5. Hari Kedua di Kampus

41 39 31
                                    

JGN LUPA VOTE, KOMEN & SHARE YAA!

Gak baca juga gapapa, yang penting di Vote aja( ꈍᴗꈍ)

Enjoy for Reading 🎀
________________________


Kembali lagi bertemu pagi, aktivitas juga berjalan lagi. Felicie pun datang terlambat lagi.

Dia datang ketika semua Maba sudah pada berkumpul untuk melihat pertunjukan ekstrakurikuler di universitas itu.

" Kegiatan ekstrakurikuler yang terakhir adalah pentas drama. Silahkan di mulai pentasnya.. "

" Wow, gue harus banget masuk eskul drama nih. "
dengan mata yang tertuju fokus kepada pentas itu.

Pentas drama itu sangat bagus, bahkan para pemerannya sangat mendalami drama tersebut sudah seperti adegan asli.

Sudah 30 menit lamanya pentas drama itu berjalan. Pentas pun berakhir dengan sangat indah dan membuat semua tangan bertepuk bangga kepada mereka.

" Tidak terasa sekarang sudah sampai di ujung acara. Kami perwakilan dari Eskul Drama, memgadakan challange untuk Maba yang ingin coba melakukan drama, yang bagus akan kami beri hadiah. "

" Tuh Felicie kan kamu suka banget sama drama, lumayan tau ada hadiahnya. " rujuk Leana.

" Ih aku malu mana rame banget yang liat, kalau sama kamu sih ayo. "

" Aku gak bisa drama kaya gitu soalnya aku orangnya jujur, Fel. "

" Tidak ada yang mau mencoba maju? kalau gitu gimana kalau kita yang pilih saja? " kata MC pentas itu.

" setuju, Bu. " sahut para mahasiswa.

" Baiklah, saya akan pilih perempuan yang tadi saya lihat datangnya telat. Coba tunjuk tangan? " kata MC tersebut sambil mengarahkan pandangan ke Felicie.

Felicie pun dengan terkejut dan pasrah mengacungkan tangan nya dengan perasaan yang malu.

" Okey, kamu silahkan maju ke depan. Hitung-hitung seperti hukuman buat kamu ya, nak. "

" Nah, Lo Felicie maju sana. " ledek Leana sambil tertawa.

Dengan langkah kaki yang amat berat serta dengan perasaan yang malu ia melangkah naik ke atas panggung itu.

" Dan pasangan untuk drama nya.. Laki-laki yang di sebelah sana yang sedang memakai headset. "

Ya, betul sekali. Laki-laki yang memakai headset itu adalah Abileo. Karena sikapnya yang tidak perduli dengan sekitar dan menurut dia hal seperti tidak menarik baginya.

" Bu, plis Bu jangan dia. Yang lain aja Bu, tukang kebun sekolah juga gak papa deh Bu. " mohon Felicie.

Ketika Felicie memohon, Abileo sudah sampai di atas panggung berdampingan dengannya.

" Nah, kira-kira kita bakal kasih challange drama nya tentang apa ya, guys? " kata ketua pentas itu.

" Tentang kakek dan nenek yang sedang berkebun aja, Kak. " teriak salah satu Mahasiswa lalu di tertawakan dengan mahasiswa lain.

" Bagus juga sarannya, karena ini seru-seru an jadi saya terima sarannya. Silahkan perkenalkan diri kalian masing-masing dulu. "

" Saya Abileo dari Jurusan Manajemen 2. "

" Saya Felicie dari Jurusan Manajemen 2 juga. " sambil melirik Abileo yang sepertinya tidak gugup dan biasa saja.

" Wah, kebetulan banget mereka satu kelas nih. Silahkan Challange Drama nya di mulai.. "

Abileo yang sifatnya dingin itu malas memulai pembicaraan. Jadi Felicie yang mulai merasa pede ia memulai drama itu.

" Kek, ayo kita ke kebun belakang untuk menanam tomat ini.. " dengan suara yang di ciri khas an seperti nenek-nenek.

" Baiklah, Nenek. " sahut Abileo dengan mengeraskan nada Nenek kepada Felicie.

" KAKEKK! Lihatlah kebun kita kenapa jadi berantakan seperti ini? " dengan ekspresi Felicie yang seperti ingin menangis.

( Ya Tuhan, kenapa jadi drama nangis sih. Nih cewek ngerjain gue ya. ) batin Abileo.

Tidak kalah jago akting, Abileo ikut memasang wajah sedih. " Aku tidak tahu mengapa kebun kita jadi seberantakan ini, Nek. Mungkin Nenek yang kurang mengurus kebun kita. "

( Gila ni cowok jago juga aktingnya, mau adu akting kali ya sama gue. ) dalam hati Felicie.

" Maaf, kek memang terakhir kali aku melihat kebun itu sebulan yang lalu, karena aku sibuk menonton film " dengan badan yang seperti sedang memohon kepada Abileo.

Abileo sudah sangat malas melanjutkan drama ini, jadi iya ingin mengakhiri percakapan ini.

" Tidak apa-apa, Nek. Kita akan membereskan nya kembali, terimakasih sudah jujur. "

" Baik, Kek. Aku benar-benar minta maaf. "

" Iyaa, NENEK. " wajah Abileo yang sudah tersenyum mengodekan ingin menyudahi ini.

" Ma- "

" Sudah sampai sini saja kak dramanya.. " lanjut Abileo dengan tegas.

Para mahasiswa pun tertawa sambil bertepuk tangan, walaupun drama mereka gak jelas seperti orangnya.

" Baiklah, lumayan lucu ya drama kalian ini. Kalian hebat dan kami akan memberikan kalian hadiah Voucher makan siang berdua.. "

( Abileo bikin gue malu aja deh, gue kan tadi belum selesai ngomongnya, mana hadiah nya cuma begitu doang lagi ) dalam hati Felicie.

( Gila, capek-capek gue begini hadiahnya begitu doang ) Abileo yang mendumel sambil mengambil voucher itu.

" Terimakasih semuanya.. " kata mereka lalu langsung turun dari panggung itu.

" Terimakasih untuk para mahasiswa-mahasiswi yang sudah hadir dan mengikuti acara ini, sekarang kalian di persilahkan untuk memasuki kelas kalian masing-masing. "

_____

Ketika sudah sampai di kelas drama mereka masih berlanjut, yaitu berebut voucher tersebut.

" Leo, sini voucher nya buat gue aja, Lo kan orang kaya ga butuh kan? "

" Gak. "

" Ih jahat, Lo harus ngalah sama cewek tau gak. Hm.. gue tuh belum makan dari pagi jadi gue laper banget. " mohon Felicie sambil berbohong.

" Salah sendiri. " Abileo lalu memasang headset kesayangannya itu.

" Yauda, nanti kita ke kantin berdua kan buat berdua? "

Abileo tidak menjawab apapun. Lalu Felicie yang sengaja melempar kan kotak pensilnya itu sama sekali tidak membuat Abileo menengok sedikit pun.

__________________

bonjour, eiffalers!
thanks udah baca ceritanya, jgn baca doang tapi vote juga ya!

-love to eiffalers 🫶🏻💌.

Date of Eiffel Where stories live. Discover now