//26//

139 29 2
                                    

Happy reading ♡♡
Jangan lupa
Vote & comen part favorit

.

.

Mereka kembali pada titik sebelumnya. Mencari air pada gurun pasir yang panas ini meski sudah mencari kemana pun Akan sangat sulit. Tapi beruntung nya soobin benar benar bisa membaca pergerakan tanah dibawahnya. Hingga mau di wilayah manapun meski tidak mampu mengendalikan pasir tapi soobin punya bakat lebih dari itu.

Bisa dibilang telinga miliknya peka terhadap apapun yang terjadi pada tanah yang ia tapaki. Tidak menunggu lama mereka akhirnya bisa menemukan yeonjun.

Sebelum menyusul soobin, lia membawa tempat minum miliknya dan yeonjun. Jadi porsi minum mereka benar benar terpenuhi untuk besok hari yang panjang dan terik.

"YAK!!! Kalian dari mana saja. Aku hampir diterkam oleh serigala gurun ini jika saja tidak membuat api unggun." Kesalnya sambil membakar beberapa ranting yang ia dapatkan dari pohon dibelakang nya.

"Maaf, mencari airnya sedikit sulit. Tapi akhirnya kami dapat berkat bakat soobin." Gadis itu melemparkan satu botol air minum pada yeonjun dan telah diyakini bahwa itu memang miliknya.

"Kurasa kita akan berganti untuk berjaga sampai malam ini berlalu. Karena besar kemungkinan orang itu akan datang dan menyerang kita kembali."

"Cih, bilang saja kalian ingin sedikit berkencan dan aku yang disuruh tidur duluan." Celetuk yeonjun.

"Apa sih? Itu tidak benar." Lia merasa malu dan gadis itu hanya menenggelamkan wajahnya yang memerah pada lekuk kakinya.

Yeonjun terkejut padahal itu hanya bercanda. Tapi jika dilihat dua oknum bersama nya ini memang tengah menunjukkan gelagat yang berbeda. Oh apa yang baru saja terjadi?

"Harusnya aku tidak usah terjebak bersama kalian jika tau situasi akan begini." Keluh nya karena merasa menjadi penghalang diantara kedua rekannya itu.

"Haha.. Ada apa denganmu?" Soobin tertawa kecil.

❀ 

Ryujin sudah melawan sekuat tenaganya dan orang itu masih tak menunjukkan kesakitan apapun usai dihantam hujan besi tajam milik ryujin. Bahkan tudung yang menutupi kepalanya pun tidak terbuka bahkan tersayat sedikit pun.

Chaeryeong merasa tidak berguna. Gadis itu hanya diam bersembunyi dibalik batu menonton pertunjukan didepannya dengan badan yang bergetar. Ingin sekali  ikut melawan dan berada pada garis perlawanan itu untuk membantu ryujin, tapi dia begitu takut.

"Wow elemenmu ternyata bagus sekali. Besi, sangat langka." Ryujin hanya menatap tajam lawannya itu dan menghiraukan ocehan basa basi yang membuat nya muak.

"Oke waktu bermain sudah habis." Gadis itu mendekat membawa ryujin terbang dan mengikat kedua tangannya dengan jaring laba laba yang tiba-tiba muncul dari tangannya. Apa ini elemen miliknya?

Ryujin tidak berkutik saat seluruh tubuhnya merasakan hal yang sama untuk kedua kalinya. Ya, terperangkap dalam jaring laba laba lagi. Sebentar ini tidak asing!

"Chaeryeong, Dia orang yang sama. Yang memerangkap ku." Chaeryeong tersentak. Oh benar ryujin pernah mengalami ini sebelumnya.

"Cih, menyebalkan memangnya kalian yakin itu aku?"

Sedari tadi chaeryeong hanya bersembunyi dengan menutup mulutnya. Antara terkejut dan memang ingin menyamarkan persembunyiannya.

Tapi meski begitu, jika sudah ahli bagaimana pun caranya menghindar pasti akan dapat juga. Dan itu mudah bagi gadis bertudung itu. Seakan pandangannya begitu tajam hingga mampu tau posisi chaeryeong dengan jelas meski sudah bersembunyi semulus mungkin.

"Kau yakin itu!" Satu kalimat yang membuat mata gadis itu membulat sempurna. Entah apa elemen yang ia pakai hingga bisa dengan mudah berpindah dan mampu tau sebanyak ini.

