Do I Have to Do It?

9 0 0
                                    

Time end, sekarang saatnya untuk memulai hari hari yang sama untuk bersekolah. Cukup mengerikan, melakukan hari hari yang sama untuk bersekolah? apa apaan itu, kita hanya datang ke sekolah lalu pergi ke kelas belajar setelah itu kita akan diberi pr. Omong kosong apa ini!, tidak menyenangkan sama sekali. Sangat sangat tidak menyenangkan, ini semua karena ame yang telah berubah. " Kenapa dia berubah, apa karena orang tuanya itu.". Itulah ke seharian malay di pagi hari hanya bisa menggerutu dan terus menggerutu. Tetapi yang kali ini pasti bukan menggerutu.

" Ergh, kenapa ame kenapa?!. Kenapa kau seperti ini, dulu kau suka sekali terkena hukuman dari para guru. Kenapa kau telah berubah, aku ingin ame yang dulu huhuhu ~!!!. Ame!, kembalilah ~ huhuhuhuhu!!! " kata malay yang kali ini dia sedang mengigau

" Malay, bangun!!!. Lihat ini sudah jam berapa, Kau akan terlambat ke sekolah. Yang lain sudah berangkat, ayo cepat. Kalau tidak akan ku tinggal kau!!!. " kata indo sambil marah marah

"... "

" Baiklah, akan kutinggalkan kau. Ayah aku akan pergi ke sekolah, tolong tinggal kan pesan untuk malay kalau dia sudah bangun. " kata indo beranjak pergi dari rumah menggunakan kendaraannya

Di sekolah...

" Huuh, ada ada saja malay itu. Kenapa dia sulit sekali untuk bangun dari tidurnya, ku harap tak akan ada hal hal yang tak menyenangkan lagi setelah ini. Gara gara malay penyakitku jadi kambuh, suara apa ini. Nyaring sekali, kenapa suaranya keras sekali seperti di dalam anime kesukaan Laos. Sudahlah, dari pada memikirkan yang aneh aneh lebih baik memeriksanya terlebih dahulu. " kata Indo yang penasaran dengan suara nyaring dari kelas

Di dalam kelas...

" Huaaaa, ini tidak adil sangat tidaklah adil. Kenapa ameku bisa berubah menjadi nerd seperti ini, ini tidak bisa dibayangkan maupun dibiarkan huhuhu~. Ame, tolong kembalilah huhuhu ~. Kalian semua bercanda kan, kalian lebih suka ame yang sekarang daripada yang dulu. Ah!, ini tidak adil huhuhu. Padahal ame yang dulu biasa biasa saja, kenapa suka yang sekarang!. " kata Malay yang sedang berbicara dengan saudara saudaranya

" Tidak adil apanya, ame melakukan itu karena memang sesuai dengan hati nuraninya sendiri. Mau dia menjadi nakal, mau dia menjadi pintar, mau dia menjadi diri sendiri. Itu adalah hasil dari mengikuti hati nuraninya, Sia Sia saja kalau kau ingin merubahnya karena itu semuanya adalah hasil dari hati nuraninya sendiri. Walaupun aku sedikit merasa tersaingi karena kepintarannya sekarang, tetapi mau bagaimana lagi jika itu adalah hati nuraninya yang berbicara. Tetapi aku punya 1 pertanyaan, apakah kau melaju ke sini hanya karena ini? sungguh memalukan huuuuh... " kata singa yang sedikit kesal dengan saudaranya itu

" Sudah kubilng kan kak, berbicara panjang lebar dengannya itu Sia Sia saja. Yang ada kakak akan menjadi semangkin tua karena kerutan hasil dari ulah malay, tidak usah meladeninya lagi kakak singa. Yang ada kau akan celaka, lagi pula lebih baik kakak fokus saja dengan pekerjaan dan pr kakak yang telah menanti. Aku juga terkadang lelah dengan kelakuan malay yang seperti ini, ingat kak kita semua ini sedang berada dalam situasi yang sama. Tolong bersabar ya kak, kami semua mendukungmu. " kata Kamboja lalu pergi meninggalkan singa

" Malay, ergh kau ini benar benar. Sejak kapan kau ada di sini, ku kira kau masih tidur di kamar. Sejak kapan kau mengebut ke sini, aku sudah menancapkan gas saat pergi meninggalkanmu. Kau memangnya pergi menggunakan apa?, kenapa cepat sekali tiba ke kelas?. Kalau begini aku tidak akan menunggumu dari tadi, Kau curang. " kata Indo yang baru saja datang dari arah pintu masuk

" Ada apa bang, sejak kapan abang menungguku. Aku tidak dengar maupun mendapat pesan apapun kalau abang menungguku, abang pasti bercanda. Aku dari tadi ditinggal, saat aku bangun tak ada satu orang pun di rumah. Oh iya bang, kayaknya beberapa jam di rumah mati. Nanti tolong bantu ganti batrainya ya bang, soalnya kan jam dirumah banyak. Jadi butuh banyak tenaga untuk menggantikan baterai jam, tadi aku juga lihat abang tadi. Abang lambat sekali, 80km/jam. " kata malay sedikit tenang

Let's see who the real king [ Countryhumans ] Where stories live. Discover now