SUMPAH CINTA

215 17 2
                                    

"hei..hentikan!!! Kenapa kalian memukuli wang yi.." Xiao Zhan berlari membantu menghalangi dua orang anak yang sedang memukul teman sekelasnya.

"Kau tidak apa-apa?" Zhan membantu Wang yi berdiri, setelah berhasil mengusir kedua anak yang mengganggu Wang yi.
"Aku tidak apa-apa, terimakasih Zhan" Wang yi membersihkan seragam dari debu dan kotoran yang
menempel.
Zhan hanya menatap Wang yi dengan penuh heran.
"Kenapa?" Wang yi bertanya ketika melihat keheranan di wajah Zhan, Zhan hanya menggeleng.
"Apa ini benar Wang yi teman sekelas ku yang pendiam,?" Ada sedikit ledekan di setiap kata yang Zhan ucapkan.

Setiap hari Zhan dan Wang yi semakin dekat, setiap hari mereka berangkat sekolah bersama, Wang yi bercerita tentang keinginannya menjadi seorang artis terkenal, Zhan mendukungnya karena Wang yi sangat berbakat dalam hal itu.
Sehingga suatu hari saat mereka pulang dari sekolah. Nenek Wang yi terlihat tergesa-gesa menghampiri mereka.
"Wang yi paman mu dari Beijing Datang, dia akan membawa mu ke Beijing, kau akan sekolah di sana" ujar nenek Wang terbata-bata.
"Apa?..tapi nek" Wang yi sedikit berpikir, dia baru saja dekat dengan xiao Zhan, dan dia juga khawatir meninggalkan nenek nya sendirian. Karena ayah dan ibunya telah meninggal karena kecelakaan saat umurnya 10 tahun.
"Pergilah Wang yi, ini kesempatan mu satu-satunya untuk mewujudkan impian mu, aku akan menjaga dan merawat nenek Wang untukmu" Zhan tersenyum manis memberikan keyakinan untuk Wang yi.
"Zhan aku akan kembali, untuk menjemput mu dan nenek, tunggulah aku, saat besar nanti aku akan menikahi mu" Wang yi memeluk Zhan dengan erat, mengecup kening Zhan sejenak berakhir mengecup bibir mungil Zhan, kemudian dia berbalik dan berlari.
Zhan tersenyum, tapi air matanya keluar begitu saja mengalir di pipinya.

Tiga tahun sejak kepergian Wang yi, nenek Wang meninggal karena sakit
Zhan menunggu kehadiran Wang yi, tapi Wang yi tidak pernah datang, karena dia sedang berlatih keras untuk menyiapkan debutnya.
Semenjak itu keduanya tidak pernah berkomunikasi lagi, Wang yi seakan menghilang bagai di telan bumi.

SUMPAH CINTA

10 tahun kemudian

"Zhan kau sedang apa? Kenapa makan siang mu tidak kau habiskan?" Seorang lelaki tampan menghampiri Zhan yang sedang memberi pupuk tanaman bunganya.
"Aku sedang sibuk yuchen, lusa bunga-bunga ini akan di kirim ke sanghai, jadi mereka harus tetap segar" Zhan sekarang sudah dewasa, memiliki ladang bunga, kerjasama antara teman-temannya, Zhan dari kecil sangat menyukai Bunga.

"Kau lebih memperhatikan bunga mu itu dari pada pemiliknya, aku sungguh cemburu" yuchen sengaja menggoda Zhan, agar mengalihkan perhatiannya dari bunga-bunga itu.

"Hei.. kemana arah pembicaraan mu, aku sudah bilang, di antara kita tidak ada cinta" Zhan mulai mengalihkan perhatian nya pada yuchen sambil memandang penuh horror pada yuchen.
"Aku tahu.. tapi aku takkan pernah menyerah, siapa tahu saja cinta monyet mu itu tak pernah kembali menepati janjinya" ejek yuchen penuh pengharapan. Zhan semakin menatap yuchen dengan kemarahan.
"Aku hanya becanda, ayo makan, nanti kau tambah sakit" yuchen menarik tangan Zhan, mendudukkan nya di meja makan.

"Zhan..Zhan... Ladang bunga kita akan di jadikan sebagai tempat syuting" Xuan lu, gadis manis terengah-engah datang memberitahu kan mereka.
"Siapa yang mengijinkan" yuchen sedikit tidak terima.
"Aku.. ini kesempatan untuk kita yuchen, bagus untuk promosi bunga-bunga kita, artis yang akan syuting di sini Wang yibo, dia sangat populer saat ini, jadi tempat kita juga akan terkenal" terang Xuan lu penuh antusias.
"Siapa Wang yibo aku tidak mengetahui nya" eluh yuchen, dia melihat ke arah Zhan yang sepertinya sedang berpikir keras.
"Kau tak tahu dia?kau hidup di dalam goa selama ini?! yibo seorang aktor berbakat tak hanya jago akting, bernyanyi menari, dia juga pembalap jagoan kita" Xuan lu sedikit mendengus mengejek yuchen.
"Wang yibo.. Wang yi... Apakah itu kau.." gumam Zhan pelan, dia sangat merindukan cinta pertamanya itu.

The Destiny Thousand LoveWhere stories live. Discover now