9: Company Dinner

15.2K 1.7K 185
                                    




notes: mon maap nih, chapter kemaren komennya pada nanya kapan bobok bareng, kapan ciuman, kapan ayang ayangan.. ckckck... nyebut lo pada wkwkwkwkw.





9


Hari pertama masuk kerja lagi setelah cuti selama seminggu ternyata bukan perkara mudah, terutama saat kamu cuti karena kamu jadi selebriti dalam hitungan jam. Orang-orang nampaknya begitu penasaran ingin melihat secara nyata apakah Karina itu nyata atau hanya sekedar mitos, dan setiap orang akan memandang kearah perutnya lalu mengernyit karena ga menemukan perut buncit disana.

"What do they expect?" gumam Karina, "gue masuk-masuk udah hamil tua? Gue cuti seminggu hey, bukan sembilan bulan. Heran." dengusnya sambil mengunyah gummies. Iya dia jadi beli jelly gummies rasa buah-buahan terus karena hanya makanan itu yang menurutnya ga membuat ia eneg.

Hari sudah cukup sore dan Karina menghabiskan hari itu dengan tingkat kebosanan yang tinggi karena Jonah sedang berada di store lainnya.  Kemudian seseorang melewati ruangannya yang seluruhnya terbuat dari kaca, Karina mengira itu adalah Jonah tapi ternyata Johnathan berdiri disitu.

Tumben. Biasanya Johnny akan selalu memanggil orang ke kantornya.

"Karin."

"Yes, Johnathan?" ia berdiri menyambutnya.

"It's okay, you can sit." Ia berhenti sejenak, "anyway, if you're feeling dizzy, or unwell, just tell me, and you can go home."

Karina terdiam, "John, I don't think every pregnant women in this office get this priviledge, so, maybe... uhm, treat me like the others?"

"I want to, but your fiance kinda called our boss... so." Johnny mengangkat bahunya, "Oh and also, Lydia Ong, the head sales of Berlutti is downstairs, she's been looking for you." Lalu ia langsung berlalu.

Ha? Lydia Ong yang jutek sama gue dulu itu? Karina menggerutu dalam hati lalu melangkah turun ke butik.





"Karinaaa..." ia langsung memeluk Karina.

"Hai..." senyumnya.

"You look pretty as always, you remember I thought you were Jayson's pretty girlfriend, right?" ujarnya sok akrab.

"Hmm, yeah, of course I remember..."

Lydia mengajaknya mengobrol dengan sejuta basa-basi dan Karina hanya bisa melayani dengan senyum walaupun rasanya capek sampe mau pingsan. Lydia masih saja belum menunjukkan tanda-tanda mau pulang padahal jam sudah menunjukkan jam pulang kantornya. Kemudian seseorang masuk ke butik, dan Karina kaget melihat Arth masuk dengan pakaian yang rapih.

"Ma'am." Sapa Arth.

"Eh, iya?"

"I'm here to pick you up."

"But my stuffs are still upstairs." Ujar Karina.

Tiba-tiba seorang shopping assistant datang dan menawarkan untuk mengantar Arth mengambil barang-barang Karina. orang-orang dikantor ini bener-bener memperlakukan Karina dengan berbeda.

Tak lama setelah Arth turun membawa semua barang-barang Karina, bersamaan dengan itu Lydia pamit dan mereka berjalan bersamaan kedepan Sakaï dimana Karina telah ditunggu oleh Sedan mewah berwarna putih berlogo Audi limited series. Nampak wajah Lydia yang tercengang sebelum ia buru-buru pamit.





Didalam mobil Karina tersenyum karena teringat perkataan Johnny, Journey menelepon bos mereka untuk bikin Karina diistimewakan? Jadi gini rasanya dimanjain sama orang kaya? Karina senyum-senyum lagi, ia mengambil ponselnya dan menekan nomor telepon Journey.

Metanoia (Jeno x Karina | jenrina)Where stories live. Discover now