8. KENYATAAN

230 28 6
                                    

YouN1T Fanfiction

Happy Reading

⚘️


Ricky sangat menyayangi sang Adik, ia akan melakukan segala cara untuk Fenly selalu bisa tersenyum meskipun nyatanya sangat sulit jika Fenly dalam keadaan sedih. Seperti saat ini, pemuda tampan itu terlihat berkaca-kaca. Ia menjadi bingung sekarang, karena memang akhir-akhir ini Fenly lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kedua Kakaknya dan sahabatnya daripada dengan dirinya.

"Fen, makan dulu yuk." Pinta Ricky sambil menyodorkan satu suapan sendok berisi makanan.

"Fen nggak lapar, Bang."

"Nanti Fen tambah sakit." Ricky juga khawatir pada kondisi Fenly saat ini, penyakitnya kambuh tetapi pemuda itu sama sekali tak menyentuh makanan sedikitpun.

"Fen mau ke Kak Shandy boleh kan, Bang?"

"Boleh, asalkan Fen makan dulu. Nanti kita ke ruangan Bang Shan."

Dengan pasrah Fenly mengangguk dan menerima suapan yang Ricky berikan. Ia menatap lekat wajah Ricky yang tersenyum.

Drrrt Drrrt Drrrt

Getaran ponsel di saku celana milik Ricky membuat dirinya menghentikan aktifitasnya menyuapi Fenly, ia memberikan piring itu pada Adiknya dan mengisyaratkan untuk melanjutkan makannya.

Ricky menatap bingung saat sang Bunda menghubunginya berkali-kali. Karena tak biasanya sang Bunda menghubunginya seperti saat ini.

"Halo, Bun?" Ucapnya ketika ponselnya ia dekatkan dengan telinga.

"Ricky...." lirih sang Bunda dari seberang sana.

"Bunda kenapa?"

"Gilang dibawa polisi, Nak. Bunda masih nggak nyangka, tolongin Abangmu ya hiks hiks..." suara sang Bunda begitu memilukan, ia pun terkejut akan hal ini. Bagaimana bisa Gilang dibawa polisi? Apa salah Kakaknya?

"Bunda tenang ya, Ricky janji akan bawa Bang Lang pulang. Ricky akan cari pengacara untuk bebasin Bang Lang dari penjara. Tapi kasus apa yang buat Bang Lang dibawa, Bun?" Ricky mencoba berbicara pelan karena saat ini ia sedang berada diluar ruang rawat Fenly.

Tetapi tanpa ia ketahui, sedari tadi Fenly mendengar percakapan antara Ricky dengan sang Bunda. Perasaannya tak salah, pantas saja semenjak Gilang pergi meninggalkan dirinya bersama Ricky dirumah sakit ia menjadi khawatir. Ternyata ini penyebabnya.

"Bang Lang...." lirih Fenly

Ricky mengangguk ketika sang Bunda mengakhiri percakapannya tadi, ia menghela napas bahwa ternyata kasus itu terbongkar juga. Tetapi mengapa disaat seperti ini?

Disaat semuanya sedang kacau bahkan Fenly pasti terpukul jika mendengar berita ini darinya. Ia tak ingin hal itu terjadi, dirinya semakin bingung akan apa yang harusnya dilakukan.

Saat pemuda berkacamata itu memasuki ruang rawat Fenly, terlihat bahwa sang Adik sedang menangis dilantai dekat pintu. Ia menghampirinya kemudian menarik Fenly kedekapannya, sang Adik semakin terisak saat ternyata Ricky yang memeluknya.

Seorang Kakak pasti juga sedih ketika Adiknya menangis seperti ini, apalagi Fenly ialah tipe anak yang sangat jarang menangis jika hal itu tak benar-benar menyentuh hatinya. Tetapi ini kali pertama Ricky melihat Fenly menangis tersedu didekapannya. Ia menjadi bersalah ketika mengingat bahwa awal mula rahasia itu terbongkar dari dirinya sendiri, awal mula Gilang merahasiakan itu sebenarnya dari dirinya sendiri.

HE'S FENLY | UN1TYWhere stories live. Discover now