37 ◕ Will Never Change (🇮🇩 Vers)

266 52 5
                                    

“Kris sunbae”

Kris menoleh dan tersenyum menatap adik kelasnya itu. “Aku mencarimu sejak tadi” ucapnya begitu ia sampai ditempat dimana Kris sedang duduk dan membaca buku.

“Wajahmu kenapa?”

Kris mengusap pipi Chanyeol yang tampak merah. Chanyeol tersenyum tipis. “Tak apa, aku hanya bertengkar dengan noona” ucapnya lalu duduk disisi Kris dan mengeluarkan kotak bekalnya.

“Maaf tidak jadi pergi bersamamu tempo hari, aku tidak tahu kenapa Joohyuk bisa tiba-tiba muncul. Aku tidak bisa mengabaikannya”

“Well, Aku mengerti” ucap Kris dengan senyuman tulus. Chanyeol menunduk. Tangannya tampak memainkan tutup kotak bekal dengan gugup.

“Kau kecewa?”

“Ini sudah kesekian kalinya, aku bisa mengerti” ucap Kris dengan penuh pengertian. “By the way, kenapa kau bertengkar dengan noona mu?”

“Masalah apartment, sunbae”

“Apa kontraknya akan habis?”

“Iya. Sebenarnya appa sudah—

“Aku akan membayarnya”

Chanyeol mengerutkan alisnya. “Ne?” tanyanya bingung. Namun Sunbaenya itu justru memamerkan senyuman tampannya.

“Aku akan membayarnya—

“Aku sudah berhutang banyak denganmu. Aku membayarnya dengan memasak sarapan untukmu. Bagaimana aku membayarnya—

“Makan malam”

Chanyeol mengerjap. Ia menatap Kris yang masih tersenyum. Kemudian Chanyeol menggelengkan kepalanya.

“No… aku—

“Aku suka apartment mu. Kecil dan hangat, seolah tak ada spasi tidak berguna yang membuat ruangannya menjadi dingin”

Chanyeol mengerjap. Tangannya memegang tangan Kris tanpa sadar. “Kau bisa datang kapanpun” ucapnya tanpa sadar biicara dengan nada dalam yang membuat relung hati Kris menghangat.

“Sungguh?”

“Ya”

“Baiklah. Jangan menyuruhku pulang jika aku sudah datang”

Dan Chanyeol tersenyum tipis mendengar ancaman itu. Kris mengusap kepala adik kelasnya itu dengan mata memandangnya penuh sayang.

Siapapun dapat melihatnya,

Keduanya saling jatuh cinta.









 




◉❥◉















 


    
Kris menatap layar komputernya dengan lelah dan jengah. Sudah dua minggu ia berada di Kanada dan rasanya ia sudah sangat tidak betah.

Ia memijat pangkal hidungnya. Kepalanya pening karna siklus hidup yang berantakkan. Telat makan dan mengonsumsi kopi dan juga obat tidur. Ia selalu seperti ini jika berada dalam tekanan.

Ia akan merasa seolah dirinya tenggelam dalam lautan kehampaan dan kesulitan sendirian. Tidak ada yang menemaninya, tidak ada yang menggenggam tangannya atau sekedar duduk dihadapannya dengan senyuman menungguinya.

Ia meletakkan ipad yang sedang ia gunakan untuk mencatat memo penting dengan agak kasar diatas meja kayu. Ia menghela nafasnya panjang.


















 













“Sunbae lelah?”

“Kau masih memanggilku sunbae?”

Krisyeol; The Immutable TruthWhere stories live. Discover now