38 ◕ Lucid Dreams (🇮🇩 Vers)

Start from the beginning
                                        

Setelah keduanya selesai dengan sarapan sederhana mereka, keduanya beranjak menuju rumah sakit.

Di sepanjang perjalanan di dalam mobil, tangan Joohyuk tak pernah lepas dari tangan Chanyeol.
Bahkan ketika mobil mereka sampai di rumah sakit, saat keduanya memasuki rumah sakit, tangan Chanyeol tidak dilepaskan sama sekali oleh Joohyuk.
 
 
   
  
 
  
  

“Selamat ya, kau berhasil melewati trimester pertamamu. Apa ada keluhan selama tiga bulan kebelakang?”

“Tidak” ucap Chanyeol. Joohyuk disisinya nampak menatap layar hitam dibelakang dokter yang memeriksa istrinya barusan.

“Dokter, kenapa ada—

“Ah ya, aku baru mau memberitahu kabar gembiranya. Selamat Tuan dan Nyonya Nam, kalian akan menjadi orang tua dari sepasang anak kembar”

Chanyeol terkejut. Berbeda dengan Joohyuk yang bertepuk tangan senang. “Jinjja?! Maksudmu istriku mengandung dua bayiku?!”

“Ya, puji Tuhan, keduanya sehat dan kuat di dalam sana”

Joohyuk menatap Chanyeol lalu mengecup keningnya. Chanyeol masih dengan wajah terkejutnya. Tidak bisa berkata-kata.

“Paling cepat USG jenis kelamin mereka nanti, setelah kandungan Nyonya Nam mencapai umur lima atau enam bulan”

Joohyuk mengangguk mengerti. Ia tersenyum begitu lebar dan mendengarkan dengan teliti ucapan dokter yang kini mendiktenya tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh Chanyeol juga tentang bagaimana mncukupi gizi kedua anaknya.
   
  
  

“Kau menakjubkan”
  

 
Chanyeol menatap Wu sunbae dengan tatapan dalam. Pria itu tersenyum tipis. “Kau takut?” tanyanya yang tidak mendapatkan jawaban dari Chanyeol.

“Jangan takut, kau pasti bisa”
  

 
“Chanyeol-ssi”

Chanyeol menoleh kearah dokter yang kini menatapnya dengan dalam. Ia kemudian mengetahui bahwa Joohyuk sedang berada di luar tampak sedang menerima telfon.

“Ku dengar anda sering lelah ketika bangun tidur? Suami anda yang mengatakan hal itu”

“Ah, bukan apa-apa”
   
  

 
“Nama janin mereka siapa? Bagaimana jika Baby dan Bear?”
 
 
   
“Chanyeol-ssi, apa yang anda lihat sejak tadi?”

Dokter itu menyusuri arah tatapan mata Chanyeol. Tak menemukan apapun, ia kembali melempar tatapan dalamnya pada mata Chanyeol.

Chanyeol mengerjap. Ia menunduk dan tersenyum. “Langitnya indah” ucapnya mengalihkan perhatian.

“Apa tidurmu nyenyak?”

“Ya, sampai aku tidak mau bangun”

Dokter itu mengerutkan alisnya. “Tidak mau bangun? Kenapa? Karna mimpi indah?”

Chanyeol mengangguk sebagai jawaban. Dokter perempuan yang sudah tampak tua itu kemudian menghela nafas.

“Mau menceritakan mimpimu?”

“Bukan apa-apa. Hanya hal-hal menyenangkan”

“Kau yang mengarangnya?”

“Ne?”

“Apa mimpi itu indah karna kau yang mengarangnya sesuai dengan yang kau inginkan?”

Chanyeol mengerutkan alisnya. “Aku tidak mengerti” ucapnya pendek, tidak ingin membicarakan perihal mengarang mimpi ini.

Krisyeol; The Immutable TruthWhere stories live. Discover now