39 ◕ My Angel (🇮🇩 Vers)

Start from the beginning
                                    

Chanyeol tidak berbohong. Ia sungguh merasakan nyaman yang teramat sangat dalam pelukkan Joohyuk saat itu.

“Terima kasih karna sudah menolongku hari itu, di basement rumah sakit”

Chanyeol tidak mengingatnya. Basement rumah sakit? Menolong Joohyuk? Dari apa?

“Kau sudah menjadi malaikat dalam hidupku sejak detik itu. Hingga detik ini. Jadi…”

Joohyuk berlutut. Ia membuka sebuah kotak beludru merah berisikan kalung dengan bandul sayap berwarna putih.

“Maukah kau menjadi malaikatku hingga akhir hayatku, hyung?”















❥◉


  ❥◉

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

 ❥◉Kris memijat pangkal hidungnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







❥◉



















Kris memijat pangkal hidungnya. Ia membuka kemasan obat sakit kepala lalu meminumnya dengan air mineral botol.

Ia menatap diagram data di layar pcnya lalu menghela nafas panjang. “Sial, kapan ini semua selesai” kesalnya sembari membenturkan tubuhnya pada sandaran kursinya.

“Ge”

Kris menoleh. Ia menatap Tao dengan alis yang memicing dan mata menatap tajam. Ia menghela nafas panjang.

“Kau tidak tampak baik-baik saja. Ayo istirahat”

“I’m fine”

“Kau tidak istirahat cukup selama 1 bulan lebih. Berhenti menyiksa tubuhmu sendiri”

Kris menatap Tao lalu mengangguk setuju. Ia diam saat lengannya diseret oleh adik sepupunya dan dibawanya menuju mobil yang kemudian melaju cepat menuju sebuah aunit apartemen yang Kris beli dua tahun lalu.

Kris menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang dengan telungkup. Ia diam saja ketika Tao susah payah membukakan jas hitam, serta kemeja dan sepatunya. Hingga hanya menyisakan celana dan kaus yang melekat tubuhnya.

“Obat sakit kepala itu mengandung obat tidur dengan dosis tinggi. Tidurlah dengan cukup”

Kris mengangguk kemudian memejamkan matanya. Deru nafasnya teratur sebelum ia kembali memasuki dunia mimpi.
Yang sialnya.

Itu adalah bagian dari ingatannya yang bertahan, tidak ingin melepaskan. Tersaji kembali bagai sebuah film dalam rekaman yang lengkap dan apik tanpa kurang sedikitpun.

Kris menghembuskan nafas panjang.
 
 
  
 
  
    
  
  
   
   
BRAK!!!

Kris menengadah. Ia menatap Chanyeol yang membuka pintu aprtemennya dengan mata melotot. “Apa kau sudah tidur selama dua hari ini?”

“Aku tidak mengantuk—

“WU YI FAN!!”

Kris buru-buru menyimpan pekerjaannya dan menutup layar laptopnya. Ia berlari dari sofa ke ranjang kingsize yang tak jauh dari sofa.

Chanyeol menatap Kris dengan tajam. Ia menghampirinya. Tangannya memegang kening Kris kemudian menghela nafas keras. 

“Kau sakit lagi? Astagaaa kenapa kau ini lemah sekali huh?!!”

Kris tertawa mendengar suara itu mengomelinya. Ia hanya dapat diam tanpa tubuh yang dapat bergerak ketika jemari Chanyeol dengan cekatan membuka pakaiannya dan menggantinya dengan piyama berpola unicorn berwarna merah muda dan kuning.

“Sudah makan?”

“Sudah”

“Bohong!"

Chanyeol bergegas menuju dapur untuk membuatkan makanan bagi Kris. Kris menatap Chanyeol lalu menghela nafasnya.

“Bagaimana castingnya bocah itu?”

“Dia lolos audisi. Mulai shooting minggu depan”

“Sungguh? Bocah itu bisa?”

Chanyeol tak menjawab. Hanya tertawa kecil mendengar ucapan kekasihnya yang terdengar snagat tidak percaya itu.

“Kau sudah bilang padanya kalau kita berkencan?”

“Belum. Tapi bukankah lebih baik membuatnya tahu sendiri?”

“Jika dia tahu sendiri, itu bagus. Jika dia tahu dari orang lain, itu akan membuatnya merasa seperti tidak dihargai”

Kris menyeret tubuhnya yang luar biasa nyeri untuk bersandar pada headboard ranjang. Ia menatap Chanyeol yang masih sibuk membuat bubur.

“Kau tahu? Setelah kau berkencan denganku, bisakah kau lebih tegas terhadapnya?”

“Dia tidak akan melakukan apapun, Sunbae. Aku kekasihmu”

“Aku memiliki feeling kuat bahwa meskipun ia tahu kau kekasihku, dia akan tetap mencintaimu dan berusaha mendapatkanmu”

Gerak tangan Chanyeol berhenti. “Baik, aku akan coba mengatakan hal ini padanya” ucapnya penuh keyakinan.

Alis Kris mengerut. Tidak yakin bahwa Chanyeol dapat menghadapi Joohyuk sendiri. Namun karna sakit kepalanya semakin terasa, ia tidak menanggapi ucapan Chanyeol barusan.

chanyeol datang dan duduk disisi Kris. Ia menyuapi Kris dengan bubur daging buatannya. Kris makan dengan lahap.

“Habis makan, lalu minum obat, dan tidur”

“Tapi email—

Chanyeol menatap tajam pada Kris dan Kris mengangguk cepat. “Arraseo. Aku minta maaf” ucapnya dengan terpaksa.

“Seriously! Apa yang akan kau lakukan jika aku tidak datang?! Terus bekerja?! Sampai kapan mau begini terus hyung?! Kau bisa mati muda!!”

“Aku bukannya 24/7 di depan laptop untuk bekerja. Ini karna baba memintaku untuk mengurusnya, babe”

“HM!”

“Aisshh.. sini kaauuuu!!”

Kris menarik tangan Chanyeol bergabung untuk berbaring disisinya. Ia memeluk tubuh tinggi semampai itu dengan erat.

“Maka dari itu, tetaplah disisiku”

“Apa?”

“Aku tidak bisa tanpamu, jadi tetaplah disisiku dan rawat aku”

Chanyeol menatap iris mata Kris lalu mengangguk setuju. Ia mengusap kepala Kris dengan lembut.

“Now, sleep!”

Krisyeol; The Immutable TruthWhere stories live. Discover now