Chaeryeong menyerang lebih dulu untuk mengecoh pergerakan gadis itu. Tapi serangan itu terlalu mudah ditangkis dan bisa berubah menjadi petaka bagi chaeryeong.

Dan hasilnya chaeryeong kalah karena pergerakannya bisa dengan mudah dikunci. Melawan dengan tangan kosong bukanlah hal yang tepat jika yang dihadapi pun sangat lihai dan ahli.

"Kau tau apa yang kau lakukan hanya akan menambah rasa lelah. Bagaimana jika kau ikut dengan ku? Kau mau tau kan kenapa kau berbeda dari teman temanmu?"

Chaeryeong merasa aneh. Kenapa orang ini bisa tau dirinya? "Cih, itu tidak benar. Aku sama seperti mereka. Dan aku tidak pernah menyesal akan apa yang aku lakukan."

"Tong kosong nyaring bunyinya. Kau terlalu banyak bicara padahal kau merasakan hal itu kan? Menyedihkan. Seandai nya kau tau mereka selama ini hanya menerima mu karena kasihan. Kau sudah belajar tapi tidak berhasil seperti mereka."

Kata kata itu sedetik menyadarkan chaeryeong. Apa itu benar? Sedikitnya apa yang gadis itu katakan memang benar.

Entah mengapa pendiriannya tiba tiba saja goyah. Tatapan gadis berjubah itu berubah sendu melihat kondisi chaeryeong. Sial mengapa ia mampu membolak baliknya hati seseorang?

"Tidak. Kau yang salah. Mereka selalu ada untukku. Mereka..." Chaeryeong tak mampu melanjutkan kalimatnya karena ia juga merasa hanya menjadi beban selama ini.

"Berhenti!!! Kau cukup handal menghasut orang lain. Tapi aku sampai kapan pun tidak akan pernah menyerah sebelum kau sendiri yang tunduk dan habis ditanganku." Ryujin tiba tiba saja datang dan menghadang chaeryeong dari depan.

Lagi lagi berlindung dibelakang orang lain. Apa selamanya chaeryeong hanya menjadi yang dilindungi? Padahal ia juga seorang kesatria tapi ia tak mampu melindungi diri sendiri.

"Waw kau hebat bisa terlepas dari perangkap ku. Tapi sepertinya tujuanku sudah mulai terwujud. Aku tidak perlu banyak bicara lagi denganmu." Gadis itu mundur menjauh dan setelahnya lubang hitam besar berhasil terbuka selebar mungkin dibelakang dirinya.

"Aku belum selesai dengan mu!!!"

"Aku tidak memaksa tapi jika kau mau ikutlah kau akan mendapatkan hal indah yang selama ini kau inginkan." Ucapnya lalu menjulurkan tangannya berharap yang dipinta ingin datang sendiri padanya.

Dan chaeryeong sontak tergerak mendekat dan meraih tangan itu. Ryujin terkejut. Apa yang ia lakukan? Ryujin meraih tangan chaeryeong mencegah gadis melangkah lebih jauh.

Namun diluar dugaan gadis itu malah menghempaskan tangan ryujin dan mengabaikan gadis itu.

Merasa menang gadis berjubah itu tersenyum puas melihat wajah bingung ryujin. Mereka berbalik dan masuk pada lubang hitam itu.

Lagi dan lagi ryujin merasa begitu terbakar emosi. Dia sangat kesal dengan permainan bodoh yang sudah diciptakan oleh gadis berjubah itu. Dengan cepat ia mendorong chaeryeong keluar dari portal itu dan menarik masuk gadis berjubah itu hingga mereka menghilang setelah portal itu tertutup sempurna.

Chaeryeong yang tersungkur usai didorong dengan cepat meraih sudut portal itu untuk melihat ryujin tapi pandang nya tidak menangkap atensi apapun hingga portal itu tertutup sempurna.

"Apa yang aku lakukan? Bodohnya!" Berkali kali gadis itu memukul kepalanya sendiri karena tingkah konyol nya yang begitu percaya pada buaian kata gadis berjubah itu.

Dan sekarang dia kehilangan jejak ryujin dan terjebak pada dimensi yang tidak ia ketahui ujung dan awal ia masuk ke sini.


~TBC~

Jangan lupa vote dan komen part favorit kalian♡♡

😘😊

The Monster Hunter knight ||~ txtzy ~|| √Where stories live. Discover now