We're Friends

713 75 0
                                    

Seperti yang aku janjikan tadi kepada Harry Potter, sekarang aku berjalan menuju Perpustakaan, aku membuka pintu Perpustakaan dan memberi salam kepada Madam Pince yang tengah membersihkan rak buku

"Ekhem. hai", sapa ku

"Jadi apa yang kau tahu tentang Nicholas Flamel ?", kata Anak perempuan berambut semak itu

Harry menyikutnya dan mengulurkan tangan
"Harry, Harry Potter", katanya

"Aurora Rotsfield", kataku menjabat tangannya

"Mm maaf, Namaku Hermione Granger", kata rambut semak, maksudku Hermione

"Ronald Weasley, kau bisa memanggilku Ron", kata anak berambut merah itu

"Baiklah, senang berkenalan dengan kalian", kataku kemudian pandangan ku mengarah ke arah kiri dan tanganku terangkat mengayunkan tongkat ke arah rak buku

"Accio-- Alchemy, Ancient art and Science Book !!" kataku merapalkan mantra Pemanggil dan menangkap buku itu

"Aku pernah meminjam buku ini hanya untuk sekedar bacaan ringan, dan semua tentang Nicholas Flamel ada dibuku ini", kataku menyerahkan buku itu ke Hermione

"Kau bilang ini bacaan ringan?", kata Ron dengan wajah terkejut melihat buku yang begitu tebal

"Dia benar-benar seperti Hermione", bisik ron kepada harry, yang akhirnya mendapat injakan kaki dari Hermione

"Tidak pernah terpikirkan olehku kalau jawabannya ada di buku ini", kata Hermione

"Buka saja halaman 60, semua hal tentangnya ada disitu", kataku dan Hermione membuka Buku itu

"Jadi Nicholas Flamel adalah alkemis yang terkenal karena hanya satu-satunya yang membuat batu bertuah", gumam Hermione membaca buku itu

"Iya, dia juga berteman dekat dengan Profesor Dumbledore dalam mengerjakan karya mereka bersama di bidang alkimia", kataku

"Sekarang semua masuk akal kenapa batu bertuah itu dipindahkan dari Gringgots yang ternyata di simpan disini, itu sebabnya Profesor Dumbledore memintaku untuk tidak mencari tahu lebih dalam tentang ruangan yang dijaga Fluffy, anjing milik Hagrid!", jelas Harry panjang lebar

"Tunggu, apa ?, jadi maksud kalian batu itu ada disini ?, di hogwarts!!", kataku terkejut

"Mss. Rotsfield", tegur madam Pince

"Ma-maaf madam", kataku

"Jadi ?", kataku lagi

"Akan kami jelaskan" kata Harry

Aku kembali ke Asrama untuk istirahat, rasanya hari ini panjang sekali untukku tapi aku senang karena mendapat teman baru yang berbeda asrama, terlebih temanku bukan teman biasa, dia Harry Potter, anak yang bertahan hidup

Mereka memintaku untuk tidak menceritakan perihal Batu Bertuah itu kepada siapa pun, dan tentu aku akan menjaga rahasia itu

1 bulan kemudian

Hari ini aku ada pelajaran Ramuan dengan Profesor Snape, kelas kali ini juga digabung dengan Anak-anak Slytherin

"Aku minta kalian sekarang duduk dan mulai membuat ramuan yang kuminta tadi, akan ku tinggal sebentar, dan dilarang membuat keributan apalagi sampai meledakkan tempat ini!!", kata profesor snape dengan nada datarnya dan ia pergi keluar

"Mau ku bantu Aurora?", tanya Draco berdiri di sebelah ku

"Tidak terimakasih, lagipula ramuan ini mudah untuk dibuat", kataku dengan tangan sibuk meracik ramuan

"Oh ya tentu saja kau bisa membuatnya, kau kan kutu buku", katanya lagi

"Terimakasih, ku anggap itu pujian", kataku memandangnya sekilas

"Setelah ini ikut aku ok", katanya

"Ada apa Draco ?", tanyaku

"Kita akan bersenang-senang malam ini", katanya lagi

"Hah apa ?, Tidak. Aku tidak mau melanggar aturan dengan keluar jam malam, bisa-bisa terkena detensi nanti, atau lebih parahnya mendapat pengurangan Nilai Asrama", kataku

