Chapter 20

9.4K 1.1K 36
                                    

Glamoura baru sampai di apartemen saat waktu menunjukkan pukul 21.37, Ia merebahkan diri di sofa ruang tamu.

Glamoura tersenyum mengingat kejadian pagi tadi, saat Ia dan Orse di hukum.

Ini kali pertama Ia dihukum dan ternyata tidak semenakutkan yang Ia bayangkan.

Justru menyenangkan.

Ting tong..

Bangkit dari rebahan, Glamoura berjalan menuju pintu apartemen.

Siapa yang bertamu malam-malam begini?

"Iya?"

"Selamat malam Kak, paket untuk kak Glamoura Hexa."

"Iya, saya sendiri."

Kurir laki-laki tersebut memberikan sebuah paper bag lumayan besar dari sebuah toko kue terkenal.

"Dari siapa Mas?"

"Mohon maaf Kak, tapi pengirimnya minta di rahasiakan namanya. Kata beliau Kakak akan tahu sendiri nanti."

Meski bingung, Glamoura tetap menerimanya. "Makasih Mas,"

Chantily.

Isi dari paper bag itu adalah kue Chantily. Bukan hanya satu slice, namun satu loyang berukuran kotak.

Lama terdiam, Glamoura teringat satu nama yang sepertinya adalah sang pengirim.

Besok Ia akan bertanya saat di Sekolah.

***

Pagi ini Glamoura berangkat lebih awal, Ia bangun lebih pagi, mood-nya sangat bagus pagi ini.

Selain karena Chantily tadi malam, ini adalah hari terakhir Sistem upgrade. Ia sudah sangat merindukan teman pertamanya itu.

Senyumnya semakin lebar saat melihat Nevan yang baru turun dari motor. Dahinya mengerut saat melihat Nevan berjalan dengan terburu-buru.

Diam-diam Glamoura mengikuti Nevan.

Glamoura segera menyembunyikan tubuhnya di belakang tembok, tangannya membekap mulutnya sendiri, menahan supaya tidak berteriak karena melihat hal yang benar-benar tidak pernah Ia duga.

Dengan tangan sedikit gemetar, Glamoura mengambil ponsel di saku roknya. Membuka aplikasi kamera lalu menggesernya ke icon video, Glamoura merekam hal yang kini Nevan lakukan.

Dan sebelum Nevan menyadari perbuatannya, Glamoura segera pergi menuju ke kelasnya.

Seseorang menepuk pelan pundaknya, membuat Glamoura sadar dari lamunannya.

"Muka lo pucet, lo sakit?"

Glamoura hanya diam saat Belinda mengecek suhu tubuhnya, dengan menyentuh dahinya dengan punggung tangan.

"Badan lo panas banget, ke UKS aja yuk. Gue anterin."

"Aku nggak papa kok,"

Belinda berdecak mendengar jawaban Glamoura, "Badan lo panas banget Gla, istirahat aja di UKS."

Glamoura tetap menggeleng, "Hari ini ada ulangan, sayang kalau aku harus nggak ikut."

"Kan bisa ikut susulan." Belinda menarik pelan tangan Glamoura, membuatnya berdiri. "Nanti biar gue yang minta surat izin."

"Makasih, Belinda."

***

"Loh? My Rara kemana? Kok lo sendirian?"

Belinda mendelik melihat Nevan yang seenak jidatnya mengambil kerupuk di piringnya. "Dasar maling!"

Mulut Nevan memang bilang sorry, tapi tidak dengan tangannya yang kembali mencomot kerupuk milik Belinda, membuat gadis itu memukul kepala Nevan dengan sendok yang di pegangnya.

Kaleesya Transmigration (REVISI ALUR) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang