Part 3

149 5 0
                                    

" Buruan sini bagi PRnya " kata Cia sambil menarik tangan Runa
" Kenapa juga datangnya pasti telat jam pertama pula " ujar Duma yang ikut menyeret tangan Runa bersama Cia . Sambil menghelang nafas Runa mengelurkan LKS matematikanya
" Buru-buru " mereka berdua dengan sigap menyalin tugas milik Runa . Mereka berdua teman Runa yang hanya datang saat butuh jawaban PR di LKS
" Gue juga dong " kata Sasa yang ikut nimbrung . Jadilah meja Runa penuh dengan anak-anak yang mencotek PRnya
" Udah Ci ? " Tanya Duma
" Udah ayo , cuma nyotek yang nggak gue paham sih " kata Cia yang kemudian pergi bersama Duma
Satu persatu anak mulai pergi dari bangku milik Runa tinggal tiga anak perempuan
" Cepat buru " kata Sasa kepada kedua temannya Sina dan Yona dengan terburu mereka menyalin tugas hingga suara bel pun berbunyi.
" Anjing " umpat Sina yang dengan buru-buru mengambil buku tugas milik Runa .
" Ting ting ting" suara bel 3 kali berbunyi dengan tergesa-gesa Sina mengambil buku tugas Runa untuk menyalinnya .

10 menit pertama setelah bel masuk kelas berbunyi . Seorang guru matematika masuk kekelas Runa membuka pembelajaran dengan salam
" Buku tugasnya ayo dikumpulkan " kata Bu Parni . Dio sang ketua kelaspun mulai berjalan mengelilingi kelas satu persatu setibanya di meja Sina Dio menerima dua buah buku tugas .
" Dio sini " pinta Bu Parni . Sina sudah tampak panik saat Dio memberikan buku tugas pada Bu Parni
" Sina kamu kesini , Runa kamu juga kemari " Runa berdiri dari mejanya dan berjalan berdampingan dengan Sina
" Apa kamu nyontek tugas Runa ?" Tanya Bu Parni Sina tak menjawab dan mengigit ujung bibirnya
" Runa kenapa buku tugas kamu di meja di meja Sina? " Tanya Bu Parni lagi
" Di pinjem Sina tadi Bu " kata Runa sambil memandang kearah Bu Parni
" Ya , udah kamu kembali dan lain kali jangan pernah kasih contekan sama teman kamu lagi mengerti "
" Baik Bu " jawab Runa dan kemudian berjalan kembali ke mejanya
" Apa ada yang kamu mau jelaskan Sina ?" Tanya Bu Parni dan Sina mengelengkan kapalanya
" Tidak Bu" jawab Sina
" Kamu mengakui kalau kamu mencotek tugas milik Runa?" Tanya Bu Parni
"Iya Bu " kata Sina terbata
" Sekarang kamu keluar kerjakan Pr ini sendiri ulang sampai 10 kali " kata Bu Parni sambil mengambil Pulpen dari dalam kotak pensilnya .
Dengan sinisnya Sina keluar dari kelas sambil memandang kearah Runa . Runa yang menandang itu hanya melihatnya sekilas kemudian menudukkan kepala dalam otaknya kini berputar-putar sebuah pertanyaan
" Akan terjadi apalagi ?"



Saat pulang sekolah tas Runa tampak begitu sangat berat seperti membawa batu . Tanpa membukanya Runa sudah tau apa yang terjadi . Dengan begitu pasrah Runa membuka tasnya ada begitu banyak sampah makanan didalam tasnya , buku-buku didalamnya pun tak kalah menyedihkan kotor , basah dan bau . Buru-buru Runa membuang sampah didalam tasnya dan ini bukan untuk kesekian kalinya jadi Runa tak akan menagis . Buku tugas matematikanya jauh lebih parah ada tulisan SOS , anak anjing semua sampah serapah ada setiap halaman buku tugasnya .

" Kapan berhenti ? " Tanya Runa sambil memasukannya kedalam loker meja belajarnya
" Mi,Mami , Runa capek Mi , katanya mau jemput kenapa nggak dijemput-jemput " satu titik air jatuh dari matanya yang buru- buru dihapus oleh Runa .

3 tahun lalu di Panti Asuhan Runa menanti seorang perempuan yang di panggilnya Mami . Maminya berjanji akan datang menjemputnya tapi Maminya tak pernah muncul . Justru Mama dan Papa kandungnya yang datang menjemputnya .
Sebegitu pedihnya hidup sampai semua hal rasanya begitu sangat buruk. Awalnya semua terasa begitu menyenangkan punya keluarga angkat yang begitu sayang padanya . Tapi itu hanya bertahan beberapa bulan . Semua orang dirumah rasanya begitu membencinya dan tak mengharapkannya ada . Semua orang bilang dia anak kandung Papa dan selingkuhannya padahal Runa sendiri tak tau siapa orang tuanya . Dia besar dan tumbuh di Panti Asuhan.







Happy reading 🥰🥰🥰
Terima kasih sudah mampir
Jangan lupa vote dan komentarnya
❤️👍❤️

SisterWhere stories live. Discover now