0.3

3.7K 620 160
                                    

❝Bisakah aku bertahan?❞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❝Bisakah aku bertahan?❞

────────────

[Name] menenggelamkan separuh wajahnya ke dalam bathtub, menikmati dinginnya air yang membuat tubuhnya menjadi sedikit lebih rileks.

Kepalanya menerawang, mengingat kembali kejadian yang sudah berlangsung selama seminggu ini.

Kembali hidup dengan takdir dan tubuh yang sama. Untuk menyesuaikan dari efek hidup kembali, membutuhkan waktu kurang lebih selama seminggu, setelah itu tubuh [Name] akan baik-baik saja. Tidak lagi mimisan maupun pingsan.

Kecuali kejadian 2 hari lalu, benar-benar di luar dugaannya. Dia pingsan karena panas matahari yang terlalu terik. Berterima kasihlah pada wanita kesayangan Bonten yang luar biasa menyusahkan dirinya itu.

Wanita itu ingin membuat rencana, rencana bertahan hidup hingga kontrak pernikahan mereka berakhir. Untuk sementara ini, [Name] masih dapat menahan tekanan fisiknya, tidak masalah jika dia harus melawan panas matahari yang menyengat, ataupun jika seandainya suaminya bermain tangan. Tapi dia tidak dapat lagi menahan tekanan batinnya.

Dia sadar, jika dia berada di titik terendahnya saat ini. Untuk bangkit dari rasa trauma itu tidaklah mudah, jangan menyuruhnya untuk menjadi kuat!

Saat ini, dia tidak dapat melarikan diri kemana pun. Keluar dari mansion ini, maka nyawanya menjadi incaran seluruh musuh suaminya. Membuat masalah di mansion ini, maka nyawanya akan melayang karena suaminya sendiri. Bahkan berdiam diri pun, nyawanya terancam hanya karena fitnah yang tidak terbukti kebenarannya.

Bunuh diri pun bukanlah jalan yang baik. Semua yang berakhir dengan kematian, hanya akan membawanya kembali ke tempat ini, tidak akan ada yang berubah. Takdir memang selalu memaksanya untuk kembali ke neraka ini.

Wanita itu telah mencoba segala cara :
1. Melarikan diri = mati
2. Berdiam diri = difitnah = mati
3. Bunuh diri
4. Meminta kakaknya menculiknya = mati
5. Mencari perhatian pada suaminya = mati

Tidak ada jalan yang bagus. Semuanya berakhir dengan kematian.

"Jika mereka tidak peduli denganmu, maka kau jangan peduli dengan mereka! Jika mereka tidak menganggapmu ada di tempat itu, lakukan hal yang sama! Cobalah lebih berani, [Name]!"

"Mudah sekali mengatakan hal itu... bagaimana bisa aku menganggap mereka tidak ada..."

Wanita itu bangkit dari bathtub, memutuskan untuk menyelesaikan ritual mandinya. Sepertinya dia akan mencoba saran dari sahabatnya itu, Senju.

Jika berakhir dengan kematian lagi, lebih baik [Name] bunuh diri saja terus. Dia sudah benar-benar muak hidup di dunia ini.

Ingin bertemu dengan seorang psikiater atau psikolog, supaya mentalnya sedikit lebih baik, merupakan hal yang mustahil. Sadarlah, dia memiliki seorang suami yang bekerja sebagai psikolog, tapi suami itu juga yang membunuhnya terakhir kali.

6 Husband [Bonten]Where stories live. Discover now