Khanza dan fitri

19 16 10
                                    

                 
Cara manusia berubah adalah dengan keinginan mereka sendiri. Biarpun beribu kali menasihatinya jika tak ada kesungguhan pada dirinya maka semuanya hanya menjadi materi yang terlupa karena tak pernah di pahami dan dimengerti.

                                 *******

Assalamualaikum semuanya🙏🙏
Semoga kalian semua sehat selalu.
Selamat membaca ...

Masih ingat dengan temanku 2 anak santri putri yang mondok di asrama. Mereka bisa dibilang sedikit susah diatur mereka di pondokkan dengan harapan besar dari kedua orang tuanya.

Namun yang paling sering di bicarakan adalah khanza, ia juga dulunya lulusan SD umum sama sepertiku hanya kami berbeda kampung. Saat MPLS dahulu ialah yang menggertakku menyuruhku untuk minggir saat apel pagi.

Aku yang memang punya sifat tidak bisa dibentak hanya menunduk dan menyingkir perlahan. Watak nya yang sedikit keras kepala, dan sedikit susah dibilangin membuatnya terkadang jadi pusat pembicaraan .

Tak jarang aku mendengar namanya disebut-sebut. Beberapa kali juga saat kelas 7 dahulu ia terkena hukuman karena lupa PR, tugas, bahkan hafalan.

Meskipun begitu tak pernah sekalipun aku kesal kepadanya. Tak jarang terkadang kata-katanya ketika berbicara dengan Kka kelas sedikit tidak sopan. Aku tak begitu mengenalnya aku juga belum pernah berbicara padanya karena aku sudah sedikit canggung walau hanya melihat wajahnya yang tak tertera senyum disana.

Namun saat aku tercebur di kolam perpustakaan itu , aku masuk ke pesantren.  Aku bertemu 2 sosok teman sekelasku yang tak pernah ku sangka bahwa aku akan berbicara dengan mereka. Aku bingung harus mulai bicara dari mana.

"Assalamu'alaikum " Sapaku ketika masuk asrama

"Wa'alaikumsalam" Jawab seisi asrama yang sedang istirahat selesai ro'an

" Emmm... Permisi mbak Ada yang punya rok biru dua enggak? " Tanyaku pada kerumunan santri yang sedang duduk dan ada juga yang berbaring.

" Enggak ada dek " Kata Kka kelasku

Lantas tiba-tiba dari asrama samping aku mendapat lemparan rok biru tua. Saat kulihat dia adalah khanza dan sebelahnya adalah fitri.

"Terimakasih ,hari kamis ku kembalikan karena mungkin baru akan kering hari rabu siang" Jawabku

" Hmm.. Iya" Jawab khanza

Seseorang yang kunilai sedikit susah untuk diajak bicara ternyata tak seperti kelihatannya . Justru dia berbaik hati meminjamkan rok nya .

Setelah hari itu lah aku mulai membuka topik pembicaraan kepada mereka berdua. Hingga kelas 8 sikap mereka berangsur membaik bahkan sangat baik kepada teman yang lain bahkan juga kepada Kka kelas. Contohnya seperti saat ini.

Karena sekarang adalah jam istirahat, namun aku tak membawa uang saku.kelima sahabatku sedang ke kantin ,aku menolak traktiran dari maira karena tak enak hati.akhirnya aku hanya melamun menatap papan tulis berisi coretan yang sedang di hapus oleh hisyam. Karena dia mendapat tugas piket kelas hari ini.

" Astaghfirullah ukhti, kalau naksir yah bilang aja dong, jangan diliatin sampek mau copot gitu matanya " Tutur fitri

" Ihhh apasih bukan gitu... Aku laper tapi lupa bawa uang saku " Jawabku

" Mau ikut ke asrama enggak?, tadi pagi kami masak sayur kangkung sama tempe goreng. Kalau memang mau jajan ,kami ada kok di lemari tinggal ambil aja " Tawar khanza yang disauti anggukan oleh fitri .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Limit GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang