Candu yang bermanfaat

44 62 56
                                    

"Karunia Allah yang paling lengkap adalah menjalani kehidupan berdasarkan ilmu." 
(Ali bin Abi Thalib)

Assalamualaikum semuanya🙏🙏
Semoga kalian semua sehat selalu.
Selamat membaca ...

Kalian tau ini hari apa? Ini adalah hari-hari yang membuat satu murid di seluruh kelas SMP Al-farsan stress dan depresi bersamaan. Hari itu adalah hari imtihan. Jauh -jauh hari kami sudah mulai ricuh tentang kisi-kisi ulangan.

Perlu kalian tau bahwa guru fikih rangkap qur'an dan tafsir serta senibudaya adalah 1 orang yang sama jadi pasti jenis soalnya sama. Ia adalah buguru Zahira, sungguh buguru Zahira adalah yang paling rajin memberikan soal esay.

Bahkan dari nomor 1-20 semua soalnya selalu  bertuliskan jelaskan dan sebutkan!. Yap satu soal beranak pinak sampai ke anak cucu.

karena itu kami semua sudah mulai stress karena sudah pengalaman di semester pertama. Akhirnya kami membujuk buguru Zahira untuk memberikan kisi-kisi .

pada kenyataannya kisi -kisi yang diberikan hanyalah judul-judul setiap bab yang sudah kami catat.

"Sungguh tak apa aku baik-baik saja" batinku sambil mengusap dada

Pagi ini adalah ulangan PAI dan bahasa Indonesia  , dari pukul 06:00 pagi banyak santri putra dan santri putri yang mondar-mandir ke perpustakaan.

Setelah dari perpustakaan mereka langsung memilih tempat untuk sahirul (belajar) . semuanya memegang buku . entah sambil menyapu, sambil mengepel lantai, sambil duduk.

Bahkan yang lagi cuci piring pun terus menggosok piring sambil komat-kamit menghafal materi yang akan keluar di imtihan kali ini.

seolah seperti mereka semua kecanduan dengan belajar. Inilah yang disebut candu yang bermanfaat. Tempat favorit kami untuk belajar adalah masjid karena disanalah tempat kami meminta barokah dan hidayah dari Allah.

Setelah belajar kami shalat dhuha lantas dalam doaku aku melantunkan doa "subahana malla yana muwala yashu:maha suci Allah yang tidak pernah tidur dan lupa" Aku adalah orang yang pelupa karena itu selalu membaca doa itu sebelum imtihan dimulai.

Bel berbunyi tanda imtihan dimulai kami semua keringat dingin berhamburan menuju ruang kelas . Aku duduk sambil memejamkan mata untuk mengingat yang kupelajari barusan.

Dimulai dengan pemberian kertas daftar hadir. Aku mulai mencari namaku dan menandatangani kertas itu.

Setiap imtihan duduk ku selalu di pojok bagian belakang karena urutan namaku sangat jarang. Karena itulah aku sering kesal tubuhku yang kecil selalu tertutup oleh teman yang ada di bangku depanku yang berperawakan besar .

Kertas lembar jawaban di bagikan kepada kami , saat ini hatiku mulai berdegup lebih kencang.Hatiku kalut namun aku tawakal, aku datang untuk imtihan bukan hanya bermodalkan nekat,tapi juga bermodalkan ilmu, doa serta restu dari ayah dan ibu.

aku sedikit lega,Namun setelah lembar soal dibagikan aku hanya bisa berikhtiar dan bertawakal sungguh aku tak tau akan sepeti apa. Kami memulai imtihan dengan membaca alfatihah dan dilanjut dengan doa sebelum belajar:

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْلَامِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا رَبِّ زِدْنِيْ
عِلْمًا وَارْزُقْنِيْ فَهْمًا

Artinya :"Kami ridho Allah SWT sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik"

Limit GalaxyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang