03. Rumah tanpa Keyla

143 93 76
                                    

03

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

03. Rumah Tanpa Keyla

Suara grasak grusuk terdengar dari arah dapur keluarga pak Dayat, bahkan kini keadaan dapur sudah tak karuan lagi, tepung bertebaran dimana mana, sayuran juga dibiarkan begitu saja di atas meja makan. Ada kol, wortel, bahkan tempat garam dan gula belum ditutup dibiarkan terbuka begitu saja.

Ada Bumi dan Gibran disana, dua laki-laki itu kini tengah sibuk dengan aktivitas masing masing, dimana Bumi tengah menggoreng adonan bakwan yang tidak tau bagaimana bentuknya karena ia juga bingung bagaimana cara membentuk adonan itu agar menghasilkan bentuk yang bagus.

Sedangkan Gibran, laki-laki berumur 18 tahun itu kini masih menonton video dari salah satu channel YouTube dengan judul 'Tutorial membuat bakwan' dan dia terlihat sangat serius ketika menonton nya.

"Gib daripada lo nonton terus udah 3× sampe gue udah ngegoreng ini bakwan lo masih nonton juga mending beresin yang pada berantakan, buru." Benar apa yang dikatakan Bumi, Gibran sudah terhitung menonton video itu 3× tanpa jeda. Entahlah mengapa ia menonton sampai sebanyak itu.

"Gila gue liat tutorial ini kagak paham sama sekali Bang sumpah, perasaan pas liat Key masak kagak gini gini amat," ternyata Gibran masih tidak paham dengan cara membuat bakwan yang sangat sangat mudah sekali.

Awalnya Bumi dan Gibran sedang bermain ponsel masing masing di ruang keluarga dan saat jam menunjukkan pukul 10.15 perut mereka seolah meminta untuk diisi oleh makanan kembali. Tadi mereka bertiga bersama dengan Rio juga sudah memakan nasi kuning yang dibeli didepan kompleks perumahan mereka, tetapi setiap hari weekend seperti ini dan mereka yang ada di rumah akan merasa lapar kembali di jam 10.

Biasanya saat mereka lapar mereka hanya akan memakan cemilan itu pun yang membuat cemilan adalah Keyla, jika Keyla tidak ada siapa yang akan membuat?entahlah sepertinya mereka bertiga yang akan bekerja keras untuk membuat sendiri.

Untungnya hanya ada Bumi dan Gibran saja yang ada di dapur sekarang, kalau sampai ada Rio?yang ada malah bukan masak tapi perang dunia ke-3 dimana keadaan dapur sudah tidak berbentuk lagi.

Dimana Rio?ya laki-laki itu sedang pergi bersama seorang gadis bernama Laras, teman kampusnya. Entah kemana mereka akan pergi Bumi dan Gibran juga tak tau.

Gibran mulai mematikan video yang sedari ia lihat tetapi dia juga masih belum mengerti dan langsung bergegas untuk membersihkan kekacauan yang sudah dibuat olehnya dan Abangnya.

Ia meringis kala melihat tepung berceceran dimana mana, bahkan sayuran kol dan wortel masih dibiarkan begitu saja di atas meja juga tempat garam dan gula yang masih terbuka.

"Kalo sampe Key liat keadaan dapur begini udah kena amukan medusa gue," ringis Gibran menggelengkan kepalanya menolak untuk membayangkan hal itu terjadi.

Tempat gula dan garam kini sudah Gibran tutup kembali dan ia taruh di tempat semula, sayuran yang dibiarkan begitu saja kini sudah ia masukkan ke dalam kulkas, lalu yang terakhir adalah tepung.

Meet Him (On Going)Where stories live. Discover now