05. Cantik

109 72 82
                                    

05

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

05. Cantik

"AREL!"

Keyla segera berlari menuju tempat Arel terjatuh. Naka serta Adam juga ikut berlari ke arah Arel, segera Keyla mengecek kondisi Arel yang tadi jatuh tersungkur.

"Hikss... sa-kit... Kak." Keluh Arel saat Keyla menghampiri dirinya.

"Cup sayang, jangan nangis ya." Bujuk Keyla tetapi nihil, Arel makin kencang menangis.

Keyla bisa melihat lutut Arel yang sudah mengeluarkan darah akibat goresan oleh tanah. Naka dan Adam langsung ikut memeriksa kondisi Arel.

"Nopo koe mlayu?aku wis ngomong to ojo mlayu mlayu mengko tibo (kenapa kamu lari?aku udah bilang jangan lari lari nanti jatuh)," tegur Adam kepada teman adiknya itu.

"Hikss... maaf... hikss."

Selalu saja Arel berlari saat tau jika Adam menghampirinya. Naka yang melihat lutut Arel terluka hendak menggendongnya, namun tindakannya dihentikan begitu saja oleh Adam.

"Biar aku aja Kak yang gendong Arel," ucap Adam yang kini sudah berjongkok di depan Arel.

Naka yang mengerti membantu Arel untuk naik di atas punggung Adam dan segera membawanya ke bawah pohon untuk berteduh dan mengobati luka Arel disana.

"Kamu beli minum aja ya, aku mau ngebersihin luka Arel dulu," kata Keyla kepada Naka yang hendak mengikuti Keyla menuju ke tempat Arel.

"Yaudah, lo mau nitip sesuatu?"

"Nggak ada, hati hati ya jangan sampe jatuh kayak Arel."

Naka yang mendengar ucapan Keyla hanya terkekeh geli dan berjalan menuju warung terdekat disana menggunakan sepeda miliknya.

"Tahan bentar ya sayang, sakitnya nggak lama kok." Keyla mulai membersihkan luka Arel menggunakan kapas dan alkohol yang ada di tas nya seperti ia membersihkan luka Naka tadi pagi.

"Hikss...pe-lan pelan kak...sakit."

Arel yang masih terus menangis kini ditenangkan oleh Adam kemudian dipeluknya, Adam mencoba menenangkan Arel dan menghapus air mata yang membasahi pipi gembul milik Arel.

Lily juga ikut membantu kakaknya untuk menenangkan Arel dengan mengusap kepala Arel dan terus mengatakan kata 'cup cup Arel ojo(jangan) nangis ya'.

Sedangkan yang lain hanya menonton karena sedikit takut melihat luka di lutut Arel. Dengan telaten dan penuh hati hati Keyla menungkan betadine di atas luka Arel kemudian menutupnya dengan kapas dan juga plaster yang sudah tersedia di dalam tas nya.

"Sudah selesai, masih sakit?" tanya Keyla yang melihat Arel sudah mulai berhenti menangis tetapi masih sesenggukan pelan.

Arel yang ditanya oleh Keyla hanya menggelengkan kepalanya kemudian Keyla mengusak kepala Arel dan menghapus jejak air mata gadis kecil itu.

Meet Him (On Going)Where stories live. Discover now