2.0

3.9K 435 83
                                    

❝Salam kenal❞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❝Salam kenal❞

────────────

"Kenapa begini.... AKU TIDAK MAU MATI!!!"

Mochizuki melirik pada Ai yang berada di sel penjara ruang bawah tanah di mansion Bonten. Keadaannya sangat mengenaskan, ditambah mulai ada serangga-serangga yang menggerogoti tubuhnya.

Kondisi wanita itu sangat mengerikan, dia mulai kehilangan kewarasannya, dan merasakan sakit di seluruh tubuhnya, namun dia tidak diizinkan untuk mati terlebih dahulu.

Mengenaskan.

"Bau sekali... apakah kau lupa menyiram bangkai dengan pembersih, Mochi?" Tanya Sanzu yang datang bersama dengan duo Haitani seraya menutup hidungnya.

"Sebaliknya, setelah kusiram baunya semakin menjadi-jadi."

Rindou yang tengah mengenakan sarung tangan karet melirik datar pada Ai, tampak terlihat dengan jelas jika wanita itu memohon padanya. "Mochi, bisakah kau membantuku memeras lemon? Kebetulan ada banyak yang harus diperas."

"Baiklah."

"Ayo Sanzu!" Ajak Ran dengan semangat. "Kita harus bisa membuat air gula yang sangat manis!"

Rindou dan Mochizuki berjuang keras memeras sekarung lemon yang mereka beli tadi, sementara Sanzu dan Ran tengah membuat air gula. Dua cairan yang akan digunakan oleh mereka untuk menyiksa Ai hingga dia mati.

Begitu air perasan lemon telah terkumpul pada satu ember yang besar, Mochizuki membuka pintu penjaranya dan membawa ember itu mendekati Ai.

"Rindou..."

"Aku di sini."

"Tolong.... aku...."

Rindou tersenyum tipis, mengusap rambut Ai kemudian menjambaknya hingga beberapa helai rambut tercabut. "Kenapa aku harus menolong orang yang membunuh istriku?" Tanyanya masih dengan senyuman yang sama.

"Nah, kalau kau mau diselamatkan, lihat ke atas." Ujarnya mengangkat ember itu. "Jika kau menutup matamu, maka aku tidak akan menyelamatkanmu."

Raungan serta teriakan memilukan mendominasi ruangan itu. Begitu perasan lemon membasahi tubuhnya yang penuh dengan luka, serta memasuki matanya, Ai tidak dapat menahan rasa sakit yang teramat. Wanita itu bahkan tidak mampu untuk bergerak lagi karena rasa sakit.

Ember Rindou lemparkan di wajah Ai, kemudian dengan kejamnya pria itu menginjak-injak dada wanita itu.

"Kau melakukan ini pada [Name]. Kau melakukannya untuk memperbesar retakan di tubuhnya. Hal ini belum seberapa, dibanding yang kau lakukan padanya!!"

"Nah~ nah~ tenanglah Rindou..." Ujar Sanzu yang kini telah masuk ke dalam penjara. "Jangan membuatnya mati terlebih dahulu... kita belum menguliti dia..."

6 Husband [Bonten]Where stories live. Discover now