"Oh ayolah kita pasti akan aman, tenang saja aku sudah ahlinya keluar malam", katanya lagi meyakinkan ku

"Tapi-", kataku terpotong

"Aku tidak menerima penolakan", katanya

Kelas Ramuan selesai lebih cepat karena Goyle meledakan kuali miliknya dan membuat seluruh murid panik, profesor Snape datang dan langsung membubarkan kelas

Setelah makan siang kami tidak ada kelas lagi sehingga Draco mengajakku berjalan jalan ke Middle Courtyard, kini aku, Draco, Pansy, Goyle dan Crabbe sedang berada di lorong samping Middle Courtyard, mereka terus menjahili anak-anak seangkatan kami, bahkan dia terus saja mengganggu anak Ravenclaw bernama Kevin Entwhistle
Mereka Menghinanya dengan Sebutan Mudblood terus menerus

"Stop it, jangan ganggu dia!!", kataku ketika Crabbe dan Goyle mendorongnya hingga tersungkur ke lantai

"Kau tidak apa?", tanyaku membantunya berdiri

"Iyah, aku tidak apa-apa", jawabnya lirih

"Kau selamat kali ini Mudblood!", kata Pansy berjalan pergi dan Draco menarik tanganku untuk pergi

"Maaf", kataku memandang kebelakang dan dia hanya mengangguk

"Kau selalu saja membela mereka para Mudblood Aurora. mereka itu pantas mendapatkannya!!", kata Pansy kesal

"Yeah mudblood menjijikan seperti mereka itu, hanya mengotori kemurnian darah para penyihir", kata Crabbe

"Aku setuju dengan kalian, dan kau Aurora kau harus menghormati darahmu itu yang masih murni seorang penyihir, mungkin keluargamu dekat dengan para muggle tapi jangan lupa kalau kau juga seorang penyihir pureblood!", kata Draco

"Ugh, aku tidak peduli dengan itu, aku menghargai darah yang mengalir dalam diriku, tidak ada yang namanya perbedaan hanya karena kau Pureblood, halfblood atau muggleborn, semua itu tergantung pribadi masing-masing", kataku kemudian berjalan meninggalkan Draco

"Aurora !, tunggu !!", Draco mengejar ku dan menyamakan langkah cepatku

"geez, apa sih?", kataku kesal

"Kau melupakan tasmu, bodoh", katanya memberikan tas ku yang digenggamnya

'Sial kenapa aku sampai lupa aku tadi membawa tas' kataku dalam hati

"Oh ya, te-terimakasih", kata ku singkat dan kembali berjalan dan dia juga masih mengikutiku bersama ketiga teman-temannya itu

Aku merasa aku terus di ikuti oleh mereka maka aku berhenti dan membalikan badanku

"Hey kenapa kalian mengikuti ku!", kataku membentak mereka

"Owh kini kau lupa, biar ku ingatkan Asrama kita satu arah Mss.Rotsfield", kata Draco disusul tawa keras Goyle dan Crabbe

"Kau ini kenapa Aurora ?, dalam kondisi marah apa otakmu ikut mendidih dan hilang?", kata Pansy dengan tawa sumbang nya

"Ugh kalian sama saja menyebalkan", aku kembali berjalan dengan muka yang memerah menahan malu

Sesampainya di bawah tanah kamipun berpisah, karena asrama ku ada berada di arah koridor Dapur

"Aurora!", kata Draco

"Apa lagi?", jawabku

"Ingat ucapan ku di kelas ramuan, Nanti malam kita akan bersenang-senang",

"Kutunggu kau di tangga bawah tanah pukul 11 malam", sambungnya

"Baiklah, tapi awas saja kalau terjadi sesuatu, aku tidak mau berbicara denganmu lagi hingga akhir musim panas", jawabku tegas

"Ok, santai saja", jawabnya kemudian dia berjalan pergi dan menghilang di ujung belokan lorong

"Dasar Ular menyebalkan", gumamku
Membuka Pintu asrama

𝐓𝐮𝐭𝐨𝐫𝐢𝐧𝐠 𝐌𝐚𝐥𝐟𝐨𝐲 𝐉𝐮𝐧𝐢𝐨𝐫 | 𝐃.𝐌 𝐗 𝐎.𝐂Where stories live. Discover now