17. Villain, who?

149 31 17
                                    

kemaleman nggak sih updatenya ㅠㅠ

"Selena itu Putri dari Raja Wells Gillen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Selena itu Putri dari Raja Wells Gillen. Ayahku dan Raja Wells berteman dan Selena sudah lama berteman denganku, juga dengan saudaraku yang lain. Maka dari itu ia terlihat sangat akrab dengan Pangeran Christ dan juga Putri Neoma."

Archilles memberi penjelasan singkat mengenai siapa Selena selepas Arselin menanyakan pertanyaan tersebut.

Perkataan Selena tadi membekas di benak Arselin. Yang tadinya tampak biasa-biasa saja terhadap Selena, kini Arselin jadi sedikit khawatir dan takut dengan perempuan itu.

"Kamu sudah berteman lama dengannya?" tanya Arselin lagi.

"Ya, sangat lama."

"Aku tahu apa yang kamu pikirkan sekarang. Tapi percayalah, aku tidak akan berpaling darimu, Arselin. Kamu satu-satunya bagiku dan tidak akan ada vampir manapun yang bisa menggantikanmu posisimu. Sekalipun Selena yang terkenal sebagai vampir paling disukai di penjuru negeri ini. Dia tidak akan bisa menggantikanmu." ucap Archilles bersungguh-sungguh.

Arselin tersenyum mendengar penuturan panjang Archilles barusan. Meskipun lelaki itu menyakitinya beberapa hari lalu, namun tetap saja, Arselin tidak dapat mengindahkannya.

Arselin sangat mencintai Archilles.

"Kamu benar-benar tulus mencintaiku, ya."

"Tentu saja." balas Archilles dengan tatapan pilunya. Archilles mencebik dirinya yang begitu pengecut sekarang.

"Di saat kamu mulai merasa takut kehilanganku. Perlu kamu ketahui bahwa masih ada aku yang jauh lebih takut kehilanganmu. Kamu terlalu bahaya di sini, tapi aku butuh kamu di sini." ucap Archilles lirih.

"Aku tidak akan kemana-mana. Aku... akan tetap disini selamanya denganmu. Nanti juga kita akan bertemu sosok mungil yang mungkin akan mirip sekali denganmu atau malah mirip denganku?" Arselin tertawa kecil.

"Aku juga berharap kita dapat merasakan perasaan bahagia itu."

"Menurutmu, anak kita nanti akan mirip dengan siapa, ya? Aku? Atau kamu?"

Archilles tersenyum teduh mendengar itu.

"Jika perempuan. Dia pasti akan secantikmu."

"Berarti, kalau lelaki, dia akan tampan sepertimu?!"

"Tentu saja." sahut Archilles sambil tertawa.

"Huhh! Sejak kapan kamu tampan? Pede sekali!" cebik Arselin.

"Hei, aku tampan tau."

"Bahkan dulu kamu sendiri yang mengatakan bahwa aku sangat tampan. Sampai-sampai menjadikan alasan untuk putus denganku."

"Lucu sekali."

"Hahaha." Arselin tertawa cekikikan.

"Tapi memang benar, sih."

Blood & LightWhere stories live. Discover now