Part 3

212 146 309
                                    

Suatu ketika Chelsea dan Cindy berjalan menuju perpustakaan dimana mereka lebih nyaman baca buku disana karena adem, nyaman, tentram dan menenangkan hati dan pikiran.

“Permisi Bu?” aku menundukkan kepala dan menatap senyum Bu Mira penjaga perpus.

“Eh nak Chelsea dan nak Cindy. Mau baca buku ya?” tanya bu penjaga perpus.

“Hehe iya nih Bu?”

“Rajin banget nak Chelsea??” puji Bu Mira.

“Hobinya itu baca buku ibu,” ledek Cindy.

“Bagus-bagus semoga nak Cindy juga ketularan ya” jawabnya sembari tersenyum.

“Emangnya ular haha...” Sembari ketawa kecil.

“Eh maaf Bu, teman saya suka bercanda orangnya??” sembari mengedipkan matanya ke arah Cindy.

“Iya gapapa nak ibu paham hehe, ibu juga suka bercanda kok??” sembari ketawa kecil.

“Eh nak Cindy kemana aja nih, baru keliatan? Ibu liat nak Chelsea sering sendiri ke perpustakaan dan baca buku juga sendiri tanpa nak Cindy,” tanya Bu Mira.

“Aku izin keluar negeri bu, nemuin sodara disana hehe... " Jawabnya.

“Ouh pantesan,”

“Kalau begitu kami berdua mau baca buku dulu ya bu.” Kata Chelsea.

“Oiya silahkan.”

                                      ❃❃❃

Suasana kelas yang agak kurang menenangkan, ketika diam di dalam kelas serasa ada yang kurang. Viktor nampaknya baru ingat sesuatu, ia ingin bertemu lagi dengan gadis yang belum ia tau namanya, sehingga ia ingin pergi ke perpustakaan.

“Vin gue mau ke perpustakaan dulu ya?” ujar Viktor.

“Gue ikut ya?” sahut Gavin.

“Gak usah? lagian gue cuman sebentar kok, mau pinjam buku biologi?”

“Ooo... Oke” jawab Gavin singkat.

Viktor pun langsung bergegas keluar menuju perpustakaan.

Setelah dia sampe seperti biasa dia membuka sepatunya. Dia pun langsung masuk dan mencari buku biologi. Dia tidak sengaja melihat gadis itu Chelsea yang sedang membaca buku sendirian. Viktor pun langsung menghampiri Chelsea.

“Kebetulan nih,” gumam dalam hati Viktor.

“Hai?” sapa Viktor.

Chelsea hanya terdiam dan melihat kearah pria itu.

“Kamu kesini sendirian ya?” tanya Viktor.

“Enggak sendirian kok, aku kesini sama teman aku,” jawabnya.

“Oouh aku boleh gabung duduk disini gak?” sahut Viktor malu-malu.

“Oiya boleh?”

Viktor pun duduk di kursi sehingga saling berhadapan, tetapi menjaga jarak satu sama lain karena bukan mahromnya. Kita berdua saling menunduk satu sama lain.

“Oiya kenalin namaku Viktor, kalau kamu?” ucap Viktor, melihat sedikit ke arah Chelsea dan kami menatap bersama.

“Aku Chelsea” jawabku.

“Oiya, kamu lagi baca buku yang kemarin ya?” tanya Viktor.

“Iya emangnya kenapa??”

“Enggak hehe...” Tersenyum kecil.

“Ehhhemm,” tiba-tiba suara terdengar menuju arah kursi dekat Chelsea.

“Kalian berdua pacaran nieeee??” kata Cindy sembari melihat ke arah kita berdua wajah Cindy sembari senyum-senyum.

Broken RopeWhere stories live. Discover now