//33//

142 22 7
                                    

Happy Reading♡♡

.

.

.

Serangan monster itu ternyata membawa kegaduhan yang menarik monster lainnya. Kini mereka benar benar dalam masalah. Dikepung oleh 3 monster besar didepan mereka.

"Ryujin tolong urus yang didalam. Kami akan kembali sebentar lagi!" Kai berlari keluar ruangan dengan menggandeng yuna.

Ryujin mengikuti kedua orang itu berlari keluar namun bersembunyi agar monster itu mengikuti keduanya bukan dirinya. Ryujin menunggu dengan baik sampai ketiga monster itu benar-benar keluar dari ruangan itu.

Usai memastikannya ryujin kemudian mulai melangkah pelan kedalam ruangan disampingnya. Matanya tak lupa mengecek kondisi sekitar sebelum benar-benar masuk kembali.

Oke, semua sudah aman. Dia tengah didalam sekarang. Ryujin berbalik menatap keempat kapsul yang berisi teman temannya itu. Tatapan mata ryujin seakan berharap semoga dia mampu membawa mereka semua keluar dari tempat ini dengan selamat tapi dia sendiri belum tentu bisa menjaga diri.

Gadis itu berjalan mendekat, menyentuh satu persatu kapsul itu dan melihat sekeliling benda itu. Tidak ada kunci, tidak ada tombol. Sudah dipastikan kapsul itu diatur oleh salah satu sambungan diruangan itu.

Dengan pemikiran yang mungkin benar itu, ryujin mulai menjelajahi setiap sudut ruanganan itu.

"Dimana sih?" Gerutu gadis itu saat tau usahanya tidak membuahkan hasil.

Tidak ada yang dia temukan. Meja disana kosong tanpa satu benda diatasnya. Baiklah, Pemikiran itu mungkin salah, atau pengendalinya memang bukan disini?

Ryujin menatap sedih teman-temannya. Dia tidak bisa berbuat apapun sedangkan yang lain tengah butuh bantuan nya. Kini dia benar benar merasa tidak berguna. Elemennya tidak bisa digunakan karena salahnya sendiri.

"Kau cari apa?"

Ryujin menegang mendengar suara orang lain dibelakang nya. Tubuhnya membeku dengan degup jantung memburu. Apa dia ketahuan?

Ryujin berbalik menatap gadis didepannya yang sibuk memainkan kunci. Menatap nya tajam dengan senyuman menyeringai penuh kemenangan. Tunggu itu kunci? Apa kini ryujin benar-benar dikunci? Sejak kapan sudah ada pintu baru yang menutup ruangan itu?

Ryujin mundur perlahan, tubuhnya melangkah tanpa melihat apa yang akan ia pijak. Matanya hanya menatap gadis di depannya itu ketakutan. dia tidak bisa mempertahankan diri karena pedang nya pun sedang hilang entah kemana sejak diculik. Tolong siapapun, ryujin tidak bisa melawan!

"Haha....kenapa? Kau takut padaku!" Melihat ryujin mundur rasa sombong dalam dirinya meningkat.

Ryujin menelan ludahnya dengan susah payah. Tubuhnya tak berhenti bergetar. Oh ayolah ryujin kau tidak mungkin akan setakut ini! Buat dia habis di tanganmu sekarang.

Ryujin semakin merasa tersudut saat langkah gadis itu juga mulai mendekati nya. Gadis bersuara berat didepannya itu tiba-tiba membuat portal kecil disamping ryujin.

"Aku tidak akan melukaimu lebih. Kau bisa pergi sekarang" Tawar gadis itu tersenyum.

Itu bukan tawaran bagus. Ryujin tau sekarang sumber portal itu berasal dari orang didepannya ini. Pastinya tidak mungkin lepas dengan mudah. Bisa jadi didalam sana sudah terhubung oleh lautan, lava panas atau bahkan lainnya yang akan membuat ryujin mati saat itu juga.

Ryujin menggeleng, tangannya terus mengepal kuat untuk memusatkan sisa kekuatan yang ia miliki sekarang. Gadis itu terkekeh. Portal itu menghilang dan gadis itu Merentangkan tangan kearah ryujin.

Ryujin tersentak merasakan sesuatu mulai mencengkram tangannya yang kuat mengepal jemarinya hingga berubah memutih karena kehabisan darah yang mengalir didalamnya.

Ryujin secara berutal menggosok pergelangan tangannya seakan ada orang lain yang menggenggam nya kuat.
Oh gadis licik itu ternyata punya kekuatan semacam ini. Menarik!

