26. Story Book

135 15 2
                                    

Tidak pernah terpikir oleh seorang Nakamoto Yuta kalau pada akhirnya dia akan mendatangi tempat itu.
Semua hal terlalu beresiko untuknya dan untuk orang yang dia temui, karena Kris memiliki mata dimana-mana.

Yuta memilih datang seorang diri, terlalu sering dikhianati membuatnya sulit percaya pada siapapun termasuk orang-orangnya. Jika saja bukan karena Yuhi, Yuta mungkin tidak akan pernah menginjakkan kakinya di mansion megah keluarga Zhong.

Seorang resepsionis tampak terkejut ketika Yuta menyebutkan namanya. Bahkan bola mata gadis itu bergetar ketakutan. Apa seburuk itu reputasi keluarganya diluar? Kenapa orang lain memandangnya seperti seorang kriminal?

"Tuan muda akan segera turun." Katanya dengan suara bergetar.

Yuta dipersilahkan duduk di lounge lobby dan dia menurut tanpa protes.
Para maid tampak gemetar sekaligus khawatir karena dua orang tuan muda ini menggelar pertemuan di rumah, mereka  yang tau reputasi keluarga Nakamoto seperti apa agaknya merasa khawatir akan terjadi perkelahian disini tapi melihat bagaimana santainya Chenle saat menemui Yuta sepertinya dugaan mereka salah.

"Ice Americano." Yuta menyodorkan 2 cup ice americano yang dia beli lewat layanan drive thru. Chenle tersenyum saat menerimanya.

"Kau sangat perhatian kakak ipar."

Chenle memberinya gesture seolah mempersilahkan Yuta duduk. Dan kedua orang itu duduk berhadapan.
Dua tuan muda ini memang tidak suka basa-basi, mereka akan membahas langsung ke intinya.

"Apa yang terjadi pada Yuhi?" Yuta sempat bertanya kenapa Chenle turun seorang diri dan tidak membawa Yuhi bersamanya.

Lelaki keturunan China itu menyodorkan sebuah buku cerita anak-anak yang tadi dia temukan di walk in closetnya.

Yuta lebih memilih untuk mengamati benda itu lebih lama sebelum dia mengajukan pertanyaannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuta lebih memilih untuk mengamati benda itu lebih lama sebelum dia mengajukan pertanyaannya.

"Ada apa dengan benda ini?"

"Justru itu yang akan kutanyakan padamu. Ada apa dengan benda ini? Kenapa dia membuat Yuhi ketakutan?"

Yuta menatap Chenle terkejut meski wajahnya tetap datar tapi sorot mata lelaki itu bisa terbaca. Tangan kanan Yuta menyentuh buku usang itu lalu membalikkan halamannya.

Buku itu tampak buruk, ada bercak darah yang mengering dimana-mana dan juga ujungnya yang hangus bekas terbakar.

"Kukira ini buku yang sering Mami bacakan untuk Yuhi saat dia kecil. Aku tidak terlalu dekat dengannya karena saat kecil Kris sudah mengambil alih hidupku." Jelas Yuta.

"Buku itu membangkitkan trauma Yuhi." Ujar Chenle. Yuta terlihat khawatir.

"Apa Yuhi baik-baik saja?"

Yuta membalikkan halaman demi halaman buku tersebut. Dia mungkin mencoba memaksa dirinya untuk meningat sesuatu tapi sayangnya tidak banyak memori yang tersimpan tentang ibunya. Kris selalu menjauhkan Yuta dari ibunya sejak kecil.

"Dia tertidur. Aku akan membawanya menemui psikiater besok."

Yuta mengangguk,

"Aku tidak tau banyak tentang buku ini atau hal buruk apa yang ada dalam ingatannya, aku akan coba menemui mantan pengasuhnya besok."

Benar. Yuta baru ingat kalau bibi Ahn, mantan pengasuh Yuhi lah yang menitipkan bungkusan berisi buku itu pada Yuta.

Yuta dan Chenle sempat bertukar pandang selama beberapa saat. Tidak ada hal lain yang ingin mereka bicarakan dan itu membuat suasana di antara mereka menjadi sedikit canggung.

"Kalau tidak ada hal lain aku akan pergi..."

"Tunggu..." tahan Chenle.

"Kau tidak mau menunggu Yuhi bangun dan menemuinya? Kurasa dia akan senang bertemu denganmu."

Yuta terkejut dengan tawaran Chenle. Dia bahkan ragu apa orang di depannya ini benar-benar Zhong Chenle atau bukan. Karena yang Yuta ingat Chenle selalu memandang curiga padanya.

 Karena yang Yuta ingat Chenle selalu memandang curiga padanya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuta tersenyum lalu menepuk kepala Chenle.

"Lain kali aku kesini lagi adik ipar."







"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Young Master | Zong ChenleWhere stories live. Discover now