3. KAKAK

284 32 0
                                    

YouN1T Fanfiction

Happy Reading


Ruangan putih khas rumah sakit itu kini sepi, hanya ada dua anak adam yang sedang tertidur diatas ranjang itu. Suasana yang tenang membuat mereka enggan untuk bangun, padahal hari sudah pagi bahkan mentari kian menyinari ruangan itu dari cela-cela tirai. Pemuda lain yang baru saja memasuki ruangan itu tampak tersenyum manis, ini pemandangan terindah dalam hidupnya. Kali pertama ia berinteraksi secara intens dengan kedua Adiknya.

Ia sangat ingat semalam mereka bercerita sebelum akhirnya tertidur, Fenly yang menyukai seorang gadis, Shandy yang bertemu dengan teman lamanya di restoran yang baru saja ia buka, bahkan Farhan yang bercerita tentang masalah-masalah dikantornya.

Tuhan memang baik, memberikan takdir pada mereka yang akhirnya bisa bersatu. Tak bisa ia bayangkan jika hari ini tiba juga, bertemu Fenly sang Adik kecilnya dan lebih dekat dengan Shandy.

"Shan, bangun!" Suara pemuda itu terdengar kecil, bahkan tak bisa dikatakan jika Shandy akan bangun. Dan benar saja, yang terbangun ialah pemuda lain disamping Shandy tertidur. Ia tersenyum manis dan mencoba bangkit dari tidurnya.

"Kakak bangunin dia, eh malah Fen yang bangun."

"Gapapa, Kak. Mungkin Kak Shan capek." Jawabnya pelan.

"Fen haus atau lapar? Ini tadi suster udah bawain makanan, Kakak bantu ya." Fenly hanya mengangguk setuju, perutnya memang sudah berbunyi  tadi sebelum ada Farhan disini.

"Fen mau itu." Ucap Fenly menunjuk salah satu makanan yang masih terbungkus oleh plastik wrap.

Dengan telaten Farhan menyuapi Fenly, ia tersenyum senang saat Adiknya itu makan dengan lahap. Bahkan baru beberapa menit saja semua makanan yang tersaji habis, itu membuat perasaan pemuda berambut keriting tadi bernapas lega. Setidaknya kali ini Fenly makan banyak.

"Kok Kakak nggak dibangunin sih, Fen? Malah asyik berduaan aja." Kesal Shandy dengan suara khas orang yang baru saja bangun tidur. Fenly tersenyum menatap sang Kakak yang kesal.

"Makanya tidur itu jangan kebo, dibangunin susah banget." Sahut Farhan menimpali kekesalan Shandy.

"Enak aja, aku kan-"

"Apa hayo apa?" Pertengkaran itu membuat Fenly menggelengkan kepalanya, kedua Kakaknya sudah dewasa tetapi kelakuan masih seperti anak kecil saja. Bahkan dihadapannya. Tetapi entah mengapa ia merasakan sedikit nyeri pada bagian belakang kepalanya.

"Kak, udah Fen pusing dengernya. Kalau kalian masih mau berantem mending diluar deh."

"Tuh Shandy aja suruh keluar. Kakak mau disini sama Fen aja, nanti kalau Fen butuh apa-apa siapa yang bantuin?"

"Enak aja, aku kan juga mau-"

"STOP, GUE BILANG STOP!" Farhan dan Shandy terkejut. Ini kali pertama Fenly menyebut dirinya dengan kata Gue, bahkan tatapan tajam itu mengarah pada keduanya yang cukup ketakutan. Fenly masih saja menatap kedua Kakaknya dengan tatapan tajam.

Shandy yang berada disamping Fenly kini tiba-tiba menjauh, ia menatap kilatan amarah dari mata coklat milik Fenly.

"Fen...."

"Maafin kita Fen, tapi-"

"Kenapa? Kalian kaget? Aku mohon jangan berisik." Balasnya. Meskipun sudah tak mendengar suara Fenly yang terkesan menyeramkan, tetapi Farhan masih saja terkejut. Entah tadi Fenly atau bukan, yang pasti Adiknya itu menyeramkan.

HE'S FENLY | UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang