Part 4

103 73 185
                                    

“Assalamu'alaikum.” Chelsea mengucapkan salam sembari membuka pintu rumah.

Setelah Chelsea sudah sampai dirumah habis pulang sekolah, dia pergi ke kamarnya dengan berjalan menuju tangga dengan badan lemes dan lesu.

Sesudah sampai dikamarnya Chelsea langsung duduk dikursi belajar dan istirahat sejenak.

                                     ❃❃❃

“Bi, Chelsea sudah pulang?” tanya Ibu kepada Bi Ina setelah Ibu selesai mandi.

“Udah kayaknya Nyonya,” jawabnya.

“Kalau begitu siapin minuman jus mangga dingin buat Chelsea ya Bi?” suruh Ibu.

“Baik nyonya.”

Ibu pun bergegas pergi menuju kamar.

                                     ❃❃❃

Tak lama kemudian, Chelsea pun langsung ke dapur mengambil air karena haus.

“Non, ini jus mangga dinginnya, tadi Ibu nyuruh untuk buatin ini untuk Non Chelsea.” Sembari meletakkan minumannya ke atas meja.

“Oiya makasih Bi.” Jawab Chelsea sembari mengambil jusnya.

“Iya sama-sama Non.”

                                     ❃❃❃

“Aduh Viktor ngapain sih dari tadi mikirin Chelsea!” Viktor bicara di dalam kepada dirinya sendiri.

Dia tidak bisa konsentrasi mengerjakan tugasnya, karena dia masih terbayang-bayang muka cantik+imut Chelsea itu.

Tiba-tiba handphonenya berdering...
Lalu Viktor pun mengangkat telfonnya tanpa melihat namanya.

“Haloo, ini siapa ya?” sembari menulis dengan muka kantuk.

“Woy ini guee!! Gavin,” jawab Gavin.

“Eh Vin, sorry gue ngantuk jadi gue gak tau kalau yang nelfon elo?” seraya menguap dan menutup mulutnya.

“Ohhh...”

“Emang ada apaan sih Vin malem-malem nelfon?”

“Enggak, gue mau nanyain tugas nih?”

“Aduh dah Vin, besok aja ya gue mau tidur ngantuk!”

“Oke oke bro, besok ya bro,”

“Iya iya.”

Gavin dan Viktor pun langsung mematikan telfonnya. Viktor pun langsung beranjak ke tempat tidur dan tidur.

                                     ❃❃❃

Pagi hari Chelsea sedang lari pagi pakai sepeda, karena hari ini libur sekolah, jadi dia berjalan-jalan dengan sepedanya itu dengan membawa buku novelnya.

Tiba-tiba ada ibu-ibu yang bertanya.

“Mau kemana neng?”

“Biasa jalan-jalan bu.”

“Hati-hati ya neng,”

“Iya baik bu.”

Chelsea juga menyapa tetangga yang dideket rumahnya.

“Mari bu?” dengan wajah tersenyum manis.

“Iya neng.” sahut para ibu-ibu.

Aku pun memboseh sepeda dengan sangat hati-hati dan sampailah disuatu tempat yang biasa aku kunjungi yaitu sebuah taman, dia pun langsung turun dari sepeda dan mengambil buku novel yang ada dikeranjang sepeda dan setelah itu dia melangkah duduk menuju kursi.

Broken RopeWhere stories live. Discover now