CH:22=>{Family Problem}

1.1K 101 5
                                    

Rumah Rafael.

Semua yang ada di dalam mansion itu tertawa, sebelum sebuah telepon itu mengubah tawa mereka menjadi panik.

Drrrttttt.. drrrrrtttt..

"Halo kak. Gimana jalan-jalan di tamannya?" Ucap seorang gadis yang menerima panggilan itu.

"....."

"Apa! Kakak serius. Terus sekarang gimana? Udah cari di sekitar sana belum?" Gadis itu panik bukan main. Sampai semua anggota keluarga menoleh padanya.

"....."

"Iya, aku akan kasih tau papah sama yang lain" panggilan itupun berakhir. Mereka menatap kearah gadis itu dengan penuh tanda tanya.

"Ada masalah apa?" Tanya mama nya gadis itu.

"Emm.. semuanya harap tenang dulu. Aku dapat kabar buruk dari kak Raka. Katanya Rafael hilang"semua sontak panik.

"Kamu gak bercanda kan?!" Tanya wanita paruh baya itu yang di ketahui menjabat sebagai ibunya Rafael.

"Enggak tan, kak Raka yang bilang sama aku" ucap gadis itu, menggelus tangan sang tante yang tengah menangis sesegukan.

"Ayo cepat kita cari Rafael!" Tegas pria paruh baya itu. Namun sedetik kemudian atensi mereka teralihkan oleh pesan yang masuk.

0851xxxxxxx

0851xxxxxxx
|Bagaimana? kalian panik!
|Tentu saja. Itu balasan untukmu
Andi hahahaha...

Pria yang kita ketahui bernama Andi itu menggertakan giginya. Menggepalkan tangannya sampai jari jari memutih dan telihat jelas urat uratnya. Karena dia udah aki aki, canda✌🏻

Dia melempar ponselnya ke sofa (hadeuh om napa gk ke lantai aja si). Sontak mereka mengerumuni sofa yang di atasnya terdapat ponsel Andi yang masih menampilkan pesan singkat itu.

"Ini pasti ulah dia ,tak ada lagi orang sekeji nya yang rela melakukan hal kotor seperti ini" ucap Andi frustasi.

"Pah, tenang.." sang istripun menenangkan suaminya.

"Pah, bagaimana Rafael pah...hiks.." ucap sesegukan ibunya Rafael.

"Tenang ma.. papa akan kerahkan anak buah papa untuk mencari anak kita"

*****

Sudah sekitar setengah jam lebih mereka menunggu kabar baik dari para bodyguard yang sedang mencari keberadaan anaknya. Namun sepertinya semua itu nihil. Nyatanya tak ada kabar baikpun sendari tadi.

Drrrrtttt.. drrrrtttt..

Mereka sontak menatap binar pada ponsel yang berdering itu. Tertera nama Raka disana. Langsung saja Andri menjawab panggilan itu, tak lupa juga ia menekan tombol speaker agar semuanya dapat mendengar.

"Halo Ka.. bagaimana? Ada perkembangan tentang adek kamu!" Ucap Andri tak sabaran.

"Belum pah.. cuma tadi pas aku tanya sama ibu ibu, dia liat Rafa di kejar kejar sama orang berbaju hitam" ucap Raka (kakaknya Rafael) di seberang sana.

Mereka semua bernafas lelah. Sendari tadi tak ada satu kabar baikpun yang di terima. Bahkan ibunya Rafael sudah tidak bisa menangis lagi, air matanya sudah kering karena terus menerus menangis.

AUTHOR'S Transmigration [Hiatus]Kde žijí příběhy. Začni objevovat