10) Pangeran penyelamat

638 41 3
                                    

~happy reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~happy reading~

Banyak desas desus yang beredar pagi ini di rumah sakit, salah satu berita Tentang pimpinan yang baru yang akan  menggantikan pimpinan rumah sakit yang lama.

Kabar bahwa pimpinan rumah sakit yang sedang dalam mode Single banyak dari mereka yang berharap jika calon bos mereka itu akan sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan.

Ganteng dan tidak sombong.

Banyak dari mereka yang tidak menyangka jika Radit adalah seorang duda.

Radit memasuki lobi rumah sakit dengan langkah yang pelan.

Semua staf rumah sakit menyambutnya dengan senyuman hangat, termasuk para dokter dan juga perawat yang sudah di deadline ingin segera menikah.

Radit berdiri di depan mereka untuk memberikan sambutan sebagai bentuk first impresion yang baik.

"Perkenalkan saya Radit, saya harap kita semua dapat berkerjasama dengan baik dan berkontribusi sepenuhnya untuk pelayanan masyarakat."

"Kerja sama hatinya juga boleh kali pak." Sahut  salah satu perawat yang menatap Radit dengan pandangan yang berbinar.

Radit yang mendengar itu hanya tersenyum simpul. Lalu berlalu begitu saja meninggalkan loby yang penuh dengan ucapan selamat datang.

Memasuki ruangan yang bernuansa putih dan juga abu-abu, Radit duduk di kursi kebesarannya.

Radit mengambil sebuah foto pada bingkai yang berukuran sedang, meletakkan nya pada meja kerjanya. Ditatapnya foto itu dengan intens. Mengusapnya dengan jari dengan begitu hangat.

Rasa sesak itu kembali lagi. Bukan kembali lagi, rasa sesak itu akan selalu berjalan mengiringi Radit, kemanapun besok Radit melabuhkan hatinya.

"Aku kangen kamu."

"Anak kita sudah besar, persis banget sama kamu."

***

Radit berjalan menemui perawat yang berjaga di meja resepsionis untuk melakukan absen. Hari ini sudah sore, dan Radit harus pulang dan menjemput Alya di rumah Amira.

Sebenernya Radit masih ada jadwal operasi beberapa jam lagi, tapi mengingat jika Alya sudah terlalu lama di rumah Amira membuatnya merasa tidak enak. Takut merasa merepotkan.

Apalagi mengingat amira yang baru saja menikah.

Radit tidak mau jika Alya menganggu rencana Amira yang mungkin saja sudah dia rencanakan matang-matang  dengan suaminya.

SAUJANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang