//01//

790 51 0
                                    

~Wajib vote~

Wanita paruh baya itu kini mempercepat langkahnya menuju halaman belakang.

"Chaeryeong-a, kenapa kau masih disini. Jika kau terlambat maka kau akan dihukum gurumu lagi." marah Sang ibu pada anak gadisnya yang sedari tadi masih sangat santai menjemur pakaian.

Gadis yang bernama chaeryeong itu pun berbalik dan menampilkan senyum termanisnya pada sang ibu.
Chaeryeong dengan hanbok merah mudanya sedang sibuk menjemur pakaian dibelakang rumah.

"Haha.. Ibu, maafkan aku. Tapi ini masih sangat pagi jika ingin pergi ke academy. Ini tinggal sedikit, sebentar lagi akan selesai." ucap chaeryeong masih dengan senyuman agar meminta Sang ibu tak khawatir.

"Sudah! Tinggal kan itu pergilah. Nanti kau lama lagi saat berpakaian. Biar ibu yang menyelesaikannya." ucap ibu lalu mengambil pakaian itu lalu menjemurkannya.

Tak mau membuat ibunya kembali murka, chaeryeong pun hanya mengangguk dan berjalan kekamarnya. Chaeryeong sudah mandi dari jam 4 pagi. Ini adalah rutinitasnya setiap hari.

Sang ibu selalu mengajarkan putri-putrinya untuk selalu disiplin akan waktu dan bekerja keras. Memang sang ibu sudah tak kuat untuk pekerjaan berat namun ia selalu menyempatkan waktunya untuk mengerjakan pekerjaan rumah ketika kedua putrinya sedang kerja dan sekolah.

Kakak chaeryeong satu satunya lah tulang punggung bagi keluarganya. Ia bekerja sebagai guru disalah satu sekolah dasar didesa. Ia dulu adalah salah satu kesatria kebanggaan raja saat desa ini terancam. Namun itu hanya dulu.

Selesai berpakaian chaeryeong akhirnya keluar dari kamarnya. Ia mengenakan pakaian khas siswa academy G.I.S.A. tak sembarangan siswa dapat mengenakannya kecuali orang orang yang memiliki kekuatan meski mereka belum menemukannya.

Memang seperti tak cocok jika dipakai saat menjalankan misi. Namun pakaian ini menjadi pemanda bagi setiap murid sekolah itu.

Chaeryeong keluar kamar dan langsung menyambar jubah nya di depan pintu. Sang kakak sudah meyiapkannya setiap gadis itu ingin berangkat. Sesekali bersenandung kecil dan berjalan memasuki area dapur dimana sang kakak sedang sibuk berkutat dengan masakannya.

"Hai, Kak. Selamat pagi. Apa ini? Emm...aromanya harum sekali!" sahut chaeryeong lalu diam diam mengambil satu bulatan gimbab buatan sang kakak.

"Yak! gadis nakal. Ini untuk sarapan kau tau!!" kesal chaeyeon.

"Iya iya, aku hanya mengambil satu saja." ucap chaeryeong berlalu pergi keruang tamu.

Chaeryeong tertegun melihat sang ibu sedang berdoa didepan foto ayahnya. Tanpa ingin menganggu gadis itu lalu ikut berdoa dibelakang sang ibu. Setelah berdoa beliau lalu berbalik menatap putri bungsunya.

"Chaeryeong, kau sudah siap rupanya. Sangat cantik." puji sang ibu yang sedari tadi sudah mengetahui keberadaan chaeryeong.

"Terima kasih, ibu-ku. Bagaimana? Apa ini sudah seperti tatanan ibu?" tanya chaeryeong menunjukkan kreasi yang ia lakukan pada rambutnya dikamar tadi.

"Hm.. Ini terlihat lebih baik dari sebelumnya. Terimakasih sudah berusaha." Gemas Sang ibu mencubit lembut pipi chaeryeong.

Gadis itu hanya membalas perlakuan ibunya dengan senyuman. Chaeryeong lalu beralih menatap foto sang ayah yang sudah lama pergi meninggalkan mereka.

The Monster Hunter knight ||~ txtzy ~|| √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang