08. The Red Hood

235 36 65
                                    

kemarin nggak sengaja ke publish, padahal belum selesai direvisi:,) dan buat yang nggak sengaja ke baca, kalian beruntung banget yaa hahaha.

happy reading, jangan lupa vote dan komen.

happy reading, jangan lupa vote dan komen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sudahku duga. Kau tidak akan bisa menyelesaikan tugasmu dengan benar."

"Kau selalu ceroboh."

Cibiran itu membuat pemuda yang barusan mendaratkan bokongnya ke atas kursi kayu sontak merotasikan bola matanya jengah. Seusai mengatur deru nafas, ia menggulir tatapannya ke arah lelaki yang tadi mencibirnya.

"Kau tidak tahu saja kalau disana aku mengalami kejadian aneh yang nyaris membuat nyawaku terancam!"

"Kejadian aneh? Apa maksudmu?"

Pemuda itu terlebih dahulu melepaskan jubah merah yang menyelimuti punggungnya. Ditaruhnya jubah itu di meja sebelum kembali menatap lelaki gempal tadi.

"Ada seorang perempuan ajaib yang bisa menembus sihirku."

"Aku tidak tahu siapa. Aku kira sejenis vampir, tapi jika ia benar-benar vampir, mengapa dia tidak langsung menangkapku?"

"Alih-alih menangkapku, ia malah bertanya tujuanku datang kesana. Bukankah aneh?"

Lelaki gempal itu mengerjap cepat, menatap penuh hati-hati. Perlahan kedua matanya terbelalak lalu tak lama itu suaranya melengking. Sontak membuat pemuda itu mengernyit bingung.

"YAAA! KAU INGAT WAJAHNYA?!!"

"Jika kau tadi adalah aku, tidak butuh waktu lama untuk aku culik perempuan itu!"

Terlihat kerutan tipis di dahi si pemuda. Ia tampak berpikir, mencerna perkataan temannya itu.

"Jangan katakan..."

"Perempuan tadi, manusia... berdarah biru itu?"

"IYA!"

"Dia si manusia berdarah biru itu!!"

Pemuda itu lantas terkejut. Merasa tidak percaya. Apa yang barusan ia dengar seperti kebohongan manis yang semua makhluk suka.

"Bagaimana mungkin?"

"Maksudku, berarti ada salah satu makhluk menjijikkan yang berhasil membawa manusia itu ke negeri ini?"

Lelaki gempal itu mengangguk tegas.

"Jika begini jadinya, berarti Pangeran yang dikirim Raja berhasil membawa manusia itu."

"Sial, kenapa bangsa kita tidak tahu soal ini?" pikirnya bingung.

Pemuda itu lantas tertawa.

"Bodoh. Mana mungkin para keparat itu membiarkan mutiara kesayangannya diambil oleh kita."

"Tentu saja mereka menyembunyikannya."

"Jika manusia itu dapat berkeliaran di kota dengan bebas, berarti ia sudah benar-benar terikat oleh vampir yang membawanya kesini?" kata lelaki itu lagi yang masih sangat penasaran.

Blood & LightWhere stories live. Discover now