Bukan apa. Kehadiran Arselin hanya akan berdampak pada Archilles.

"Kamu akan menemuiku lagi, kan?"

"Ya tentu saja. Aku akan kemari lagi menjengukmu."

"Baiklah."

Archilles mengangguk. Berikutnya ia meraih pinggang Arselin lalu bergerak mengecup keningnya. Cukup lama sebab Archilles tak tega hati karena akan meninggalkan Arselin lagi untuk sementara.

"Ayah, pulang dulu, sayang." ucap Archilles sembari mengelus pelan perut Arselin.

"Jangan nakal di sana, ya."

"Besok Ayah akan kemari lagi menjengukmu dan Ibumu. Tunggu Ayah, ya?"

"Iya, Ayah." Seperti mewakili si cabang bayi, Arselin pun menjawab perkataan Archilles.

"Haha. Ya sudahlah, aku pergi dulu. Jaga dirimu di sini."

Setelah memeluk dan mengecup kening Arselin lagi, barulah Archilles melangkah keluar, hendak menemui pemilik rumah.

"Jaga Arselin."

"Tanpa kau suruh, aku sudah melakukannya."

Archilles hanya melempar tatapan sinisnya pada Rhino. Lelaki itu memang sudah sejak tadi menunggu Archilles keluar rumah.

"Nyawa kau ada di tangan Arselin. Ingat itu." Setelah mengatakan perkataan tajam itu raga Archilles dengan begitu saja menghilang dibawa angin.

"Tch." Rhino mendecih. Jean di sampingnya melirik sambil memasang wajah penasaran.

"Rhi—"

"Jika kau hanya bertanya hal yang tidak penting, mending diam saja."

"HAHAHA." Tawa Jean mengudara keras.

Masih sambil tertawa, Jean bersuara lagi. "Hahaha. Hei, kenapa kau menjadi sensitif begini, huh?"

"Kau habis terbakar api cemburu selepas melihat pemandangan romantis di jendela tadi?"

Jean menghembuskan nafas panjang. Wajahnya sok sedih.

"Hahh... kalau aku jadi kau, aku pasti benar-benar tersiksa di rumahku sendiri, sih."

"Membayangkan tinggal bersama istri orang dan menghabiskan waktu berdua, wah, itu benar-benar perkerjaan yang sulit."

Jean melirik Rhino yang sudah menekuk wajahnya.

"Pasti sulit juga menahan perasaan suka, kan?"

"Sialan kau." umpat Rhino lalu pergi meninggalkan Jean yang sudah tertawa terbahak-bahak di tempatnya berdiri.

" umpat Rhino lalu pergi meninggalkan Jean yang sudah tertawa terbahak-bahak di tempatnya berdiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Blood & LightWhere stories live. Discover now