Part 24

42 4 0
                                    

Runa terduduk di lantai kamar memegang tali ditangannya . Sudah sejak lama Runa menyimpannya di laci meja belajarnya.

Bukan hari ini , tapi tahun-tahun yang sudah berlalu . Duduk sendiri merenung . Menunggu Maminya menjemput yang jelas tak akan pernah menjemput. Dulu Runa kecil berjalan bersama Mami menuju sebuah rumah yang ternyata sebuah panti asuhan . Saat Maminya pergi perempuan itu hanya berkata
" Tunggu disini Mami pergi sebentar " Runa pikir sebentar hanya lima menit ternyata bertahun-tahun .

Sebegitu egoisnya perempuan yang melahirkan Runa hingga dia pergi meninggalkan Runa hidup sendirian di bumi .

Dulu satu , dua hari Runa bisa menunggu tapi di hari ke tiga Runa memutuskan untuk pergi dari panti asuhan mencari Maminya . Hanya modal nekat dan rindu Runa pergi berjalan berusaha menghafal jalan yang dia lalui bersama Maminya . 1 hari penuh dia berjalan dengan penuh semangat dia berjalan .

Hingga tiba saat Runa kecil membuka pintu rumahnya.Nyawanya seakan hilang ,  dunia Runa seakan berakhir . Perempuan yang dicarinya meregang nyawa di depannya . Tangannya putih pucat , wajahnya tampak menghitam , sebuah tali melilit leher Maminya .
Runa menangis sekeras-kerasnya . Hingga semua orang datang kerumahnya mencoba menenangkannya dan memeluknya  .

Tangisannya kala itu tak membuatnya melihat senyum Maminya lagi . Jika Maminya tak datang menjemputnya biar Runa yang datang . Runa menarik kursi . Sebuah ikatan simpul telah selesai terikat di ventilasi jendela kamarnya .


" Selamat tinggal dunia , aku pergi "

SisterWhere stories live. Discover now