Marhaban SMP Al-Farsan

84 112 32
                                    

"Jika kamu orang berilmu maka jadilah seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Maka semakin banyaknya ilmu mu semakin rendah hatimu"

******

Setelah mendengar nasihat dari keenam temanku. Aku mulai semangat untuk melewati MPLS lagipula hari ini adalah hari terakhir dan besok adalah penutupan dan pulang ke rumah masing-masing.

Disini lah kami di ruangan kelas karena ada sosialiasi yang pernah aku cerita kan sebelumnya .Aku mendengarkan dengan khusyu' .

Akhirnya sosialisasi selesai dan istirahat shalat dzuhur setelahnya upacara malam senyap. Iya pembakaran api unggun pengucapan Tri satya dan dasa dharma kakak kelas 9 dan 8 mulai berlatih untuk persiapan kami hanya melihat dri teras asrama sambil cerita-cerita.

Dari jalan arah perpustakan terdapat barisan santri putra yang membawa kayu begitu besar dan tinggi yang mereka ambil dari hutan. Satu persatu mereka susun tinggi menjulang keatas.

Terdengar salah satu dari mereka memekikkan.

"Alon-alon kecantol suwal ku"ucapnya

Dan ucapannya itu disambut dengan tawa oleh yang lain. Satu persatu mereka mulai menaruh satu demi satu. Gelondongan kayu.

Dari depan teras kelas juga terdapat barisan

Tak jarang juga ada yang memilih untuk tidur setelah beberapa saat aku pun ikut menyusul untuk tidur. Waktu ashar kami semua dibangunkan untuk shalat ashar kami semua menuju ke masjid.

Setelahnya mereka semua latihan untuk upacara penutupan, iya....para kakak kelas berlatih sebagai petugas .

Kami tidak dianjurkan untuk ikut latihan jadi kami memilih untuk di masjid saja .kami menghabiskan waktu sambil membaca Al-qur'an sambil menghafal tak jarang juga kudengar suara ima melantunkan ayat Al-Quran dengan sangat fasih begitu juga dengan nisa ,Sarah dan maira .

Aku dan nia hanya sebatas baca-baca saja dan disimak oleh mereka agar dibenarkan kalau memang salah. Tak terasa waktu maghrib kami memilih untuk wudhu lebih dulu disebelah masjid sebelum para santri putra datang agar tidak perlu terlalu jauh untuk ke asrama.

Kami semua shalat maghrib dan berdzikir serta mendengar nasihat dari bapak dan ibu guru pengampu dan juga pak de, akhirnya saat isya' kami di wajibkan untuk setoran hafalan surah-surah pendek.

Aku melangkahkan kaki keluar masjid. Sampai di pintu masjid aku mencari sepatuku diantara tumpukan sepatu yang ada.

Sepatu yang kugunakan adalah sepatu hitam memiliki tali berwarna hitam putih. Soalnya aku lebih nyaman menggunakan sepatu seperti itu.

Saat aku berusaha memasang sepatuku dengan terburu buru karena teriakan maira dan nisa.

"Ukhti!!! Ayo cepat kita cari tempat yang strategis kalo lama kami tinggal lo" Ucapnya.

"Sebentar ukhti " Jawabku

Aku begitu terburu-buru sampai aku tidak fokus , aku salah memasukkan sepatu kanan kupasang dikiri dan sepatu kiri kupasang di kanan.

Mereka yang melihatku menertawai ku dan langsung memberitahu kepadaku. Tak berhenti disitu bahkan aku pun sampai salah mengikat antara tali sepatuku yang satu dan yang lain.

Aku mengikat tali kanan dan kiri. Akhirnya saat aku beranjak berdiri , akupun terjatuh. Mereka semua tertawa sampai sakit perut barulah mereka menolongku.

Kupasang sepatuku dengan hati-hati barulah berlari-lari kecil kearah lapangan yang sudah di susun oleh tumpukan kayu menjulang tinggi. Kami bercanda dan tertawa bersama .

Limit GalaxyWhere stories live. Discover now