8 ALINGGA

14.8K 1.1K 130
                                    

Kue itu sudah tidak berbentuk setelah jatuh mengenaskan di tanah, kue yang memang bentuknya buruk sekarang menjadi bertambah buruk. Lyana lalu mendongak menatap wajah Alingga dengan geram.

"Mau lo apasih Lingga?!" Tanyanya dengan nada membentak.

Alingga berdecak lalu menatap kelain arah, seolah begitu malas untuk melihat wajah gadis di hadapannya itu.

"LINGGAAAAA!" Teriak Lyana makin keras. "Kenapa sih lo buang kuenya? Itu makanan Lingga! Lo mikir nggak sih? Masih banyak orang di luar sana yang bahkan untuk makan sehari aja harus cari di tempat sampah, mereka harus kerja keras untuk makan enak. Terus lo? Dengan sok kayanya malah buang kue ini gitu aja, lo sombong banget tau gak!"

Alingga menunduk, matanya sedikit menyipit memandangi wajah gadis itu. "Eh anjing, lo pikun? Barusan lo yang nyuruh gue buang kuenya, ngapain lo jadi marahin gue?" Balas Alingga tidak terima.

"Gue nggak nyuruh benaran buang Lingga, lo ngerti kata majas nggak sih? Itu tuh cuma kata sindiran karena gue nggak suka cara lo ngasih kue yang terlalu nyolot!"

"Ribet lo jadi cewek!"

"Lingga tai!" Desis Lyana lalu berjongkok memungut kue yang jatuh itu, ia memisahkannya antara yang masih bisa di makan dengan yang sudah hancur dan kotor. Gadis itu terus mendengus dengan keras.

Alingga akhirnya ikut berjongkok, membantu gadis itu memunguti kuenya. "Masih bisa di makan ini," katanya dengan nada datar.

"Emang!" Ketus Lyana. Ia mengambil potongan kue yang ia kumpulkan, meniup-niupnya sebentar lalu ia sodorkan ke mulut Alingga. "Makan!"

Alingga menggeleng sambil melotot."Gila lo? Itu kotor, nanti kalau gue sakit perut gimana, lo mau tanggung jawab?"

"Halah cemen banget jadi cowok, makan ini aja bisa sakit perut. Lembek lo kayak yupi," ledek Lyana dengan senyum sinisnya, gadis itu tidak jadi menyodorkan kue ke mulut Alingga dan malah ia makan sendiri dengan ekspresi makin meledek.

"Cemen lo! Nih gue perkasa, gak kenapa-napa tuh makan kuenya," sindir Lyana ketus.

Alingga menyentil keras kening Lyana, membuat gadis itu mengaduh kesakitan.

"Gue bilang kan kalau bukan pasti gue bakalan sakit perut, gue bisa makan kue ini!" Kata Alingga dengan dagu terangkat tinggi-tinggi.

Masih mengelus keningnya yang ia yakini memerah, Lyana menatap Alingga kesal. "Yaudah makan, coba!"

"Gue bisa makan kue ini, bisa banget! Tapi bentar," Alingga berhenti berbicara sejenak. "Gue suka kue yang ada creamnya, tapi karena creamnya udah di muka lo semua, jadi gue nggak mau makan."

"Idih ngeles lo."

"Nggak, gue emang gak suka makan--"

"Bodo," sela Lyana, ia menatap sengit Alingga, gadis itu mengambil lagi potongan kue di bawah lalu mengusap cream yang menempel di pipinya dan ia letakkan di atas kue itu.

"Buka mulut lo!" Sentak Lyana.

"Gila lo ya?" Alingga menatapnya marah. "Nggak! Gue nggak mau-"

"Hap! Rasain," ucap Lyana kalem setelah menyuapi dengan paksa kue itu ke dalam mulut Alingga.

Laki-laki itu terlihat akan memuntahkan kuenya, tapi Lyana buru-buru membekap mulut Alingga dan melotot menyuruhnya untuk menelan sisa kue itu.

"Cewek stres!" Alingga mengacungkan jari tengahnya setelah berhasil menelan kue itu, Lyana langsung menepisnya dengan kesal.

Ketika gadis itu kembali mengumpulkan potongan kue untuk ia bersihkan, Alingga malah diam-diam menahan senyumnya, dia di suapi Lyana barusan, dengan tangan gadis itu sendiri.

ALINGGA (Completed)Where stories live. Discover now