011

173 27 2
                                    

Jujur beberapa hari ini lucca merasa jika akan ada hal buruk menimpanya. Tapi dia menepis semua pikirannya itu, lagipula seluruh alur novelnya sudah berubah total, jadi ada harapan dia akan selamat pada akhirnya.

Dan tadi siang, saat dia baru saja pulang sekolah dia dihadang oleh dua orang berbadan besar yang mengajaknya tinggal dirumah tuan mereka dengan iming iming es krim satu kardus. Tentu saja lucca tidak bisa menolaknya karena dia maniak dari makanan dingin itu.

Dan sekarang lucca tengah berada dimansion yang entah milik siapa. Bahkan tuan yang dimaksud oleh kedua orang tadi belum memunculkan batang hidungnya. Ingin pulang tapi penyakit malasnya muncul, jadi dia memilih berbaring diranjang sambil menunggu orang yang ingin bertemu dengannya.

Untung saja pelayan disini memberinya makan dan minum membuatnya tak kelaparan.

"Tuan muda, tuan sudah menunggu anda diruangannya" ucap orang yang membawanya tadi sebut saja A

"Gitu kek dari tadi, kan gue bisa cepet cepet pulang" ucap lucca sambil turun dari ranjangnya dan berjalan

"Maaf tuan ruangannya ada disebelah kanan" ucap A

"Ohh oke"ucap lucca sambil membalikkan badannya

Dia berjalan disana, kenapa lorong ini sangat panjang. Dia tidak sampai sampai dan juga disini hanya ada beberapa lampu membuatnya sedikit gelap membuat lucca sedikit ngeri karena takut ada hantu.

Jangan salah, lucca itu paling takut dengan yang namanya makhluk tak kasat mata itu.

Lucca masuk kedalam ruangan max, dia menatap kearah orang yang juga menatapnya.

Lucca menatap pria itu dengan sebal, kenapa dia sangat sempurna dengan wajah tegas serta tubuh yang sangat berotot itu sedangkan dia, ah lupakan saja.

"Ngapain om nyuruh gue kesini?" Tanya lucca to the point

"Duduklah dulu" ucap max

"Oke" jawab lucca sambil duduk didepan max

"Mulai sekarang kau tinggal disini" ucap max langsung pada intinya

"Eh apa nih maksudnya. Gue masih sekolah ya, lagian gue juga tinggal diasrama. Sama satu lagi gue kan ga kenal sama lo"ucap lucca sedikit keras

"Kamu bisa pergi keasramamu tapi hari sabtu minggu kau tinggal disini" ucap max

"Emm gini ya om, kita kan ga kenal. Lagian kalau niat om mau jual saya, pasti om rugi soalnya saya orangnya nyusahin"ucap lucca

"Saya tidak ingin menjualmu. Satu lagi panggil saya abang saya tak setua itu sampai kau memanggilku om" ucap max

"Ada syaratnya ya bang" ucap lucca

"Apa?" Tanya max

Lucca berpikir. "Ayo lucca berpikir kira kira apa yang lelaki ini tidak bisa diberikan kepadamu" batin lucca

Aha, lucca ada ide.

"Gue mau pelihara singa" ucap lucca

"Kau mau berapa?" Tanya max santai

'Hah' lucca bengong, apa pria itu tidak memikirkan berapa harga singa jika ingin merawatnya bahkan membeli ? belum lagi berkas yang harus diurus sebelum mengadopsi singa itu.

"Ehm ga jadi deh" ucap lucca

"Yakin?" Tanya max

"Gue mau uang aja deh"ucap lucca

Biarkan dia terlihat matre, dia sedang malas menghack data perusahaan untuk mendapatkan uang. Lagipula dia harus fokus kepada misinya.

"Ini"ucap max sambil menyerahkan selmbar cek kepada lucca

who is the real villain ?Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin