5-contest of wits

317 215 65
                                    

Happy reading 🦋
Vote, Comment and share🙌
.________________________________.
.

.

.

.

.

Satu bulan ini Lia sibuk mempersiapkan cerdas cermat bersama tim nya yang Rayn ketahui bernama Angga dan Beni. Namun, anehnya si Dionsaurus selalu ikut bersama mereka.

Catatan Angga dan Beni sudah di kategorikan aman menurut pengamatan Rayn. Kedua pria itu hanya siswa kutu buku biasa dan terlalu tergila-gila dengan pembelajaran.

Namun Dion? Ini agak peringatan keras.

Rayn juga disibukan oleh latihan musik untuk festival yang nanti akan di adakan berbarengan dengan acara lomba Lia. Itu juga sebabnya, Fajar selaku anggota band nya menolak mengikuti cerdas cermat.

Kesibukan Rayn dan Lia cukup membuat intensitas bertemu mereka berkurang. Dan kebanyakan Dion yang menggantikan Rayn untuk mengantar Lia pulang. Menyebalkan bukan?

Bukan apa-apa. Rayn hanya khawatir. Khawatir. Rayn sudah berjanji akan terus menjaga Lia. Bukan hal yang salah bukan?

***

Acara cerdas cermat untuk mewakili sekolah itu akan di laksanakan di salah satu kota tetangga dalam kurun waktu satu minggu.

Hari ini mulai pemberangkatan pertama, siswa lain hanya di ijinkan menonton saat final nanti. Jadi, yang sekarang berangkat hanya Lia, dan tim-nya. Tidak lupa selain salah satu guru mereka sebagai pembimbing.

Dion tentu ikut di tugaskan sekolah untuk mendampingi mereka dan mendapat dispensasi.

Setelah dari pagi hari Rayn membantu Lia berkemas, kemudian Dia beranjak untuk memindahkan barang-barang ke bagasi mobil.

"Ini udah gak ada yang ketinggalan, kan?"

"Gak ada. Udah semua kok," balas Lia sambil menenteng salah satu tas.

Setelah di rasa barangnya sudah di angkut semua ke dalam mobil, dua remaja itu langsung mencium tangan Arini.

"Sayang pokoknya hati-hati ya, semoga masuk final." Arini tersenyum manis lalu dengan heboh mendekap erat putrinya.

"Amiin Bun, doain aja ya. Disana Lia juga pasti hati-hati kok. Kan ada Pak Cacan juga jagain."

"Nah iya bunda juga udah wanti-wanti ke pa Cacan biar kamu nya di jagain banget. Oh iya mobil mereka juga udah nunggu di sekolah, kan?"

"Enggak Bun. Ray udah bilang kan kalo Lia bakal di anterin dulu sama Ray." Dengan cepat malah Rayn yang menjawab pertanyaan itu.

"Iya nih Bun, Rayn maksa banget. Padahal kak Dion nggak ngebolehin sama sekali awalnya
—kalo Lia gak berangkat sama mereka."

"Ngapain juga sih, nurut sama Dia?"

"Ya kan senior Gue, masuk juga dalam kategori pembimbing, kan, kan?"

"Eh yaudah kalo emang ga masalah gapapa, yang penting sayang-sayangnya bunda hati-hati di jalan, okei?"

"Iya siap Bun. Kita berangkat ya, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Rayn langsung menarik lengan Lia dan melambaikan tangan pada Arini. Setelah aksi berpamitan, mobil segera melaju dengan tenang.

My Friendzone Is Bad Boy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang