7. Ice Cream

184 26 0
                                    

Jeno menjadi lebih protektif pada Sela setelah kejadian hari itu. Namun pria itu terus berdalih jika Donghaelah yang menyuruhnya menjaga Sela.

Jeno mengantar Sela bekerja setiap hari dan menjemputnya saat pulang, bahkan ketika lelaki itu sedang libur dan Sela pulang dari sift malam di pagi buta pun Jeno tetap mau menjemputnya tanpa mengeluh.

Hari ini Sela mengambil cuti, dan entah kebetulan atau apa, Jeno juga sedang cuti. Donghae pun berencana mengajak mereka berdua ke lapangan tembak untuk berlatih dan tidak ada penolakan dari mereka.

Biarpun Donghae seorang yang bergelar profesor dan ahli forensik tetapi pria itu memiliki lisensi resmi menembak. Itu mengesankan.

Kalau Jeno?
Tidak perlu di tanya dia seorang polisi.

"Kau hebat juga." Jeno menatap Sela kagum ketika gadis itu bisa menembak tepat sasaran dengan mudah.

"Aku putri seorang tentara." Kata Sela berbangga.

Jeno tersenyum remeh. Hanya putri seorang tentara kan, bukan seorang tentara. Tapi Jeno akui proporsi tubuh Sela memang seperti tentara wanita, gadis itu memiliki otot perut tipis yang mengagumkan.

"Mau bertanding denganku??" Jeno menantang.

Sela menoleh dengan seringaian percaya dirinya.

"Boleh. Yang kalah harus membelikan ice cream selama seminggu."

"Boleh."

Keduanya bersiap di posisi, mereka saling menembak secara bergantian dan bersahutan. Namun sayang, sepertinya Jeno lupa ada 2% faktor keberuntungan dalam setiap peluru yang ia lepaskan, dan sialnya dia sedang tidak beruntung hari itu.
Satu pelurunya meleset dan membuat nilai Sela lebih unggul darinya.

"Bagaimana hmm???" Keadaan berbalik menjadi Sela yang tersenyum meremehkan.

"Sebagai seorang gentleman aku mengaku kalah. " Kata Jeno. Melepaskan kacamatanya dan menghadap Sela. Sebenarnya dia ingin sekali memuji gadis itu tapi Jeno terlalu gengsi untuk membuat gadis itu besar kepala.

"Mau beli ice cream sekarang?"

Jeno tersenyum melihat wajah antusias Sela. Rasanya seperti anak kecil yang sudah lama tidak makan ice cream. Menggemaskan sekali.

"Kalian mau pergi sekarang??" Jessica tiba-tiba mendekati mereka.

"Iya, mama dan papa masih lama kan??"

"Sebenarnya paman Kim mengajak papa untuk reuni di suatu tempat, mungkin kami akan pulang larut atau bahkan menginap. Kalian pulang duluan saja ya." Jelas Jessica, menatap Jeno dan Sela bergantian.

"Okey."

"Jagain Sela nya yah Jen.."




Jeno membelikan Sela beberapa ice cream

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jeno membelikan Sela beberapa ice cream. Tidak hanya itu, lelaki itu juga menawarkan beberapa biskuit dan wafer untuknya.

Sela sama sekali tidak menolak, gadis itu suka mengunyah di waktu senggang dan dia suka camilan manis seperti ini. Gadis itu begitu bahagia ketika pulang membawa sekantung besar camilan dan ice cream. Dia bahkan sudah tidak sabar untuk memakannya.

Serendipity Next Door | LEE JENOWhere stories live. Discover now