Kepalan ryujin melemah, tulang nya seakan remuk karena genggaman itu semakin lama semakin kuat. Tolong siapapun! Bantulah ryujin!

"Berhenti! Ku bilang berhenti!" Tegas ryujin meminta saat gadis itu semakin dekat dengannya.

Gadis itu menyeringai lagi, kali ini ia membawa banyak kejutan untuk ryujin. Beberapa benda tajam seperti jarum, pisau kecil dan baut-baut beterbangan siap mengarah pada ryujin.

Sejak kapan benda itu ada? Bahkan meja tadi kosong. Siapa yang membuat nya secepatnya ini? Isi kepala ryujin sekarang berisi pertanyaan yang entah akan terjawab atau tidak.

Puluhan benda tajam itu kini beterbangan kearah ryujin. Gadis itu menutup mata dan menutup wajahnya dengan satu lengan lainnya. Tapi selang beberapa waktu setelah itu ryujin tidak merasakan sakit apapun pada tubuhnya.

Merasa ada yang aneh gadis itu membuka mata dan melihat seseorang tengah berdiri didepannya. Orang itu melemparkan kembali benda benda itu kearah sebalik nya. Mengayunkan hingga membuat pusaran angin mengelilingi gadis itu.

Karena terkejut pula, gadis itu berusaha mengimbangi dengan melakukan perlawanan. Namun orang itu terlalu lihai dan cepat mengarahkan lagi dan lagi benda benda itu kearahnya.

Merasa kini sudah jauh dibawah gadis itu mencoba menghentikan waktu. Itu akan mudah baginya untuk tau si pelaku. Tapi belum juga tangannya mengunci waktu, serangan berikutnya kembali mengarah padanya hingga tangannya tersayat beberapa benda.

Gagal, usahanya gagal lagi. Karena kesal gadis itu membuat portal untuknya sendiri yang langsung mengarah ke ruang perkumpulan mereka. Meski dikepung pusaran angin yang kencang mengelilinginya, gadis itu berhasil melakukannya kali ini.

Orang itu menyudahi aksinya saat tau yang diincar sudah melarikan diri.

"Pengecut!" Serunya. Tunggu ryujin kenal suara ini.

Orang itu berbalik menatap gadis yang ketakutan dibelakang nya. "Hahaha...ada apa dengan wajahmu?" Tanyanya sedikit terkekeh karena melihat wajah ryujin yang tegang.

"Isshh... Kau ini!" Satu bulir air mata mengalir dipipi mulus gadis itu. Cukup mengatakan bahwa ia memang tengah ketakutan tadi.

Tidak tega melihat Sahabat nya itu menangis. Dia maju dan mendekap ryujin lembut, mengusap punggungnya untuk membuatnya lebih tenang.

"Bagaimana kau bisa keluar dari tabung itu? Sedangkan yang lain tidak terusik sama sekali?" Tanya ryujin sedikit mendongak.

Beomgyu, menunjuk tangan ryujin dengan dagunya. Gadis itu mengikuti pandangnya dan melihat gelang yang masih utuh bertengger di pergelangan tangannya.

"Terima kasih sudah memakainya. Itu yang membuatku bisa sadar. Karena aku menyimpan sebagian kekuatanku di dalamnya." Jelasnya menatap ryujin lalu tersenyum.

Benar juga, gelang itu pemberian beomgyu. Untunglah tidak rusak atau hilang jika tidak ryujin mungkin sudah mati sekarang. Ryujin bersyukur pikirnya gelang itu biasa saja ternyata penting baginya.

"Selang di atas sana sebenarnya menyerap kekuatan kami. Mengambil sepenuhnya dan merubahnya menjadi permata untuk ritual bulan purnama." Beomgyu menatap selang besar yang berada tepat diatas kapsul itu.

"Mereka menginginkan kekuatan besar itu, ryu. Kekuatan yang mampu menghancurkan kita semua dan mereka yang menjadi pemenangnya. Sekarang waktu kita tidak banyak. Mereka sudah mengetahui penyusup di istana ini." Pemuda itu menatap serius ryujin.

Ya benar, gadis tadi pasti tidak akan diam. Mereka akan menangkapnya secepat mungkin karena itu akan menghancurkan ritual mereka. Ryujin mengangguk paham.

~TBC~

Yey up. Mereka bakal buat apa ya selanjutnya? Stay wait.

Janlup vote and comment 😊

Maaci👌

The Monster Hunter knight ||~ txtzy ~|| √Where stories live. Discover now