012

183 26 2
                                    

Angga duduk melamun digudang sekolahan, dia merokok dan sudah hampir habis satu bungkus.

"Hah"

Sedari tadi dia hanya menghela napasnya. Angga paling sensitif jika berbicara tentang keluarga, ya walau angga tau lucca belum tau masalahnya. Dia tak marah, dia hanya ingin menenangkan pikirannya dulu.

Angga mengetahui fakta jika dia hanya anak angkat karena tak sengaja membuat papanya marah.

Flashback

Angga yang saat itu masih berusia 10 tahun berjalan sambil membawa pistol mainannya.

Dia menaiki tangga mansionnya sedikit kesusahan karena tubuhnya yang kecil.

"Papa dimana ya" gumam angga

Dia menghampiri bodyguard yang sedang berdiri disekitaran rumah untuk berjaga.

"Om papa dimana?" Tanya angga

"Tuan besar sedang ada urusan tuan" jawab bodyguardnya

"Dimana? Angga mau ikut" ucap angga

"Maaf tuan muda tapi anda tidak bisa ikut. Lebih baik anda tidur siang saja" ucap bodyguard itu

"Yahh" ucap angga sedih

Dia akhirnya pergi meninggalkan bodyguard itu dan berjalan kekamarnya. Dia selalu bermain disekitaran mansion membuatnya bosan.

Angga juga tidak punya teman karena papanya menyekolahkan angga dirumah/ homeschooling.

Saat sedang berjalan menuju kekamarnya, dia melihat beberapa penjaga yang terlihat berlarian. Karena pada dasarnya angga penasaran dia langsung mengikuti para penjaga itu.

Dan mereka berhenti disebuah tempat tak jauh dari mansionnya. Dia menatap mereka aneh, kenapa wajahnya terlihat tegang.

"Kalian memang tidak becus" teriakan itu, angga mengenali suara itu

Rendra, papanya. Kenapa papanya marah marah.

"Saya tidak mau tau, kalian harus menangkap tikus itu secepatnya" ucap rendra

"Baik bos"

"Jangan biarkan mereka tahu identitas angga, mereka tidak boleh tahu jika angga anakku"

"Baik bos"

"Keluar " ucap rendra yang sedang emosi

Dia ingin melampiaskan kemarahannya.

Dan tanpa sepengetahuan para bodyguard yang ada disana, angga menyelinap masuk kedalam dan saat itu juga angga dalam masalah.

"Papa" gumam angga

Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, papanya yang selalu bersikap lemah lembut saat ini tengah mengamuk dan memukuli samsak disana.

"Papa ren" panggil angga

Rendra menoleh, dia menatap kearah anak nya itu.

"Kenapa kamu bisa disini" ucap rendra dingin

"Angga pengen main sama papa" jawab angga takut

"Siapa yang menyuruhmu kesini bodoh" teriak rendra

"Papa" ucap angga tak percaya saat rendra membentaknya untuk pertama kalinya

"Kau berani kabur dari mansion hah, kau sudah melanggar aturanku" ucap rendra sambil mendekati angga

who is the real villain ?Where stories live. Discover now