//20//

171 36 2
                                    


Tap

"Keluar kalian semua!"

"Hei! lihat siapa yang datang." ucap seorang gadis yang tiba tiba muncul usai kabut tebal menutup tubuhnya yang tengah bertengger didahan pohon.

"Hai taehyun!! Kau semakin memukau. Aku sangat senang kau kembali!" ucap seorang gadis lainnya yang hendak mendekat memeluk taehyun.

Namun belum usai gadis berambut cepol itu melakukan keinginannya sebuah kain tiba tiba membelut badannya dan membuatnya kembali duduk didahan pohon.

"kak yuqi!?" kesal gadis itu.

"Hai, kupikir kau lupa dengan kami?" satu gadis berjubah hitam lagi yang baru tiba.

Suasana tengah malam dihutan itu entah sejak kapan begitu tenang. Sehingga suara berisik mereka pun sepertinya tidak akan terdengar karena sudah diatur.

"Apa kalian yang melakukan?" tanya taehyun.

"Apa maksudmu!?" gadis berasma yuqi kembali membalik pertanyaan.

Taehyun berdecak, "Ck, jangan pura pura bodoh. Kalian yang membuat salah satu dari mereka mati kan!?"

Usai mendengar ucapan itu keluar langsung dari mulut taehyun mereka hanya memberi ekspresi kagum. Bukan apa tapi mereka memang sudah sangat hafal kemampuan pemuda itu.

"Memang apa pentingnya bagimu? rencana ini sangat sempurna."

"Bodoh. Rencana kalian tak lain hanya permainan anak kecil." Somi yang mendengar itu hanya kembali terkatub. Merangkai kata untuk melawan cukup sulit baginya. Apalagi kepribadiannya yang lebih memilih bertindak dari pada bicara itu sudah cukup sebagai bukti.

"Apa tujuan kalian?" pemuda itu kembali bertanya lagi dan lagi.

"Taehyun-a kau ternyata masih sang—"

"JAWAB PERTANYAAN KU!!" teriaknya karena merasa terlalu diulur ulur.

Gadis bercepol dua itu tersentak kaget. Dia sedikit takut jika pemuda itu sudah mulai meninggikan suaranya. Perlahan menelan ludah sebelum akhirnya menjawab dengan gugup.

"O-ok kami ingin kekuatan mereka. Kekuatan yang belum kami dapatkan dan kekuatan paling utama untuk membuat kami abadi."

"Berhenti melakukannya."

"Hah? Siapa kau untuk memerintah kami! Kau bahkan tidak penting sama sekali! kau datang hanya untuk membual!?" yuqi sedikit tersulut emosi.

"Hanya memberi peringatan." Pemuda itu menatap yuqi tajam.

Sedetik berikutnya taehyun memutuskan pergi dari tempat memuakkan ini. Ia berbalik arah kembali pada perkumpulan nya dengan para kesatria yang kini ia anggap teman yang sesungguhnya. Dugaannya sudah sangat tepat tentang hutan ini. Perkumpulan lama, ya? Terima kasih sudah membuatku sedikit lebih tau arti kerasnya hidup. Tapi kalian malah kembali melakukannya.

"Hei! Bangunlah mantan mumi!!" teriak yeji emosi saat masih mendapati satu orang yang belum bangun dari mereka.


Karena hanya tersisa dia dan itupun masih sibuk berkutat dengan mimpi indah yang entah kapan akan berakhir jika tidak dibangunkan. Yeji datang membawa air dan siap menyiram pemuda itu.

"Akhh!!" berhasilnya pemuda itu bangun dengan wajah yang basah.

Dengan wajah polos nan mata sayu miliknya pemuda itu berusaha sadar sepenuhnya. Dan sedari tadi pun Hueningkai dan beomgyu tidak berhenti tertawa melihat seniornya itu benar disiram dengan amarah.

Ujung rambut yeji bahkan hampir menyambarkan api jika saja jurus pembangun manusia itu tidak berhasil.

"Jika kau tidak bangun dari dudukmu sekarang, biarku minta soobin menguburmu saja disini biar kau puas tidur semaumu!"

Seketika itu yeonjun langsung berdiri dan tersenyum siap seperti seorang prajurit dihadapan tuannya. Bagus, pemuda itu mau menurut rupanya. Yeji pun tersenyum bangga, pekerjaannya sudah selesai dan mereka harus berangkat sekarang jika ingin mengulik lebih jauh apa tujuan kombinasi mereka dilakukan.

Tak butuh waktu lama perjalanan itu kembali dilanjutkan menuju arah barat. Kunci arah yang mereka sering dapatkan seiring misi yang diberikan hanya arah barat yang terus menjadi patokan.

Ada kemungkinan bahwa titik barat yang harus mereka telusuri akan sangat berbahaya karena mereka tau legenda yang sudah sering menjadi bahan pembicaraan turun temurun itu berasal dari sana. Penyihir keabadian.

Seorang penyihir yang memiliki ego tinggi untuk melawan manusia dengan kemampuan yang dikumpulkannya untuk membuat dunia abadinya sendiri.

Mereka memang percaya dan tidak tentang rumor itu. Namun apakah kali ini rumor itu yang akan menjadi topik utama dari mereka. Sebuah legenda memang butuh suatu bukti untuk memperkuat opini.

Tidak banyak orang yang berani melanjutkan langkahnya kearah barat karena banyak rumor lagi yang mengatakan ke manapun arah yang mereka ambil untuk sampai diujung, maka mereka akan selalu masuk dalam perangkap sang penyihir. Terutama tebing hasutan dimana orang akan menjatuhkan dirinya sendiri.

"Apa rumor itu benar?" tanya lia

"Aku tidak tau, tapi aku juga penasaran dengan kebenarannya." yeji membalas itu.

"Tapi kupikir seorang penyihir hanya ada dimasa lalu." beomgyu memang belum percaya sepenuhnya dengan hal semacam ini.

"Tidak menutup kemungkinan mereka masih ada di zaman sekarang." tambah soobin.

Cukup rumit memang menghubungkan masa lampau dengan kebenaran yang sekarang. Akan banyak pro dan kontra yang terjadi jika memang tidak merasakannya sendiri. Lagi pula selama bertahun tahun berlalu mereka juga belum mendapatkan bukti pasti bahwa penyihir memang ada didunia ini.

Taehyun hanya diam mendengar mereka berargumen. Dia tau banyak tentang tempat dan arah ini. Namun bibirnya masih rapat terkatup dan memilih acuh dari pada memberi tahu mereka. Apalagi penyihir itu memang pernah menjadi sebagian dari kebahagiaannya dulu.

Diam-diam chaeryeong melihat pemuda itu tertunduk. Memang sudah biasa melihat pemandangan itu tapi kali ini pandangnya tak pernah putus. Meski berjarak dekat di depannya namun gadis itu masih belum sanggup berbicara dan bertanya secara langsung tentang berbagai pertanyaan dibenaknya.

"Kau kenapa?" ryujin tiba-tiba memegang pundak chaeryeong hingga gadis itu sedikit terkejut.

"Tidak. Kupikir akan bagus melihat tebing diujung barat nanti." senyumnya.

Ryujin membulatkan nertranya sempurnya. "Tebing. Chaeryeong kau lupa rumor itu. Semua akan mati jika ke tebing itu. Dan kau malah berpikir ingin kesana?" ryujin menggeleng.

"Hahaha... Aku hanya bercanda, lagi pula itu rumor nona shin."

"Tolong jangan sebut nama itu. Aku sangat geli. Yak!! Itu panggilan kecil." ryujin memukul chaeryeong lagi dan membuat gadis itu malah tertawa.

"BERHENTI!!" teriak yeonjun.

Semua berhenti. Dan setelahnya telunjuk yeonjun mengarah pada sisi kiri mereka yang ternyata langsung tembus menampakkan keindahan alam yang hilang. Pantai. Tak pernah ada yang berani menggambarkan betapa indahnya pantai ini. Karena mereka tau apa yang akan mereka dapatkan.

Semua nerta menatap kagum dari ujung lereng. Jalanan hutan menurun yang mereka lewati ternyata mampu menampakkan keindahan pantai dari atas. Ditambah tebing legendaris itu benar benar terlihat jelas dari atas sini.

"Kalian sudah siap. Kupikir ini baru awal. Jadi kurasa ini memang misi yang mereka tujukan pada kita." soobin memberi sedikit semangat.

Sebenarnya hawa dilereng gunung ini memang sudah sangat berbeda. Bahkan mereka merinding saking asingnya hawa ini. Namun mereka masih optimis untuk misi ini. Berharap misi ini tak akan lama mereka selesaikan. Jujur saja takut, namun tidak ada salahnya jika saling menopang rasa agar mampu kuat satu sama lain.

To be continue....

Wajib follow, hehe😁

~Vote, komen + follow~

The Monster Hunter knight ||~ txtzy ~|| √Where stories live. Discover now