15. SAHABAT

222 30 23
                                    

YouN1T Fanfiction

Happy Reading

⚘️


Mentari kian meninggi, pemuda berkacamata itu tampak tersenyum di sela-sela ia menikmati udara pagi yang terasa sejuk. Sambil mengitari taman, ia tampak sesekali bersenandung ringan. Jelas saja cuaca pagi ini masih secantik hasil jepretan yang ia genggam. Netranya tak sengaja menangkap penampakan seseorang yang baru saja turun dari mobil, perawakannya seperti sahabatnya sendiri.

Apalagi saat seseorang itu ternyata mengenalinya sambil melambaikan tangan ke arahnya.

"Zwei!" Teriaknya memanggil dirinya.

"Zwei, ih masa nggak denger sih?!!" Panggilnya lagi menggerutu kepada dirinya.

"Zweitson sahabat baikku, kenapa nggak dengar?" Ucapnya lagi setelah menghampiri Zweitson.

"Oh Fenly? Ya ampun, maaf Fen. Tadi aku lepas kacamata."

"Pantes, Zwei kamu ngapain disini?"

"Temenin dia tuh." Jawabnya sambil menunjuk salah satu orang yang sedang mengantre makanan di salah satu stand.

Fenly hanya tersenyum ke arah tempat yang sahabatnya tunjuk. Lalu ia menatap ke arah lain lagi yang terdapat sang Kakak menghampirinya.

"Gimana Fen? Ketemu?" Tanya sang Kakak yang membawakan Adiknya jaket.

"Tuh dia disana sama Aji."

"Kalian tumben ke taman, emang ada apa Fen?"

"Fen cuma kangen aja, kangen main sama kalian dan kangen kita nyanyi lagi." Ucapan Fenly membuat Zweitson tersenyum, memang sudah lama mereka tak bersama menikmati keseharian. Terutama Fenly, ia sibuk dengan kegiatannya menjalani berbagai perawatan. Terlebih ia masih mengingat jelas bagaimana Feno berulah yang menyebabkan sang Ayah meninggal dan sang Mama dirawat dirumah sakit jiwa.

Awalnya ia terpukul akan hal itu, kesulitan untuk makan bahkan sering kali ia melakukan hal-hal tak terduga yang mampu membahayakan dirinya. Beruntungnya setiap kali ia akan melakukan hal itu, ada Shandy ataupun Farhan yang menolongnya. Mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Fen, kok melamun?" Tanya sang Kakak yang melihat Fenly hanya terdiam.

"Nggak, Bang. Fen gapapa." Jawabnya tersenyum.

"Fenly? Gimana? Udah sembuh? Oh iya kemarin Bang Shan bilang katanya kamu dirawat?" Sahut salah satu sahabat mereka dengan membawanya makanan ditangannya, ia duduk disamping Fenly.

Fenly terkekeh mendengar pertanyaan yang dilontarkan Fiki kepadanya, ia menatap sahabatnya itu yang sedang memakan makanan yang baru saja didapat.

"Satu-satu kali Fik tanyanya. Lihat tuh Fenly bingung." Bukan Fenly yang membalas, melainkan Ricky sang Kakak.

"Hahaha.... maaf, Bang. Soalnya kaget Fenly ikut kesini." Sahutnya tanpa malu yang masih mengunyah makanannya.

Ricky yang menatap satu persatu sahabat dari Fenly membuatnya tersenyum, setidaknya sang Adik tidak jenuh jika selalu dirumah. Mungkin dengan kehadiran mereka membuat Fenly tak memikirkan hal-hal buruk apalagi menyalahkan dirinya sendiri karena kematian Ayahnya.

"Zwei, Aji mana?" Tanya Fenly yang sedari tadi tidak melihat Fajri disekitarnya.

Zweitson tersenyum, ia menatap Fenly yang meminta jawaban. "Paling sebentar lagi, tadi katanya mau ke galeri dulu sama Elnara."

Ucapan Zweitson membuatnya terdiam, apakah sedekat itu Fajri dengan Elnara? Mengapa hatinya terasa sakit?

Entahlah ia tak tahu bagaimana keadaannya kedepan. Yang pasti Fajri lah yang mampu menemani Elnara hingga dewasa, sementara dirinya tak mungkin jika harus bersanding dengan gadis itu.

HE'S FENLY | UN1TYМесто, где живут истории. Откройте их для себя