Part 19

39 1 0
                                    

" Papa peringatkan kamu ! Kalau sampek kamu pergi dari rumah ini ! Jangan pernah kamu balik lagi paham kamu ! " Bentak Papa Runa 

" Cukup , Runa anak baik "
" Jangan di bela , Runa itu terlalu manja apa-apa selalu diturutin sampek nggak bisa bedain ini boleh atau nggak , Mama harus tegas sama anak "
" Udah Pa ,  ayo berangkat kekantor  dan untuk kamu Runa nanti Mama akan jemput kamu sekaligus ngecek sekolah kamu itu seperti apa , Mama mau pertimbangkan kamu untuk pindah sekolah "
" Apa Mama serius ? " Tanya Runa
" Ya , " Mama mengangguk sambil membelai pipi Runa .

Pagi ini Runa memakai Hoddle warna merah untuk menutupi badannya yang sebenarnya masih sakit  .
" Jadi ini tugas untuk kelompok ya , anak-anak  " kata Bu Win sambil mencatat di papan tulis
" Ibu juga sudah buat pembagian kelompok biar rata "
Semua anak tampak memperhatikan papan didepan kelas dengan seksama begitu pun Runa . Runa seperti biasa akan mengerjakannya sendiri dan tak perlu bantuan karena akan berujung pembullyan . Sebatas titip nama .

" Nanti kita kerjain di kafe dekat sekolah yuk , " ajak Cia yang berjalan mendekat ke meja Runa
" Runa tuh mau nggak ? " tanya Duma yang duduk di dekat Runa
" Hah? " Cia dan Duma melihat kearah Runa
" Aku kerjain sendiri aja ya di rumah "  kata Runa ,  Cia langsung menggelengkan kepala tanda tak setuju.
" Gue bukan tipe orang yang suka titip nama , kerja kelompok ya kelompok " kata Duma
" Loe nggak mau temenan sama kita ? Nggak mau ngerjain tugas bareng kenapa ? " Cecar Cia
" Nggak kenapa-kenapa " kata Runa sambil tertunduk

" Gue bakal minta izin sama abang loe kalau loe takut sama Abang loe " ujar Cia
" Jangan " kata Runa tangannya langsung ditarik Cia
" Mumpung istirahat ayo " ajak Cia yang langsung di ikuti Duma .


Mereka bertiga berdiri didepan kelas 2 IPA 1 kelas Andre Cia tampak sibuk merapikan seragam dan rambutnya.
" Fans loe datang tuh Ndre " kata Vino cengengesan . Andre yang tampak sibuk segera menghentikan aktifitasnya berjalan mendekat ke arah Runa yang tampak tertunduk .
" Misi kak , " kata Cia
" Hem " kata Andre yang matanya tak lepas dari Cia
" Kita , aku dan Duma mau minta izin ngajak Runa kerja kelompok bareng kak "
" Nggak " kata Andre singkat Cia dan Duma langsung terperangah mendengar jawaban Andre
" Ini tugas penting Kak , ini tugas kelompok harus dikerjakan bareng "
" Ya gue nggak peduli " kata Andre sambil menunduk mencoba melihat bola mata Runa

" Kalau semisal aku minta no WA nya kakak gimana? Nanti kita kirim bukti kalau semisal kita itu belajar kelompok biar kakak percaya " kata Cia Andre melihat kearah Cia sambil tersenyum menyeringai
" Modus " kata Vino nimbrung

" Sesakit apa sih Runa kemarin sampek berani main lagi ? " Tanya Andre . Runa menaikan kepalanya dan melihat wajah kakaknya itu
" Beneran belajar kelompok kak " kata Runa tapi Andre yang mendengar ucapan  Runa langsung menggelengkan kepala
" Kalau kamu masih pengen belajar kelompok nanti izin sama Mama waktu jemput kamu paham " kata Andre
" Sekarang kalian balik ke kelas nggak usah ganggu lagi ngerti ? " 
" Iya Kak " jawab  Runa yang langsung membalikan badan.


Mereka bertiga berjalan menyusuri koridor di sekolahnya .
" Abang loe kaku banget " kata Duma
" Gue nggak mau kita harus belajar kelompok " kata Cia
" Tapi Cia " Runa mencoba mengelak tapi sepertinya anak itu masih kekeh
" Kita temenin loe ketemu nyokap loe ya nggak Ci " ajak Duma sambil mengandeng tangan Cia
" Yoi " kata Cia . Mereka berdua berjalan cepat meninggalkan Runa yang masih bingung .

SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang