BAB 1: PERJODOHAN?

21 5 1
                                    

Sebelum membaca, dimohon untuk memberikan follow, vote, dan sharenya demi kepentingan cerita. Done? Oke tysm, so let's get started!

Hope u enjoy🙏

***

“Senia?"

Senia segera mengalihkan perhatiannya dari novel yang berada di kedua telapak tangannya, kemudian beralih menatap sang guru dengan tatapan penuh tanya.

“Ibu manggil, saya?” Senia menunjuk dirinya sendiri, sekedar memastikan. Namun sedikit kemudian Bu Zola mengangguk, membuat jantung Senia berdentum lebih cepat dibelakang tulang rusuknya.

Senia lantas berpikir keras, menerka-nerka apa kesalahan yang telah ia perbuat baik secara sadar maupun tidak, sehingga guru BK yang terkenal killer itu bisa memanggilnya. Seingatnya sih tidak ada ya, Senia kan anak baik-baik dan rajin menabung. (diwarung)

“Kemari.” pinta Bu Zola, mengisyaratkan tangannya agar Senia mendekat. Mau tak mau, dengan berat hati Senia lantas bangkit dari gazebo taman lalu menghampiri wanita paruh baya tersebut. Aishh padahal kan sudah dalam pw mana ceritanya seru, Bu Zola ini mengganggu saja, batin Senia.

“Ada apa ya, Bu?” tanya Senia hati-hati.

Bu Zola tersenyum skeptis, membuat jantung Senia semakin berdetak berkali-kali lipat dari yang tadi. Ketakutan “Kamu ibu izinkan pulang sekolah. Mama kamu yang meminta, jadi silahkan kamu kemasi barang-barang kamu lalu pulang, oke?" jelasnya.

“A-ah baiklah jika begitu, saya pamit dulu." setelah membungkuk pelan dan diangguki Bu Zola, Senia segera melenggang pergi dari sana kemudian berlari menuju kelasnya. Jika kalian bertanya kenapa? Sebab aura jika berada disamping Bu Zola itu mencekam seperti rumah hantu pasar malam.

Tak lama gadis itu keluar dengan menenteng tasnya dipundak, “Tahu saja, Mama kalau gue lagi pengen bolos.” batinnya bersorak gembira. “Eh, tapi kok perasaan gue tiba-tiba jadi enggak enak gini ya?” lanjutnya seraya memegang tengkuknya yang tiba-tiba terasa dingin serta bulu kuduk meremang, merasa ada yang janggal.

“Ah mungkin cuman perasaan gue aja kali ya?” gadis itu menggeleng-geleng kan kepalanya guna mengusir pikiran buruknya, tak mau ambil pusing Senia kembali lanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda tadi, sesekali gadis yang sudah berusia 18 tahun itu sengaja melempar kedipan bermaksud ejekan pada teman-temannya yang sedang melakukan kegiatan sosialisasi kampus dikelas X.

“Mau kemana lo, pret?” tanya seorang gadis yang diketahui sahabatnya sedari masih duduk dibangku cokelat, tiba-tiba muncul mencegat Senia.

“Mau nyep*ng sama Jeano, ikut lo?” jawab Senia asal, membuat gadis yang memiliki darah campuran Korea-Indonesia bernama Hwang Cassandra itu heboh seketika.

Cassandra memegang dadanya dramatis, “Astagfirullah Sen, berarti lo sering dong sama Jeano? Tobat lo tobat!” pekiknya dengan suara lengking yang membuat siapapun yang mendengarnya akan kehilangan pendengarannya saat itu juga.g

Cih, padahal Jeano sedang dikirim untuk ditugaskan melakukan lomba musik disekolah lain. Huft.. Senia jadi kangen'kan sama cowok itu, kira-kira pacarnya itu lagi apa ya? Apa banyak siswi yang ngerumunin dia disana? Kalau iya Senia akan bakar sekolah itu.

Tolong ingatkan agar Senia menanyakan hal itu pada Jeano nanti, ya?

Tapi kemudian Cassandra tersenyum menyeringai, senyum yang membuat Senia ingin menamparnya pada saat itu juga jika tidak mengenal bahwa itu merupakan anak orang. “Tapi boleh juga, sih. Sekalian ajak my honey bear Haidar, biar sekalian foursome?” ujarnya sambil menarik turunkan alisnya.

Nah kalau gini, siapa yang tidak emosi coba? Dibawah kolong jembatan mana ya Senia menemukan manusia yang suka seringkali memancing perkara ini, sialnya Senia lupa. "Untumu foursome" gerutu Senia.

ARTA DAN SENIA | Huang Renjun Where stories live. Discover now