Bahkan dirinya saja tak terlalu suka dalam dunia luar, lebih tepatnya agak tertutup.

Sifatnya yang lemah lembut, tentu siapa juga yang tidak suka dengan Kalara. Tapi kalara juga enggan mau berpacaran dulu, mungkin karena merasa tidak cocok.

Ia kemudian masuk ke dalam kamar mandi lalu cepat bersiap-siap.

Setelah bersiap siap, ia kemudian turun dari tangga. Di sambut oleh ibu dan kakanya sendiri, yang sedang sarapan.

"Anak Bunda bangun pagi terus" itu Rika, Bunda Kalara.

Kalara kemudian mendekati meja, lalu mengambil tempat duduk untuk duduk bersama.

"Iya Bun, harus kalau nggak sekolah nanti nggak bisa banggain bunda."

"Bunda doang? Gue?" kata Iqbal-kakak kalara.

Kalar tersenyum kecil

"Iya, Kak Iqbal juga."

"Kal,gimana sekolah baru kamu?" tanya Iqbal.

"Lancar kak"

"Sekolah kamu nggak ada yang kucilin atau bully kamu kan?" tanya Iqbal lagi yang khawatir.

Kalara menghentikan aktivitasnya makannya.

Kalara menatap lekat sang kakak." Kak, tenang aja aku baik-baik aja, aku juga punya temen. Kakak nggak usah khawatir."

"Kalau ada yang ganggu aku, pasti aku kasih kakak duluan." jelas kalara

"Kalara, kamu ke sekolah dulu gih, udah jam berapa" ucap Rika memperingatkan

Kallara cepat cepat menghabiskan susunya

"Iya Bun, Kala hampir lupa." ucapnya lalu berdiri.

"Tunggu"

Kalara yang sedang berjalan, kemudian berbalik menatap Iqbal.

"Kenapa kak?"

"Gue yang anterin lo"

"Emang kakak nggak kuliah?"

"Nggak, gue kuliahnya siang jadi tenang aja."

Kalara mengangguk

"Iya deh"

Kalara dan Iqbal kemudian pamit dengan Rika.

"Bun, kalara pamit."

"Iya-iya"

"Aku juga Bun"

******

Di tengah perjalanan, Iqbal membawa mobilnya dengan kecepatan sedang.

"Kal" panggil Iqbal

Kalara menatap Iqbal

"Kenapa kak?"

"Kalau gue udah punya pacar nih, menurut lo gimana?"

"Bagus dong kak, lebih cepat lebih baik."

"Kalau gue cepat nikah?" tanya Iqbal lagi.

Kalara kembali menatap Iqbal dengan heran

"Kakak serius mau nikah?"

"Yah e-enggak sih"

"Terus apa dong?"

"Seadainya, menurut mu gimana, lo kan pinter menilai gitu dan memberikan pendapat yang bagus."

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang