//12//

205 39 10
                                    

Setelah kekacauan yang telah terjadi. Hampir semua rumah rusak karena tertimpa pepohonan besar. Beruntungnya tak ada korban jiwa dari kekacauan itu. Kini semua tengah bergotong royong membersihkan sedikit demi sedikit puing puing bangunan yang rusak.

"Bagaimana keadaan ryujin?" beomgyu bertanya karena ia takut sahabatnya itu mengalami luka serius.

"Beruntungnya, ryujin cuma memiliki luka gores kecil dibagian kepala. Dan sementara ini ia tengah memulihkan tubuhnya karena sudah cukup lama memakai elemen." Minju membantu bidang medis, jadi ia juga yang memeriksa ryujin.

"Baiklah. Kurasa kita sekarang hanya perlu mengganggunya."

"Aku pergi dulu." minju berjalan meninggalkan beomgyu dalam tenda medis itu bersama ryujin yang tengah tertidur disana. Ia ingin memeriksa warga lainnya yang terluka.

Minju melewati beberapa tenda medis. Mereka sengaja membuat tempat medis darurat ditengah lapangan desa karena terhalau kondisi yang tidak memungkinkan berada diruang tertutup.

Sebenarnya ia ingin memeriksa pasien lainnya, tapi waktu untuk menenangkan pikiran juga perlu. Akhirnya minju memilih keluar untuk sekedar mencari udara segar. Lagi pula semua sudah aman terkendali.

"Ooh.. Chaeryeong? Kenapa disini? Kau tidak melihat ryujin?" Minju baru menyadari kehadiran chaeryeong yang ternyata tengah bersantai pula di kursi taman.

"Eh.. Tidak ada, aku hanya mencari udara segar saja. Kalo tentang ryujin, aku yakin dia bisa baik baik saja. Karena aku tau dia perempuan yang kuat." mereka duduk bersisihan. 

"Kau benar, dia perempuan kuat. Dari ryujin aku bisa belajar banyak meski hanya dengan waktu singkat." minju ikut duduk disebelah chaeryeong. 

"Kau tau, ryujin itu memiliki kepercayaan yang tak semua orang mampu melakukannya. Ia begitu percaya pada orang orang yang benar-benar menganggapnya sebagai sahabat sejati. Ia punya perasaan tulus kepada orang lain meski ia tidak sadar itu." jelas chaeryeong. 

"Kau benar, Ryujin selalu bersikap apa adanya karena ia percaya pada temannya. Ia akan terus berjuang dan melakukan yang terbaik agar temannya merasa nyaman."

"Kuharap kita juga bisa berteman dekat." mereka tertawa kecil.

"Pasti, kau sangat baik. Aku merasa tersentuh dengan semua perlakuan baikmu kepada kami selama disini." chaeryeong tersenyum, minju memang sangat ramah pada mereka selama di desa ini.

"Oh ya, temanmu yang satu lagi kemana?" Minju juga penasaran dari tadi ia merasa aneh. Mereka kan harusnya berempat.

"Maksudmu, taehyun?" minju mengangguk. 

"Dia pergi kehutan."

"Kenapa?"

"Ia ingin meneliti lebih lanjut kasus ini. Aku juga kurang tau."

Suasana kembali hening. Mereka bertaut pada pikiran masing-masing. Namun, kali ini tak satu pun memancarkan air wajah bahagia seperti tadi. Entah kenapa minju kini dihantui oleh rasa bersalahnya pada sang adik. Itu mengingatkannya kembali. Sekarang apakah adiknya masih bisa selamat atau tidak?

"Minju kau, kenapa?" Chaeryeong terkejut melihat air wajah minju yang berubah sedih dan menitihkan air mata. Buru-buru pula gadis itu menyeka air matanya.

Tiba-tiba sekelompok orang keluar dari hutan dengan membawa beberapa korban monster itu. Ternyata mereka sudah ditemukan. Ada beberapa anak kecil yang dibawa. mereka semua terkulai lemah dengan lumpur disekujur tubuhnya.

Minju yang melihat itu kembali menangis dengan pilu. Pasalnya ia baru saja melihat adik kecilnya dibawa kedalam tenda. Ada rasa lega dan rasa bersalah yang ia rasakan.

The Monster Hunter knight ||~ txtzy ~|| √Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin