10

1.1K 113 12
                                    

Pepohonan tinggi yang rasanya tak asing mengitarimu. Hutan yang gelap hanya dibantu oleh penerangan cahaya bulan dan bintang.

Kamu menatap ke genggaman tangan kananmu yang memegang erat tali yang diikatkan tumpukan ranting yang tengah kamu seret diantara pijakan tanah.

Kamu berjalan tenang menuju tempat tinggal yang tersembunyi di dalam hutan, melewati lembah juga rawa yang curam.

'Kurttt'

Burung hantu mengepak pergi dari dahan yang tadinya ia pijak, pandanganmu teralihkan kr bulan purnama yang bersinar kemerahan.

Bulan purnama kemerahan, suatu simbol dari bulan yang menghormati kepergian penghuninya.

Matamu membulat seketika, meninggalkan tumoukan ranting tertinggal disana, berlari dan melompat lebih tinggi dari pohon-pohon.

'Tap'

Memusatkan pijakan, di tanah yang becek mencipatakan jejak tapakan kaki yang terlihat ramai memenuhi tanah.

Ada orang lain yang datang sebelum dirimu, kamu jatuh terduduk berlinang air mata.

Gua yang menjadi tempat perlindungan kalian telah runtuh, bukan sekedar runtuh. Tapi juga hangus dengan kayu beserta arang dimana-mana yang tidak mungkin tampak dari kaki gunung tempat kamu mengumpulkan ranting.

Kamu menunduk menatap genangan, lalu sesuatu seperti bola menggelinding jatuh.

Kepala seorang wanita pucat.

***

"Haaahh!"

Kamu terduduk dengan sentakan kaget dan napas terengah-engah sehingga membuat keluarga Uchiha (Sakura & Sarada) dan Uzumaki (Hinata, Boruto, Kawaki & Himawari) yang tengah berkunjung langsung mendekat mengecek kondisimu.

"Y/n kau sudah bangun?"

"Y/n kau tidak apa-apa?!" Sakura memegang bahumu, kamu yang masih setengah sadar memaksakan diri untuk bangun menuruni tempat tidur.

"Y/n kau mau kemana?" Sarada mencoba memegangimu.

Hinata mencoba menahan tubuhmu yang terus meronta dengan kuat membuat Boruto ikut menahan pergerakanmu.

Kamu menepis lengan mereka.

"Tunggu, biarkan saja.. sepertinya Y/n hanya ingin ke wastafel" Kawaki menunjuk tempat arah jalan Y/n yang tengah tertatih setengah sadar.

Disebelah ruang toilet, ada sebuah wastafel dengan kaca. Y/n yang sudah melepas infusnya karena sudah diijinkan pulang pagi ini mencuci kuat kedua tangannya.

Ia mengusap dan membasuh wajah dengan air berkali-kali hingga membasahi piyama rumah sakitnya.

"Ibu, apakah Y/n bermimpi buruk?" Hinata terdiam mendengar pertanyaan Himawari yang masuk akal.

"Sepertinya begitu..."

Boruto,Sarada dan Kawaki kembali duduk ke sofa sambil bercakap kembali tentang misi mereka pagi ini yang baru mereka selesaikan sebelum ke ruang inap kamu.

'Ctarkkss'

Semuanya langsung bangkit dan menatap dirimu yang membentuk genggaman kuat yang ditempelkan ke kaca rumah sakit, tak lupa kaca yang sangat pecah itu dialiri darah.

"Y/n apa yang kau lakukan?!"

Kamu memukul mukul lagi kaca itu lagi dan lagi memberikan bogeman mentah hingga yang tersisa hanya beberapa kepingan.

"Y/n hentikan!"

"Karena aku.... dia mati karena aku!" Kamu masih terus meninju kaca yang tampak sudah hancur dan retak berkeping-keping itu.

Not Human [Kawaki x Reader] || Naruto : Boruto Next GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang