014

125 12 1
                                    

Jay meregangkan ototnya setelah satu hari penuh menghadapi dokumen dokumen yang tidak ada habisnya. Dia melirik kearah jam didinding, sudah jam 9 malam lebih.

Dia membereskan laptop dan kertas kertas yang ada dimeja dan bergegas untuk pulang.

"Ck kenapa setiap hari aku selalu lembur" gerutu jay

2 hari lagi dia akan berangkat kejerman untuk mengurus perusahaan yulia yang sedang bermasalah disana. Padahal sebelum dia berangkat dia ingin menyempatkan waktu untuk bertemu dengan lucca. Tapi lagi lagi dokumen menyebalkan membuat jay tak bisa menemui lucca.

Ditambah lando yang sekarang sedikit acuh dengan keberadaan lucca, dia juga bingung padahal dulu lando selalu bercerita tentang dia yang rindu dan ingin bertemu lucca tapi sekarang setelah bertemu pria itu malah mengabaikan keberadaan lucca.

"Jay" panggil bimo membuat nya tersentak

"Loh papa, kok papa disini" ucap jay

"Kebetulan papa lewat sini jadi papa sekalian mampir siapa tau kau belum pulang" ucap bimo

"Ini jay udah mau pulang" ucap jay

"Kalau begitu ayo" ajak bimo

"Baik" jawab jay

Anak dan ayah itu berjalan beriringan dikantor yang sudah terlihat sepi hanya ada beberapa orang yang sedang lembur atau bertugas malam.

"Kemarin marko menghubungi papa" ucap bimo

"Ada apa?" Tanya jay sambil menatap bimo

"Dia ingin bertemu denganmu sebelum kau berangkat ke jerman" ucap bimo

"Besok aku akan kesana" ucap jay

"Tak kesana juga tak apa, kau bisa menelponnya" ucap bimo

"Tak enak jika aku mengabaikan om marko" ucap jay

"Hem terserahmu. Oh iya kau ajak freya untuk menemanimu" ucap bimo

"Aku mengajak nenek lampir itu" ucap jay tak percaya

"Walau begitu dia tetap saudaramu jay" ucap bimo sedikit terkekeh

"Memang dia tidak ada jadwal pemotretan" tanya jay

"Dia cuti selama 2 bulan. Katanya ingin menikmati hidup" ucap bimo sedikit terkekeh

"Ck ada ada saja" decak jay

Bimo hanya tersenyum, jay memang selalu bertengkar jika bertemu dengan keponakannya. Entah itu masalah sepele atau besar pasti akan ada saja cara untuk mereka mulai cek cok.

》《

Mark duduk dikursi penumpang sambil menatap keluar. Hujan semakin deras ditambah petir dan angin yang semakin mengganas. Kenapa cuaca menjadi tak bersahabat seperti ini, padahal tadi siang tidak ada tanda tanda ingin hujan.

"Tuan maaf mobilnya tidak bisa masuk kedalam gang" ucap sang sopir

Mark menatap kedepan. Dan benar saja, jalan didepan sangat sempit dan mungkin hanya sepeda motor yang bisa masuk.

Dia memeriksa ponselnya, keberadaan lucca sudah tidak jauh dari sini.

"Aku akan berjalan, kau tunggu disini biar aku dan Juwoo yang keluar" ucap mark kepada sopirnya

Sedangkan juwoo asistennya itu sudah menyiapkan payung.

Mark berjalan dengan payung dipengangannya, dia menyusuri gang yang sangat sepi itu. Memang mark tinggal dipermukiman yang jarang ada orangnya karena rata rata mereka bekerja diluar kota.

who is the real villain ?Where stories live. Discover now